Flashlight

1.1K 112 7
                                    

Sankyuu dan Selamat Membaca !
---

Renjun menyelesaikan beberapa laporan dengan sampai fokus, ia sampai tidak sadar jika waktu sudah malam dan jam bekerja sudah habis.

Sampai akhirnya Jeno keluar dari ruangannya dan menyadarkan Renjun.

"Renjun-ssi, Apa kau tidak pulang?"tanya Jeno karena sekertaris nya masih berkutat dengan berkasnya.

Renjun melihat ke arah Jeno lalu mengecek jam tangannya, "Ah maaf Sajang-nim, Sepertinya saya lupa waktu"ucapnya sambil membereskan berkas berkas di mejanya.

Ia mengambil tasnya lalu berdiri, "Silahkan anda berjalan terlebih dulu Sajang-nim"lanjut Renjun.

Jeno mengangguk, ia berjalan terlebih dulu masuk kedalam Lift dan di ikuti oleh Renjun dibelakangnya.

Saat sampai di Lobby kantor Jeno dan Renjun dikejutkan dengan teriakan seorang anak laki laki.

"BUNDAA!! HUEE BUNDA KOK NDA JEMPUT LELE hiks mau peluk bunda huhu"teriak Chenle sambil berlari ke arah Renjun dan Renjun pun mengendong putranya lalu mengecup dahinya lembut.

"Maafin bunda ya Lele? Tadi bundanya ke asikan kerja jadi lupa deh..cup cup kesayangannya bunda jangan nangis dong nanti jelek loh"ucap Renjun menenangkan Chenle.

Setelah Chenle mulai tenang Renjun langsung bertanya padanya, "Loh, tadi Lele kesininya sama siapa? Kok sendirian aja?"

"huks, tadi Lele diantar Baba Luke..tapi Baba Luke pulang duluan soalnya Uchan juga rewel sroott"jawab Chenle sambil mengusap kasar hidungnya yang penuh ingus dan membuatnya susah bernafas.

Renjun mengangguk, "Kalo gitu kita pulang ya? lele turun dulu biar bunda bisa nyetir, nanti peluknya lanjut di rumah ok?"ucap Renjun.

"NDA MAU HUAAA, lele mau peluk bunda hiks bunda mau peluk!"kekeh Chenle yang membuat Renjun bingung.

"Mau saya antar saja, Renjun-ssi?"seru seseorang yang tak lain adalah Jeno.

Ya, Jeno sedari tadi tetap menunggu dan melihat drama antara anak dan ibu itu.

Renjun yang mendengar itupun kaget dan menatap Jeno, "Loh, Sajang-nim kok belum pulang?"tanyanya bingung.

"Namanya Chenle kan? Chenle jangan nangis lagi ya? mau peluk bundanya kan? Kalo gitu bareng om aja yuk pulangnya biar bisa peluk bundanya~"seru Jeno mengabaikan pertanyaan Renjun.

Jeno membujuk Chenle dengan senyum yang tidak pernah ia tunjukan pada siapapun kecuali Eommanya dan itu membuat orang yang berada di Lobby terpukau dengan keindahan wajah anak tunggal keluarga Jung saat tersenyum.

"Huhu, Om siapa? Kok ngajak bunda sama Lele pulang? Om mau culik Lele sama bunda ya? Huaa jangan Om lele dagingnya keras gak bisa di jual"ucap Chenle membuat Jeno terkekeh dan Renjun membolakan matanya bisa bisanya anaknya berpikiran begitu.

"Aniya Chenle-ya, Om ini temannya Bunda mu jadi ayo pulang sama sama terus Lele nya jangan nangis lagi, kalo ngga nangis nanti Om Jeno beliin es krim mau?"bujuk Jeno pada Chenle dan Ya itu berhasil.

Mata Chenle berbinar.

"Benar Om?"tanya Chenle yang diangguki Jeno, "Ayo kita beli eskrim habis itu pulang ke rumah sama sama Om Jeno Bunda !"ajak Chenle pada Renjun bersemangat seperti nya ia lupa jika ia baru saja menangis keras.

OUR SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang