[SURPRISE]

3.8K 418 21
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Vote+komen

Happy Reading

***

Hari demi hari, Aileen tidak pernah berhenti untuk terus menemani sang suami yang masih dalam masa koma. Tubuhnya memang ada, tapi raga nya sedang berkelana entah kemana.

Aileen menggenggam tangan suaminya dengan lembut. "Aku harap, raga kamu gak pergi jauh Alterio. Aku dan keluarga kamu, nungguin kamu di sini."

Aileen meletakkan kepalanya di tangan sang suami yang tengah dia genggam, dia lelah. Beberapa hari ini terus menangisi kondisi suaminya. Dia belum mendapatkan kabar baik juga dari sang dokter yang membuat hatinya tidak tenang.

"Jika kamu pergi, aku mungkin bakalan benci sama kamu, bahkan benci banget. Aku gak akan maafin kamu," gumam Aileen.

Karena satu satunya keluarga yang dia punya di sini hanya Alterio, suaminya. Entah dimana Bunda nya sekarang, dia pun tidak tau. Semenjak kejadian itu dia benar benar tidak tau di mana sang Bunda berada.

Maka dari itu, harapan satu satunya Aileen adalah suaminya, Alterio. Semoga dia mau bertahan demi Aileen.

Aileen mengarahkan tangan Alterio ke arah perutnya. "Kamu mau punya baby kan? Ayok bangun, katanya mau punya baby."

Tidak sadar, satu tetes air mata kembali turun dari mata cantiknya. Aileen benar benar lelah dan ingin menyerah. Tapi bagai manapun juga dia tidak boleh menyerah.

Aileen mengusap air mata yang turun dari matanya. Boleh dia mengeluh? Dunia nya benar benar berhenti ketika suaminya di katakan koma sampai saat ini, dia benar benar kehilangan semua warna di hidupnya.

"Aku lelah Rio. Ayo selesaikan ini semuanya, kamu kembali. Aku bener bener butuh kamu, kamu harus bisa berjuang kembali demi aku," kata Aileen lagi. Sambil menatap wajah sang suami yang terlelap.

Sedangkan Aziel yang berada di luar ruangan Kakak nya hanya menunduk untuk menyembunyikan tangisnya. Dia memang sedih, namun Kakak ipar nya lebih sedih dan terbuka.

"Aziel mohon Abang pulang, kasian Kak Aileen nungguin. Aziel liat Kakak cape dan lelah." doa nya dala hati.

Dia tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya bisa berdoa untuk kesehatan dan kebaikan sang Kakak. Hatinya benar benar seperti di hantam batu besar, ketika mendengar jika Kakak nya masuk rumah sakit dan koma.

Aziel mengusap air matanya, dia pergi dari ruangan sang Kakak. Hatinya tidak kuat melihat pemandangan di mana Aileen menangis di depan tubuh Alterio. Sudah ke sekian hari, dirinya melihat Kakak ipar nya menangis.

Hatinya tidak kuat. Dia lebih baik pergi ke taman untuk menenangkan hatinya.

***

Siang berganti malam, matahari kini sudah di gantikan oleh bulan. Tetapi wanita dengan Khimar yang menutupi mahkotanya enggan untuk beranjak dari posisinya.

Sudah dari pagi wanita itu terus duduk di samping sang suami, bahkan mengabaikan makanan yang di antar Zahra untuk nya.

Zahra menghela nafas, dia tau Aileen sedih dan amat terpukul. Apalagi keadaan Alterio yang belum ada perkembangan sampai saat ini. Dia juga sama sedih nya, tapi dia tidak bisa menunjukkan nya di depan anak dan menantunya.

ALTERIO BAGASKARA [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang