Belum Siap Kehilangan

1.8K 134 6
                                    

Sankyuu dan Selamat Membaca !
---

"Aniya Hyung, Chenle mendapat marga Lee karena Papa Taeyong yang memberikan nya, dia bukan anakmu" ucap Renjun yang makin membuat Mark bingung.

"8 tahun lalu, di dalam pesta lajang Jaemin terjadi mati lampu dan saat itu aku berada di kamar mandi, lalu tiba tiba ada yang datang dan memperkosa diriku lalu sebelum fajar aku meninggalkan orang itu tanpa melihat wajahnya karena saat itu aku sangat ketakutan, dan saat melahirkan aku bertemu papa taeyong yang sedang mengecek kesehatan jadi ia meminta penjelasan lalu memberikan marganya untuk lele, aku sangat bersyukur atas hal itu dan ya dengan ceritamu tadi aku jadi curiga dengan Jung Jeno itu, apa mungkin dia adalah Ayah kandung Lele? Aku benar benar berharap itu benar karena kadang aku merasa lelah membesarkan Lele sendirian dan Lele juga butuh Ayahnya bukan?"jelas Renjun panjang lebar sambil mengusap air matanya yang mengalir.

"Astaga, maafkan aku Hyung..aku jadi sedih mengingat nya"ucapnya lagi sembari terkekeh mengingat kisah kelam itu.

"Mianhae Renjun-ah, Aku tidak bisa menjagamu waktu itu..maaf"ucap Mark sambil memeluk Renjun sambil terus menggumamkan kata 'maaf'.

Renjun semakin menangis di pelukan Mark, bukan, Renjun bukan menangis karena kisah kelam itu karena jujur ia sudah terbiasa mengingat hal itu.

Mark yang tidak berkata jika ia mencintainya lagi lah yang membuat pria kelahiran Maret itu menangis deras, Karena dulu Mark selalu berkata jika ia mencintai Renjun untuk menenangkan Renjun yang sedang bersedih.

Hah, Dasar Qian Bodoh Renjun !

Tentu saja lah, Mark pasti sudah mencintai Jaemin dan kau hanyalah Masalalu nya.

Bukankah kesedihannya karena kata kata Jeno tentang Jaemin yang berkhianat membuktikan jika Mark sangat mencintai Jaemin dan tidak mau kehilangan.

'Ini sudah 8 tahun Bodoh ! masih saja kau berharap pada Mark, ia pasti sudah bahagia dengan keluarga kecilnya' batin Renjun dalam pelukan Mark.

Sewindu sudah
Ku tak mendengar suaramu

Ia mendengarkan suara Mark yang sempat menjadi candunya, dimasa lalu.

Ku tak lagi lihat senyumanmu
Yang slalu menghiasi harimu

Membayangkan senyuman Mark yang hanya ditujukan pada dirinya dan yang menghiasi dan mewarnai hari harinya.

Namun senyuman itu bukan untuknya lagi bukan? Jadi ia harus merelakan nya..

Tuhan, tolong mampukan aku
'Tuk lupakan dirinya

Ia harus melupakan Mark

Semua cerita tentangnya yang membuatku
Slalu teringat akan cinta yang dulu hidupkanku

Melupakan alasan hidupnya karena Mark dan Fokus pada kebahagiaan anaknya.

Ia harus mencari Ayah Chenle dan meminta pertanggungjawaban nya, meminta kebahagiaan yang ia ambil dulu.

---

Setelah menenangkan Renjun, Malam itu Mark memutuskan untuk pulang ke rumahnya dengan menggunakan taksi.

Karena ia ingat jika Mobilnya ia tinggalkan di tempat ia bertemu Jeno tadi.

Saat sampai dirumah ia menemukan jika Rumahnya sudah sepi, Jadi ia memutuskan untuk pergi ke kamar Jisung lebih dulu.

Ia menatap Jisung yang terlelap dengan memeluk boneka Ryan miliknya lalu menghampiri Putranya itu.

"Jisungie, Kau anak papa kan? Walaupun bukan, tetaplah menjadi anak Papa ya? Karena papa sayang sama Jisungie dan papa nggak mau kehilangan Jisungie"

Mark menitihkan air matanya lalu mengecup sayang kening putranya itu.

Ia beranjak dan Pergi kekamarnya bersama istrinya lalu melihat istrinya juga sudah terlelap, ia kemudian mendekati istrinya dan mengecup satu persatu bagian wajah dari istrinya yang membuat Jaemin terbangun dari tidurnya.

"Makeu?" Lirih Jaemin.

"Iya Na?"

"Makeu ngapain?"

"Enggak kok, Makeu cuma kangen aja sama Nana jadi mau cium cium deh"

"Ih Makeu mah ! Udah sini peluk aja, Nana juga kangen soalnya"

Mark pun memeluk erat istrinya, mengusap surai coklat dalam dekapannya membawanya kembali kedalam alam mimpi dan berusaha menahan tangisnya agar tidak menggangu istrinya.

Ternyata belum siap aku
Kehilangan dirimu

Dia belum siap jika harus kehilangan Istri dan Anaknya, Walaupun sejujurnya ia masih amat sangat mencintai Renjun namun perasaan itu kalah dengan rasa takut kehilangan Jaemin dan Jisung.

Belum sanggup untuk jauh darimu
Yang masih slalu ada dalam hatiku

Ia tidak sanggup jika harus menjauh walau hatinya masih kecewa dan meragu pada istrinya itu.

Mungkin karena mereka berdua selalu ada dalam hati Mark dan tak dapat disingkirkan dengan cara apapun.



TBC
------
Hope you like it !
Next or Unpub?

OUR SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang