Page 17

1.1K 159 6
                                    


























—Happy Reading—



















































Disinilah mereka sekarang, duduk disalah satu meja restoran bersama salah satu anggota tambahan yang meminta bergabung tadi. Ryujin dan Wonyoung duduk bersebelah dengan Yujin yang berada di hadapan mereka, suasana agak canggung karena rencana Ryujin yang ia anggap sebagai kencan gagal karena keinginan Yujin untuk bergabung.


Bahkan Wonyoung pun masih terheran-heran dengan apa yang sebenarnya terjadi, melihat tingkah Yujin yang mulai aneh dan berubah-ubah membuatnya sulit paham dengan apa yang sebenarnya gadis itu pikirkan. Itu sangat berbeda dengan Ahn Yujin yang dulu ia kenal, tak ada dari mereka yang memulai perbincangan. Semua sibuk dengan pikiran masing-masing, Ryujin yang fokus pada ponsel karena pesan penting yang masuk.


Wonyoung yang berpikir keras berusaha memahami apa yang terjadi dan Yujin yang asik dengan dunianya, memainkan sendok dan sumpit yang ada di genggaman walau sesekali meneguk sebotol air mineral yang ia bawa.


" Ya, unnie "


" Iya? " Yang dimaksud Wonyoung adalah satu orang untuk dipanggil namun dua orang yang menjawab membuatnya agak sedikit kaget.


" Yujin unnie " Saat namanya yang disebut, Yujin tersenyum menang dan mengangkat sebelah alisnya angkuh bermaksud meledek Ryujin.


" Iya? "


" Kau aneh " Senyum Yujin seketika luntur hanya karena ucapan Wonyoung.


" Aku cantik begini kau bilang aneh? "


" Sangat, Yuri unnie bilang kalian ada pekerjaan hingga memarahimu untuk tidak pergi tadi. Tapi, kenapa kau nekad?!! "


" Memangnya salah? Aku hanya ingin akrab "


" Tapi— "


" Sudah " Potong Ryujin saat perbincangan kedua orang di depannya mulai menggunakan nada tinggi.


" Tak apa Wonyoung, Yujin juga bagian dari kita. Dan bukankah kalian juga berteman? " Karena pembelaan yang Ryujin lakukan, Wonyoung mendelik menatap sinis Yujin yang terlihat tenang tanpa tahu malu.


Bukan merasa terganggu atau tak ingin ada orang lain yang bergabung, hanya saja. Wonyoung merasa gagal untuk bisa menghindari orang yang sebenarnya masih membuatnya tertaut, hingga membuat Wonyoung menghela nafas karena hari ini Yujin tampak begitu menawan.



Bohong jika Wonyoung bilang tak terpesona sedangkan sejak tadi ia juga masih curi-curi pandang secara diam-diam, namun berlagak tak tertarik dan acuh untuk meyakinkan orang sekitar agar berpikir bahwa ia telah sepenuhnya berhenti mengejar Yujin.


Hingga apa yang mereka tunggu datang, hidangan yang menjadi makan siang siap untuk dinikmati semua orang. Semua mengambil alat makan terkecuali Wonyoung yang dengan perhatiannya di sediakan Ryujin.


" Terimakasih " Ucapnya dengan senyum manis yang membuat Ryujin ikut tersenyum, berbeda mereka disisi lain Yujin menatap tajam keduanya. Merasa kesal karena Ryujin terus-menerus mencuri perhatian Wonyoung.


" Unnie, aku dengar kau pintar memanggang daging "


" Memang " jawab Yujin.


Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang