Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Dalam perjalanan pulang, Kyuhyun sempat melihat rekaman CCTV yang terpasang di beberapa ruangan. Kamar Lee Ra adalah salah satunya. Perkataan Changmin tidak membuatnya sakit hati ataupun marah karena itu adalah kebenaran. Seberapa banyakpun Kyuhyun berhubungan dengan wanita, Nara akan tetap ada dihatinya. Saat lampu lalu lintas berubah merah, Kyuhyun melihat layar ponselnya dan wanita itu sedang mencari sesuatu. Ia tersenyum sinis, wanita itu pasti masih kaget dengan perubahan yang Kyuhyun tujukan. Belum lagi, ia memang menyembunyikan ponsel, juga tidak menggunakan telepon rumah agar Lee Ra tidak bisa menghubungi siapapun.
Melajukan kembali kendaraannya, Kyuhyun kini terfokus pada jalan raya. Tidak sampai 5 menit kemudian, ia sudah berada di rumah megahnya. Ah, tentu saja. Rumah utama Kyuhyun memang berada di kawasan yang sama dengan rumah yang sekarang di tempati. Dulu, Kyuhyun membuat rumah itu untuk Nara. Karena tidak ingin jauh dari Na Yeon yang tinggal di rumah utama, ia membeli tanah kosong di blok yang berbeda. Sebenarnya, ia bisa saja berjalan kaki, tapi lagi-lagi, Kyuhyun terlalu malas.
Setelah memasuki rumah, Kyuhyun langsung pada niat awalnya yaitu menemui Lee Ra. Wanita itu terlihat kaget ketika pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok Kyuhyun di baliknya.
"Oppa," Lee Ra bergumam pelan. Ia berdiri gugup melihat barang-barangnya yang sedikit berantakan.
"Kenapa?" Kyuhyun melihat respon Lee Ra. "Tidak menemukan ponselmu?"
Lee Ra terdiam. Ia memang sedang mencari ponselnya. Kemarin, ia masih membaca komentar-komentar dari teman-temannya, dan juga pesan dari Jaehyun. Dan Lee Ra lupa menaruhnya dimana.
"Ada alasan mengapa aku membiarkanmu bebas berkeliaran dirumah ini, Ra. Selain keamanannya yang ketat, kau juga tidak bisa menghubungi siapapun. Tidak ada telepon rumah dan ponselmu... aku sita."
"Kau mengambilnya?"
"Kenapa kau masih terlihat kaget?" Kyuhyun melangkah mendekati Lee Ra. "Harusnya sejak awal kau peka, kenapa tidak ada orang dirumah ini selain kita. Tujuanku... adalah menyiksamu." Saat menatap mata bening di depannya memerah, Kyuhyun mengangguk. "Ah, aku lupa jika kau memang sangat naif, mendekati bodoh."
"Berhenti, Oppa. Kau tahu tindakan dan juga kata-katamu itu menyakitkan?"
"Bagus. Kau memang harus merasakannya, Ra."
"Apa alasanmu melakukan ini padaku? Apa yang membuatmu ingin menyiksaku, Oppa?" Tanya Lee Ra serak. "Kau bilang kesalahanku adalah menjadi anak dari Kim Jaehwan. Apa yang dia lakukan hingga kau tega melakukan ini?!" Teriakan tertahan Lee Ra tak membuat Kyuhyun simpati.
Sebaliknya, raut wajah pria itu berubah marah. "Tega? Harusnya kau mempertanyakan ini pada ayahmu! Hanya demi sebuah lahan untuk pembangunan cabang perusahaan, dia tega membunuh banyak manusia yang tidak bersalah!"
"Apa maksudmu?" wanita itu mengernyit. "Ayahku tidak mungkin melakukannya. Kau pasti salah, Oppa." Lee Ra menggeleng tak percaya.
"2 tahun lalu," suara Kyuhyun terdengar rendah. "Sebuah panti asuhan terbakar. Banyak korban jiwa yang berjatuhan dan salah satunya adalah anggota keluargaku. Dia yang memang malam itu ada di sana untuk membantu persiapan acara penyambutan, harus meregang nyawa karena ulah kotor seseorang." Tatapan Kyuhyun berubah, raut tersiksa tidak bisa disembunyikan dari Lee Ra. "Hasil penyelidikan memang menyatakan kejadian itu murni kecelakaan semata. Tapi aku tidak percaya." Kyuhyun menggeleng. "Hingga akhirnya kecurigaanku terbukti. Seseorang yang dibayar oleh ayahmu mengaku ketika aku terus mendesak dengan cara mengancam keluarganya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Monologue [Kyuhyun] - END
Fanfiction[ONLY 19 CHAPTERS LEFT] Pada awalnya, Lee Ra mengira jika kisah cintanya sangatlah klise. Di kenalkan oleh Sang Ayah, ia bertemu pria tampan dan kaya idaman setiap wanita. Karena kecocokan dan ketertarikan sejak awal, mereka saling jatuh cinta hingg...