[H1 JADI ISTRI]

5.8K 670 30
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Vote+komen✨

Tandai Typo dengan komentar 🍒

***

Aileen menyiapkan sarapan pagi dengan di bantu Zahra, keluarga Alterio memang tidak menggunakan pembantu ataupun sopir mereka hanya menggunakan satpam itupun satu.

Setelah membangunkan suaminya sholat subuh tadi, Aileen tidak tidur. Dia memilih turun ke bawah membantu Zahra memasak sarapan, sedangkan Alterio kembali tidur.

"Bangunin gih Rio nya, sarapan. Umi mau bangunin Abi sama Aziel dulu." Aileen mengangguk lalu naik ke lantai atas untuk membangunkan suaminya.

Ceklek

Aileen tersenyum menatap gulungan selimut yang ada di atas kasur, gadis itu berjalan kearah jendela menyingkirkan gorden agar cahaya pagi memasuki kamarnya.

"Eugh... Tutup, masih ngantuk," rancau Alterio sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Aileen menggeleng, perempuan itu menarik selimut Alterio hingga sebatas paha. Terlihat badan polos Alterio yang memperlihatkan otot otot berbentuk roti sobek.

Aileen seketika mati kutu melihat pemandangan di depannya, gadis itu memejamkan matanya beristighfar malihat pemandangan di depan. Sudah sah ini kan? Jadi sah sah aja.

"Bangun Al, sarapan dulu nanti lanjut tidur," ucap Aileen mengguncang bahu Alterio.

Cowok itu menggeleng, bukannya bangun malah membenamkan wajahnya di perut Aileen, sungguh perlakuan Alterio yang tiba tiba membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

"Nanti, lima menit!"

Aileen menggeleng dengan geram gadis itu menarik Alterio hingga terduduk. "Bangun! Cepet yang lain nungguin."

Dengan ogah ogahan Alterio beranjak dari kasur menuju kamar mandi sedangkan Aileen menyiapkan baju yang akan di kenakan suaminya.

***

Setelah sarapan, Aileen dan Alterio memilih memasuki kamar. Sedangkan Aziel sekolah Zahra ke butik dan Raffa ke kantor. Jangan salah semenjak Raffa ke Jakarta dan mengalihkan pesantren pada Yusuf laki laki itu meneruskan bisnis papah Zahra, karena Farhan sudah tua sudah tidak boleh kecapean.

"Kita pindah ya?" tanya Alterio pada Aileen yang sedang melipat baju.

"Aku ikut kamu aja Al."

"Tapi gue gak punya rumah gede, kayak punya Umi," ucap Alterio, memang rumah yang dia beli dari hasil usahanya rumah berlantai dua yang minimalis namun nyaman.

Aileen mengangguk dia tidak masalah, bahkan dia tinggal di kontrakan pun tidak masalah selagi punya tempat untuk berteduh dan berlindung dari hujan dan angin saja sudah alhamdulillah.

"Aku gak minta rumah gede ataupun bertingkat, yang sederhana tapi hangat aja. Percuma rumah megah tapi isinya bukan bener bener rumah," ucapnya yang masih fokus pada pakaian Alterio dan dirinya.

Alterio tersenyum dia tidak salah menjadikan Aileen sebagai istrinya. Menurut Alterio Aileen adalah sang Umi ketika masih remaja dulu, copyan Umi dulu ketika muda.

ALTERIO BAGASKARA [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang