16

462 10 0
                                    

   " Kak Bara?" Chelsea mengernyitkan keningnya.
" Hei, Chels!" Bara memeluk Chelsea sekilas.
" Chelsea !!!" Teriak Ella.
" Kak Ella? Ini ada apaan sih?" Chelsea mengernyitkan keningnya mendapati Ella dan Bara ada di depan pintu apartemennya.
" Kangen!" Teriak Ella lagi.
" Haha kak Ell!!" Chelsea memeluk Ella dan menggoyangkan tubuh Ella ke kanan dan ke kiri.

Mereka menikmati steak salmon buatan Chelsea. Sudah 2 bulan Chelsea lulus dari SMA dan hari ini ia sangat senang dan bahagia mendapatkan kabar jika dirinya berhasil mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di Jepang.
" Lo yakin Chels?" Tanya Bara.
" Iya kak, yakin!" Chelsea terkekeh.
" Bian sama Amanda mau nikah." Ujar Ella. Chelsea menghentikan kegiatannya sejenak tetapi kemudian ia tertawa.
" Wah, kapan?" Tanyanya seakan-akan ia turut bahagia.
" Mau nangis?" Tanya Ella. Chelsea menggeleng pelan.
" Anggap aja gue sama Ella nggak ada di sini." Timpal Bara. Chelsea membeku. Sedetik kemudian gadis itu menunduk dan mulai menangis tersedu-sedu. Bara dan Ella saling pandang dan membiarkan Chelsea meluapkan kesedihannya.

" Kapan lo berangkat ke Jepang?" Tanya Bara.
" Tiga bulan lagi kak." Chelsea yang sudah mulai tenang tersenyum dengan mata yang bengkak.
" Oke, gue sama Ella punya rencana." Ujar Bara dengan senyum jahil.

***
Chelsea akhirnya magang di kantor Bara, pria yang di juluki playboy itu memiliki usaha sendiri yaitu importir mobil-mobil mewah. Siapa yang tak kenal Sambara Notowirya.
" Ready, Chels? " Bara menatap gadis yang berusia jauh di bawahnya. Chelsea mengangguk. Malam ini mereka akan makan malam untuk merayakan ulang tahun Ella.Chelsea mengenakan dress cantik dengan aksen terbuka di dada dan pundak. Kaki jenjang nya terekspos sempurna dengan flatshoes manis yang dulu di belikan Bian.
" Kak Bara yakin?" Tanya Chelsea.
" Kenapa nggak? Lo harus menghayati peran kita ya!" Bara menepuk puncak kepala Chelsea. " Bagi gue, lo adalah adik kecil yang gak boleh di sakiti." Bara terkekeh.  Chelsea menatap Bara.
" Kak Bara gak punya pacar?" Tanya Chelsea. Bara menoleh lalu tergelak.
" Nggak ada, tapi teman tidur banyak!" Sahutnya. Chelsea memutar bola matanya. Mereka tiba di salah satu resto sekaligus klub malam yang terkenal di kota tersebut. Ruang VVIP sudah di siapkan oleh Bian.
Bara memasuki pintu yang sudah di bukakan oleh karyawan di sana.
" Ready?" Bisik Bara. Chelsea mengangguk.
" Haloooo... Wah udah ngumpul nih!" Bara merangkul pinggang Chelsea dengan erat. Semua mata tertuju pada Bara dan Chelsea. Bian membelalakan matanya begitu juga dengan Yoga. Amanda menatap heran pada reaksi Bian. Amanda akui Chelsea sangat cantik malam ini. Kesan mewah dan manis membalut Chelsea di tengah lampu temaram.
" Lho? Kenapa sih?" Bara mempersilahkan duduk Chelsea. Ella menghambur memeluk Bara.
" Happy bday Ell!" Bisik Bara.
" Thank you Baraaaa.." Ella menoleh pada Chelsea dan memeluknya erat.
" Udah lama?" Bara menoleh pada Bian dan Amanda yang masih membisu.
" Apa-apan lo?" Tanya Bian dengan rahang yang mengeras. Pria itu menarik lengan Bara dan membawanya keluar ruangan. Ella tergelak lalu menatap Amanda.
" Bian gak berubah ya? Masih aja serakah." Ujar Ella. Amanda mengernyitkan keningnya lalu menatap Chelsea.
" Ini Chelsea, pacar nya Bara." Ella menunjuk Chelsea. Amanda mengangguk.

Tentang memiliki (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang