[AILEEN]

13.4K 831 35
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Vote+komen🌟

|Happy Reading|

***

Suara suara burung saling beradu satu sama lain, kicauan yang merdu menghiasi pagi ini, biasanya orang orang akan mengawali pagi hari dengan tenang dan santai, namun tidak berlaku bagi empat anggota keluarga yang satu ini, pagi pagi sekali seorang gadis SMA berpakaian putih abu abu sudah ketar ketir mengelilingi rumah megah nya demi mencari satu kaos kaki yang hilang.

"Lagian! Udah tau besok sekolah bukannya di siapin malah sibuk sama novel," serkas laki laki dengan rambut acaka acakan.

"Ck! bang Rio diem deh! Aku tuh lupa kalo besok sekolah. Keasikan baca novel hehe," cengir nya tanpa dosa.

Alterio menyentil kening sang adik yang tertutupi kerudung. "Kebiasaan suka teledor, cepetan cari sebelum umi mara!"

Aziel mengangguk, Yap gadis yang pagi pagi sudah membuat seorang Alterio geram adalah sang adik aziel, biasa di panggil El, Azi atau Iel.

"Kalian ngapain?" tanya seseorang dari balik tubuh Alterio.

Aziel menoleh kearah sumber suara, satu cengiran terbit di bibirnya ketika tau siapa pemilik suara itu. "Eh, umi kok udah bangun si? Tidur lagi gih."

Zahra mengeryit. "Kamu cari sesuatu ya?"

Aziel mengangguk, dia tidak boleh bohong pada umi nya, Raffa mendidik sang anak agar tidak di biasakan untuk berbohong.

Zahra menghela nafas. "Kemarin umi taruh di laci khusus kamu, Zi! Kebiasaan suka lupa."

Aziel mengangguk lalu menerjang badan sang umi, memeluknya dengan sayang. "Aww!! Umi nya aku emang terbaik."

Alterio terkekeh melihat tingkah pecicilan sang adik, entah turunan dari mana sifat barbar nya itu berbeda sekali dengan dirinya yang selalu bersikap datar.

Zahra menoleh kearah putranya. "Sarapan dulu gih, umi udah masak tadi."

Alterio mengangguk mengecup pipi sang umi sebelum turun kebawah, lebih tepatnya meja makan. Sudah rutinitas nya sebelum melakukan sesuatu selalu mencium pipi sang umi.

***

Alterio turun dari motor hitam nya ketika sudah sampai di depan komplek Reven, ingat Reven? Temen teman Alterio saat sekolah dasar dan TK dulu.

"Mana si lama amat," dengus Zaki, laki laki itu dari dulu tidak pernah berubah selalu saja bersikap pecicilan, sebelas dua belas dengan adiknya.

Beberapa menit kemudian terdengar suara deruman motor yang keluar dari komplek tersebut, sudah bisa mereka tebak jika itu milik Reven.

"Lama lo Rev, ngapain si?" tanya Zaki.

"Open BO."

"Sialan! Btw dapet berapa?"

Reven mendengus lalu menendang kenal pot motor Zaki membuat motor laki laki itu sedikit oleng. "Banyak bacot lo! Yok lah buruan Al, nanti keburu telat."

ALTERIO BAGASKARA [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang