"Kalian baik-baik ya di cafe, kak Yoga berangkat dulu." Yoga menepuk puncak kepala Rena dan Chelsea.
"Okay kak!" Sahut keduanya dengan kompak.Hari ini Yoga akan pergi ke luar kota untuk urusan cafe, rencananya Yoga akan membuka cabang di kota kembang Bandung.
"Chels, gue nganter mama dulu ya, nanti gue balik sini lagi.Gak apa-apa kan?" Tanya Rena.
"Iya Ren santai aja, soalnya kan biasanya senin gak ada waiting list." Sahut Chelsea.Rena mengangguk.
"Bye Chels!" Seru Rena. Chelsea melambai pada sahabatnya yang selalu ada untuknya dalam sedih dan senang.
Chelsea tengah menghitung invoice di meja kasir ketika dari jauh ia melihat kehadiran tamu yang baru saja masuk ke area cafe.
"Kak Bian?" Gumam Chelsea.Pria itu nampak tengah berbicara dengan salah satu rekan Chelsea.Pandangan mereka beradu dan entah kenapa Chelsea merasakan hatinya bergetar.
"Kak Bian, mau ketemu kak Yoga? Kak Yoga nya lagi per--"
"Aku pesan jus kedondong dan nasi goreng kunyitnya 1 ya!" Seru Bian tanpa mengindahkan ucapan Chelsea.
"Oh..Oke kak, di tunggu ya." Chelsea mengernyitkan keningnya mendapati sikap Bian yang judes dan dingin. Sementara pria itu tengah mengusap dadanya karena ia sendiri yang ternyata tengah di landa gugup karena bersitatap dengan Chelsea, alasan kenapa sekarang ia berada di sini dan meninggalkan meetingnya yang baru berjalan sekitar 10 menit.30 menit yang lalu..
Yoga : Gue mau ke Bandung, kalo mau ketemu Chelsea lo bisa ke cafe sekarang. Hahaaha..
Bian : Bangke!
Bian : Gue deg-degan, thanks btw..
Yoga : Chelsea baik kok tapi baik-baik yak, anak perawan tuh!
Bian : Si anjing! Emang gue mau ngapain?
Yoga : Ck, Xabian... Ukuran sempak lo aja gue tahu, apalagi kegilaan lo sama perempuan.
Bian : Go to hell!!
Yoga : Hahaa"Silahkan kak!"
"Eh?" Bian terhenyak mendengar suara Chelsea.
"Thanks." Bian mengangguk dan Chelsea pun tersenyum dan berlalu dari hadapan Bian. Chelsea menoleh pada jam yang ada di meja kasir yang baru menunjukkan pukul 5 sore.
'Sesore ini Bian udah ke cafe? apa gak kerja?' batin Chelsea.Ia mengamati Bian dengan ekor matanya, pria tampan yang berusia terpaut mungkin hingga 10 tahun atau lebih dengan dirinya.Jelas, Bian adalah sosok pria tampan dan idaman para wanita.Bukti nyatanya, beberapa pasang mata pengunjung wanita sudah mencuri pandang ke arah Bian yang mengenakan jas dengan inner kaos oblong putih.Cast Xabian
'Anjir, kenapa gue jadi grogi gini sih?' gumam Bian yang sadar tengah di tatap diam-diam oleh Chelsea.
"Kak Bian?" Suara Rena terdengar di telinga Bian.
"Eh hai Ren!" Sahut Bian.
"Mau ketemu kak Yoga?" Tanya Rena dengan ramah.
"Nggak kok, saya mampir ke sini tadi sekalian meeting di daerah deket sini." Dusta Bian.
Chelsea menghela nafasnya, ketika melihat Bian dan Rena mengobrol dengan santai.
'Kenapa sama gue judes banget? Mungkin karena gue cuma karyawan di sini dan gue--orang miskin.'
Hati Chelsea terasa sedikit perih menyadari bahwa ia terlalu berharap bahwa Bian akan menyadari keberadaannya.
"Ren, gue duluan ya!" Chelsea mendekati Bian dan Rena.
"Oh iya, berangkat jam berapa?" Tanya Rena.
"Ini gue mau ke stasiun dulu.Nanti gue kabari ya." Chelsea memeluk Rena yang sudah berdiri berhadapan.
"Takecare ya Chels, kabari kalo perlu apa-apa." Ujar Rena.Bian menatap Chelsea yang tengah memeluk Rena, mata mereka kembali beradu pandang dan Bian juga Chelsea kembali di landa kegugupan.
"Aku duluan ya kak!" Pamit Chelsea pada Bian.Pria itu hanya diam saja tak berekspresi apapun. Chelsea dan Rena saling pandang lalu Rena menepuk lengan Chelsea pelan.Bian termangu setelah Chelsea meninggalkan cafe, Rena sudah kembali ke meja kasir menggantikan Chelsea.
"Kak, ini bon dari meja 10." Ujar salah satu karyawan pria.
"Lho?" Rena menoleh ke meja Bian dan pria itu sudah tak ada di sana.Rena menatap uang yang ada di nampan yang berjumlah 3 kali lipat dari harga total makanan yang di nikmati Bian.Rena terkekeh.
"Kak Bian ternyata yaaaa..."Hujan turun dengan tiba-tiba, Chelsea yang masih menunggu ojek online mendengus sebal.Hari ini ia akan pergi ke Jogja untuk mengunjungi nenek nya yang sakit keras. Sebuah mobil mewah terlihat menepi.
"Chels, masuk!" Suara bariton milik Bian terdengar di telinga Chelsea dan bertepatan dengan ojek online yang juga tiba.
"Eh? Gak usah kak, ojek aku udah datang." Tolak Chelsea dengan sebuah senyuman tentunya.
Chelsea bergegas menghampiri ojek online nya di bawah gerimis hujan.
"Chels, cancel aja."
"Eh? Kak Bian? Gak apa-apa kak, gak usah aku naik ojek aja." Sahut Chelsea. Bian tak lagi bicara, ia menyodorkan uang 3 lembar pecahan 100 ribuan.
"Nanti di cancel dari aplikasi ya mas, thanks." Ujar Bian. Pengemudi ojek itu menahan tangan Chelsea.
"Mbak kenal sama mas ini? Mbak bukan mau di culik kan?" Tanya si pengemudi ojek dengan cemas. Chelsea menoleh pada Bian dengan senyum yang di tahan.
"Kenal kok mas, ya udah nanti saya cancel ya di aplikasi, catatannya baik kok nanti." Ujar Chelsea menenangkan. Bian menarik tali tas Chelsea dan membukakan pintu penumpang depan untuk gadis SMA itu.