7

1.1K 110 3
                                    

Spesial ulangtahun renjun🎂🎂🎂
Happy birthday injunie🎂💚😍😘

#happyrenjunday





























[Jodoh?]























Sungchan baru saja sampai di mansion keluarga Na, dan dia benar-benar merutuki kakaknya itu karena seenak jidatnya saja menyuruhnya untuk mengatakan pada orangtua mereka kalau dia tidak bisa pulang. Dasar menyusahkan saja. Itulah yang ada didalam pikiran anak bungsu keluarga Na itu.

Saat masuk sungchan langsung melihat orang tuanya, Na Suho dan Zhang Yixing atau biasa dikenal lay telah duduk diruang tengah menunggu kedatangannya dan jaemin.

"Kau sudah pulang juga ternyata sayang." Ucap lay lalu memeluk anak bungsunya itu. Maklumlah dia sangat merindukan anaknya karena selama beberapa bulan ini dia harus menjalani pengobatan di Amerika karena penyakit kanker yang dia derita cukup parah.

"Iya mom. Maaf membuatmu menunggu." Ucap sungchan membalas pelukan ibunya itu karena dia juga sangat merindukannya. Sedangkan sang ayah hanya diam dengan wajah datarnya dan mengeluarkan aura yang sama dengan jaemin. Itulah kenapa mereka tidak akan bisa akur.

"Dimana Hyung mu?" Datar Suho dan sungchan langsung melepaskan pelukannya pada lay dan menunduk.

"Dimana Nana Hyung sungchan? Apa dia tidak akan datang?" Ucap lay sembari mengelus kepala anaknya itu.

"Maaf mom. Nana Hyung tidak bisa meninggalkan rumah sakit karena hari ini adalah jadwal dia piket. Besok pagi Nana hyung pasti mengunjungi mommy dan Daddy." Ucap sungchan.

"Anak itu benar-benar. Kenapa dia seperti itu sekali." Datar Suho padahal dia juga sama dengan anak sulungnya itu. Sangat sama.

"Jangan mengatakan hal seperti itu Suho. Kau tidak lupakan kalau kau juga sama seperti Nana dulu. Kalian sangat sama." Ucap lay dan Suho hanya merenggut tidak suka dengan apa yang dikatakan istrinya itu.

"Lihat kan sungchan? Mereka mirip kan?" Ucap lay kembali sembari mengelus bahu anak bungsunya itu.

"Iya mom." Ucap sungchan lalu diapun lari masuk kedalam kamarnya sebelum dimarahi oleh ayahnya. Dan itu sangat menggemaskan menurut lay lalu diapun duduk disebelah Suho kembali dan menyandarkan kepalanya pada bahu Suho.

"Kita harus segera menikahkan Nana Suho. Agar ada yang bisa mengingatkannya dan membuatnya berhenti seperti itu. Sama sepertimu dulu." Ucap lay.

"Kau benar. Tapi, siapa yang akan bisa mengendalikan anak itu. Saat kita saja tidak bisa." Ucap Suho sembari mengelus kepala istrinya itu. Karena sifat hangat dan penyayang nya akan keluar jika bersama anak dan istrinya.

"Hanya ada satu orang." Ucap lay.

"Siapa?"

"Anak Baekhyun dan Zitao, Huang Renjun." Ucap lay sembari menatap suaminya itu.

"Apa kau yakin?" Ucap Suho menatap istrinya itu.

"Hmm. Aku sangat yakin." Ucap lay tersenyum.

"Baiklah. Kita coba bicara dengannya besok. Ayo kita istirahat sekarang, kau butuh banyak istirahat." Ucap Suho dan lay hanya mengangguk lalu keduanya masuk kedalam kamar masing-masing.

































________________







Keesokan harinya, di apartemen renjun. Diapun terbangun dan disuguhi wajah tampan sang sahabat yang kemarin baru saja mengatakan semua perasaan yang selama ini dia pendam. Tapi, renjun belum bisa menjawabnya. Apakah pantas saat ini dia masih menganggap jaemin sahabatnya? Sedangkan jaemin menganggapnya sebagai seseorang yang berarti.

"Kau terlalu baik untukku Nana." Monolog renjun lalu diapun segera bersih-bersih dan beberapa menit kemudian diapun langsung membuatkan sarapan untuk keduanya.

Saat asyik dengan acara membuat sarapannya, renjun tidak sadar kalau jaemin telah bangun dan telah bersiap bahkan mendekat padanya dan memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

"Jaemin?" Kaget renjun.

"Hmm. Kenapa tidak istirahat saja. Aku bisa membuat sarapan untuk kita." Ucap jaemin.

"Tidak masalah. Aku sudah bisa melakukannya." Ucap renjun sembari terus menatap masakannya yang akan segera jadi.

"Kenapa kau harus bekerja hari ini? Istirahat sajalah dulu." Ucap jaemin karena takut renjun kenapa-napa. Renjun sontak saja mematikan kompor dan diapun melepaskan pelukan jaemin lalu berbalik.

"Aku sudah bisa bekerja. Dan satu lagi tuan Na Jaemin. Jangan mengasihaniku." Ucap renjun datar dan jaemin hanya diam saja karena menyadari perubahan sahabatnya itu pasti karena dia tidak ingin jaemin mencemaskannya.

"Sekarang duduk dan tunggulah di meja makan. Atau aku tidak akan bicara padamu selama sebulan penuh." Ketus renjun dan jaemin hanya menuruti perkataan sahabatnya sekaligus orang yang dia cintai itu.

"Aku pastikan akan selalu bersamamu renjun. Mau kau suka ataupun tidak. Dan aku akan melakukan semua cara untuk mendapatkannya." Batin jaemin.

















































€€€

Jodoh? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang