Page 35

988 98 13
                                    


















































—HappyReading—












































































Di sebuah kedai kopi terdekat, Wonyoung duduk menunggu pesanannya yang sudah ia nantikan. Terus memeriksa rolex yang melingkar di tangan kiri menghitung waktu yang sudah berlalu 20 menit lamanya, ia menghela nafas menyesal karena datang di jam makan siang yang memang pasti banyak yang datang.


Bahkan butuh waktu 10 menit untuknya mengantri dan memesan, sudah ditawari asistennya untuk memesankan namun Wonyoung tak ingin membuat Eunbi melakukan hal yang masih bisa ia lakukan. Mengatur jadwal dan menerima banyak panggilan cukup membuat wanita itu kewalahan, Wonyoung tak bisa membiarkan orang yang sudah ia anggap kakak sendiri terlalu di repotkan.


Ia juga merasa masih mampu hanya untuk berjalan sebentar dan mendapatkan apa yang ia inginkan sendiri, membuktikan bahwa ia juga punya sisi mandiri dan tak membutuhkan bantuan untuk hal mudah semacam ini.


Dengan anggun gadis itu duduk disalah satu kursi dan menyibukan diri dengan ponsek yang ia genggam, memainkan benda tersebut tanpa menyadari menjadi pusat perhatian beberapa orang yang ada disana.


Semua berbisik dan membicarakan bagaimana pancaran kecantikan Wonyoung yang dianggap tak nyata, dari setiap sisi dan arah ia menjadi topik pembicaraan mereka yang mengagumi parasnya. Bagai seorang dewi, Wonyoung menyita perhatian pengunjung yang bahkan datang bersama kekasihnya.


" Atas nama Jang Wonyoung! " Teriakan barista membuat Wonyoung berdiri dan beranjak dari tempatnya, karena terlalu tergesa-gesa. Saat baru saja berdiri dan berbalik, tanpa sengaja ia menabrak pengunjung perempuan dan membuat minuman mereka tumpah pada keduanya.


" Aish! "


" Ah, maafkan aku " Ucap Wonyoung atas kecerobohannya yang menyebabkan kekacauan, karena merasa bersalah Wonyoung membuka tas dan mengeluarkan sebuah tisu yang ia bawa. Berniat membersihkan pakaian perempuan tersebut dari noda kopi namun tanpa ia sangka, bukannya respon yang baik. Gadis itu malah menepis kasar tangan Wonyoung lalu memutarkan bola mata dan mendecih.


" Matamu sudah kehilangan fungsinya hah?! " Sewotnya dengan wajah kesal membentak Wonyoung.


" Apa maksudmu? Aku sudah minta maaf dan akan bertanggung jawab " Wonyoung mendekat masih berusaha membersihkan noda kopi di pakaian wanita tersebut, namun dengan kasar ia di dorong untuk menjauh agar tak menyentuh hingga hampir terjatuh.


" Ya!! Apa masalahmu?! " Tak terima dengan sikap perempuan tersebut, Wonyoung berontak dan berbalik marah saat apa yang ia ingin lakukan di terima baik oleh orang lain.


" Kau, butuh waktu aku untuk menunggu pesananku! "


" Cih! Hei dengar, aku akan memesankan lagi untukmu jangan berlebihan "


" Aku tidak mau "


" Ku ganti uangnya "


" Aku hanya ingin kopiku yang tadi, mengerti? " Wonyoung menatap kesal gadis yang berlagak angkuh di depannya, merasa ia terjebak dalam situasi menyebalkan karena menghadapi orang yang keras kepala.


Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang