" Aku masih perawan?" Tanya Chelsea.
" Masih dong! Nanti aku buka segelnya kalo momentnya pas!!" Seru Bian.
"Ck, mesum!" Chelsea mengacungkan chopstix yang ia pegang. Setelah pergulatan panasnya mereka memutuskan untuk makan di luar apartemen.
Sebuah resto Jepang menjadi pilihan mereka.
" Mas Bian?" Suara seorang perempuan membuat keduanya menoleh. Chelsea hampir saja tersedak ketika ia mengetahui siapa yang baru saja memanggil Bian.
" Lita?" Bian hanya mengangguk samar.
" Kenapa lo bisa sama mas Bian?" Tanya Lita dengan sinis. Chelsea hanya menaikan satu alisnya dan memilih mengambil minuman dinginnya.
" Masalah mu apa?" Tanya Bian tanpa menoleh.
" Ngg--- Itu mas, Chelsea ini satu sekolah sama aku." Sahut Lita dengan tak tahu malu duduk di sebelah Bian. Pria itu menatap Chelsea yang hanya menyeringai pada Bian.
" Oh i see, bisa tolong tinggalin kami berdua?" Ujar Bian lagi tanpa menoleh.
" Thanks, by the way!" Imbuh Bian dengan sinis. Lita mendengus sebal ia menatap sinis pada Chelsea.
" Aku duluan ya mas, oh iya, kak Amanda akan pulang ke Indonesia minggu ini." Ujar Lita. Bian menghentikan kegiatannya beberapa saat lalu kembali mengambil sushi yang nampak lezat di hadapannya. Lita berlalu dengan langkah yang kesal ia kembali bergabung dengan teman-temannya di meja seberang.
" Kenal?" Tanya Bian.
" Arlita? Tentunya aku kenal. Dia pacar mantan aku, dia itu loh yang aku bilang orang kaya itu, menantu idaman kepala sekolah." Chelsea terkekeh.
" Kamu gak marah sama Lita?" Tanya Bian.
" Kenapa harus marah? Walaupun dia ngebully aku selama setahun ini ya aku biasa aja sih. Karena tujuan aku kan belajar." Sahut Chelsea enteng.
" Good girl!" Bian mengusap puncak kepala Chelsea, di seberang sana Lita mengeraskan rahangnya.
Lita adalah sepupu dari Amanda, mantan pacar Bian yang berhasil membuat Bian hancur lebur. Amanda yang memiliki wajah mirip dengan Chelsea pergi meninggalkan Bian untuk mengejar karier nya di Inggris.
" Amanda?" Tanya Chelsea. Bian menoleh.
" My ex girlfriend." Sahut Bian mengangkat bahunya.
" Duh hidup ku akan berat nih di sekolah." Seloroh Chelsea.
" Eh? Kenapa?" Tanya Bian.
" Kamu pikir Lita akan ngebiarin hidup aku tenang?" Chelsea terkekeh.
" Tapi gak masalah sih menurutku." Ujar Chelsea lagi.
" Udah biasa juga." Chelsea mengedikkan bahunya.
" Bilang aku ya kalo dia macam-macam ke kamu." Bian menatap Chelsea.
" Memang kamu mau belain aku?" Tanya Chelsea.
" Kalo perlu ku bunuh dia!" Sahut Bian. Chelsea mengerjapkan matanya mendengar ucapan Bian.
" Ck, berlebihan pakai acara bunuh-bunuhan ah!" Chelsea mengerucut kam bibirnya.
"By the way, Chels "
"Hmm?"
" Dari mana kamu belajar 'nakal' kayak tado?" Tanya Bian.
" Dari video yang aku beli dari situs berbayar gitu." Sahut Chelsea enteng. Bian tergelak dan Lita pun menoleh ia baru kali ini melihat Bian bisa tertawa selepas itu. Bukan dengan Amanda sepupunya, tapi dengan Chelsea orang yang paling tidak ia sukai, karena pacarnya masih mencintai Chelsea.***
" Manda udah balik ke Indonesia." Ujar Ella.
" So?" Bian tetap fokus pada laporannya.
" Lo mau balik lagi sama Amanda?" Tanya Ella. Bian tetap Bungkam. Ella menghela nafasnya dalam. Ia beranjak pergi meninggalkan Bian.
" Ingat Xabian, Amanda dan Chelsea adalah orang yang berbeda and i love her than your Ex." Ujar Ella tanpa menoleh.
Bian mendengar suara pintu sudah tertutup, ia menyandarkan kepalanya di kursi, ia memejamkan matanya betapa pun, ia masih sangat mencintai Amanda. Kekasihnya yang sudah meninggalkan nya demi ambisi yang ingin ia raih.