Page 42

860 80 14
                                    






















—​HappyReading—
















































Desir ombak yang terdengar riak di luar memanjakan pendengar seorang gadis yang masih begitu menginginkan matanya terpejam, menyentuh gendang telinga mengganggu kelelapan ia tertidur.

Dengan sedikit kesadaran yang baru menghampiri, Yujin memilih membuka sebelah matanya namun kembali tertutup karena terangnya lampu ruangan. Terlalu silau untuk kedua pupil yang baru saja bersiap-siap, alih-alih mulai bangkit. Yujin lebih menginginkan sebuah tubuh yang masih berbaring disampingnya, menggerakan tangannya untuk melingkarkan sebuah pelukan yang erat.

Menelusup dengan nyaman bersemayam di area dada Wonyoung yang menjadi tempat favorit kepalanya untuk disimpan, merasakan sentuhan antar kulit mereka. Wonyoung yang sebenarnya sudah sadar terkekeh kecil, mengecup puncak kepala kekasihnya dengan lembut dan membalas pelukan.

" Sial " umpat gadis itu dalam hati setelah di mendapat  kecupan dari kekasihnya, bersembunyi dengan wajah tersipu di area dada Wonyoung yang dari gerakannya dada dan suarannya tertawa kecil.

" Ya "

" Aku tau kau tersipu nona Ahn " goda Wonyoung dengan nada ejek.

" Jangan so tau " gerutu Yujin kesal.

" Semakin kau menenggelamkan wajahmu, semakin aku bisa menebaknya "

Yujin tak membalas kalimat dari kekasihnya dan lebih menenggelamkan kepala sebab malu karema mudah di tebak, ia tau Wonyoung akan dengan mudah mengenali gerak-geriknya dalam hal apapun. Namun tetep saja, ia merasa tersanjung dengan pengetahuan Wonyoung yang amat jauh tentangnya.

" Baiklah, lemme see my favorite baby face " Wonyoung menarik dagu Yujin agar wajahnya terangkat dan bisa ia lihat, namun Yujin menolak dan kembali pada posisi awal.

" Hei! "

" Jangan begitu sayang "

" Kau tidak mau aku lihat? "

" Tidak~ , hanya saja.....aku buruk tanpa riasan "

" Siapa bilang? Aku sangat menyukainya. Kau terlihat cantik meski tanpa apapun " Yujin tersenyum kecil tersanjung hingga pada akhirnya wajah cerah tadi berubah kesal, ia melirik ke arah Wonyoung yang tersenyum miring dan menyadari  hal lain di balik pujian tersebut.

" Gadis mesum " Gadis itu menggerutu lalu melepaskan pelukannya yang sudah ia rasakan Wonyoung menggoda dengan terus membelai punggung, terdengar kekehan dari si gadis yang di jauhi kekeasihnya turun dari kasur.

" Sudah kubilang kau cantik tanpa apapun "

" Berhenti membual, kau terdengar seperti pria mesum di sebuah club "

" Sepertinya tak terlalu buruk jika aku yang jadi dominanmu " Yujin memutar kepala dan menatap tajam yang mengundang gelak Wonyoung.

" Jadilah dominan saat kau tau caranya, kau bahkan tak lebih baik dariku saat bermain "

" Kau berteriak mendesah paling keras "

" Kau keluar paling cepat " Wonyoung langsung bungkam saat Yujin membalas ucapannya, beradu kelebihan siapa yang paling hebat dalam permainan yang faktanya tak ada yang bisa berbohong bahwa Yujin ahlinya.

Bahkan Wonyoung tak menyangkal saat Yujin hanya berdiri di samping kasur dan memungut semua pakaian yang berserakan pun, mampu membuat sesuatu berkedut dibagian bawah. Melirik dengan kedua mata indah diakhiri senyuman saja, Wonyoung merasa merinding dan mulai gerah. Memperhatikan bibir yang begitu merah mudah dan mengkilap tanpa pelembab, merangsang keinginan gadis itu untuk merasakan sekali lagi benda itu di antara kedua mulutnya.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang