20 | Es Krim

22 5 0
                                    

HATI-HATI, TYPO BERTEBARANN!!

HAPPY READING <3

****

Sampai sudah sakit perut. Rhena berhenti dan menatap Adelard dalam-dalam.

" Kak. " panggil Rhena. Dan Adelard pun menoleh.

" Gini terus, ya "

" Rhena suka. " ucapnya sambil tersenyum manis.

********

" Tergantung. " jawab Adelard dengan enteng, sambil menggidikkan bahunya pelan.

Wajah Rhena sudah terlihat sendu.

" Tergantung nanti kalau udah besar. Dan semoga juga, kita bisa sama-sama sampai tua. " lanjutnya dengan tersenyum diakhir kalimat.

" Aamiin in ajaa ya, ya, yaa "

" Iya. Aamiin "

" Yaudah, yuk cepetan dikit. Soalnya udah beberapa menit lagi, gerbang sekolah di tutup " ajak Adelard.

Rhena mengangguk. Senyumnya sedari tadi tidak pudar.

Mereka berdua pun langsung menuju ke sekolah. Dan untungnya, gerbang sekolah belum di tutup.

Dan mereka berdua melakukan pelajaran sekolah seperti biasa. 

******

Kringgg....

Kini bel terakhir telah terbunyi. Yang membuat semua siswa siswi di dalam kelas, menjadi senang. Seluruh siswa segera merapikan buku-bukunya dan segera berhambur keluar.

Sekarang terasa sedikit berubah dengan sahabat sahabat Rhena. Karna semuanya seperti sudah ingin menjalankan hidupnya masing-masing semenjak semuanya tahu kalau Elvina sedang berbadan dua. Tapi semuanya masih saling menyapa dan tertawa.

Sekarang posisi Rhena masih terduduk diam didalam kelas. Ia sedang menunggu pria kesayangannya. Yang tak lain adalah Adelard. Ia selalu membayangkan jika Adelard menjadi pacarnya. Dan kadang ia membayangkan Adelard menjadi suaminya. Terdengar agak geli. Tapi Rhena menyukainya.

Rhena menatap atas mejanya sambil memainkan jari telunjuknya dengan senyum-senyum tak jelas. Dan sedari tadi itu ada yang memerhatikannya didepan pintu kelas. Ya, itu adalah Adelard. Ia menatap gadisnya sambil tersenyum. Rhena sama sekali tidak mengetahuinya. Lantas Adelard pun langsung mengetuk pintu kelas.

Tokk..tokk..tokk..

Rhena tidak mendengar, karna pikirannya sekarang adalah membayangkan Adelard sebagai pasangannya. Adelard pun menggeleng pelan dengan tersenyum tipis. Ia pun berniat menghampiri Rhena.

Adelard sudah berada disamping Rhena. Ia melambaikan tangannya kearah depan wajah Rhena.

" Sayang "

" Say "

" Rhena sayang " ucap Adelard yang sudah ketiga kalinya. Dan Rhena pun sedikit terkejut. Ia langsung melihat kearah sampingnya.

" Kak? Sejak kapan disini? "

" Udah lama. Lagian kamu dari tadi dipanggil gak jawab. Jadi aku samperin aja " jawab Adelard dengan wajah yang sedikit dicemberutkan. Ya allah, Rhena nggak kuatt ㅠㅠ.

Rhena yang tak tahan dengan wajah imut Adelard pun mencubit pipinya. " Iihh, kakak gemess banget sichh " 

" Sakit sayangg " 

" Habisnya gemes banget " ujarnya lalu melepaskan cubitannya.

Rhena terkekeh saat Adelard mengelus kedua pipinya. 

" Yaudah yuk pulang " ucap Rhena.

" Mau jalan-jalan dulu atau langsung pulang aja? " tanya Adelard sambil menatap manik mata indah Rhena.

" Jalan-jalan "

" Oke, aku ada tempat yang bagus banget " ajak Adelard, lalu ia berdiri dan mengulurkan tangannya. Ini seperti di film Disney.

Rhena tersenyum. Lalu mereka berdua menuju ke tempat yang Adelard mau.


****

Sesampainya ditempat...

Rhena mendapati tempat yang dipenuhi tanaman hijau. Mereka sekarang berada di taman. Taman itu sangat indah. Disana terdapat tempat untuk berteduh, taman bermain, dan yang paling Rhena sukai adalah disana terdapat bunga bunga yang bermacam jenisnya. Taman ini seperti beda dengan taman yang pernah Rhena kunjungi.

" Suka? " tanya Adelard yang sudah berada disamping Rhena.

Rhena mengangguk semangat. " Suka banget " 

" Yaudah, ayo "

Rhena mengangguk sambil berjalan dibelakang Adelard.

Mereka berdua berjalan menuju tempat berteduh. Dan semakin lama waktunya, semakin banyak orang yang sedang bermain-main disana. 

Adelard baru saja melihat penjual es krim. Dan ia akan membelinya untuk Rhena dan dia.

" Mau es krim? " tanya Adelard sambil menoleh ke arah Rhena.

" Mauu " jawabnya dengan mengangguk.

" Rasa apa? "

" Coklat "

" Tunggu sebentar " ucap Adelard seraya mengacak puncak kepala Rhena, lalu beranjak membeli es krim. Rhena melengkungkan kedua sudut bibirnya, kala Adelard mengacak puncak kepala Rhena. Adelard pun terkekeh. 

Lalu Rhena merapikan rambutnya. Ia melihat ke arah Adelard yang sedang membeli es krim. Rhena terus saja tersenyum melihat Adelard. Lalu Adelard melihat kearah Rhena dan mengedipkan matanya, guna menggoda Rhena. Rhena pun meresponnya dengan tersenyum lebar hingga giginya hampir terlihat dengan kedua tangannya membentuk love dengan jari telunjuk dan tengah.

Adelard terkekeh seraya menggelengkan kepalanya. Kenapa begitu menggemaskan??

Rhena tersenyum lebar kala Adelard sudah membawa dua es krim yang menuju ketempat Rhena. Akhirnya ia dapat merasakan es krim coklat lagi. Rhena sangat senang. Apalagi ia memakan es krim sambil ditemani Adelard. Rasanya pasti akan semakin manis. 

" Terima kasih kak " ucap Rhena yang sudah memegang es krim miliknya. 

Adelard tersenyum. " Sama-sama " jawabnya seraya duduk disamping Rhena.

Keduanya kini memakan es krim nya. Adelard menoleh kearah Rhena yang daerah bibirnya sudah tercetak coklatnya disana. Ia pun mengambil sapu tangan miliknya yang berada di dalam tasnya. Lalu ia mengelap bibir Rhena.

Rhena lantas menegang, karna jaraknya sedikit dekat dengan wajah Adelard. Rasa gugup di tubuh Rhena kini sudah mempengaruhinya. Detak jantung yang berdetak begitu cepat. Dan sialnya, wajahnya memerah seperti merah tomat. 

" Kalau makan es krim, jangan sampai belepotan gini dong, sayangg " ucap Adelard yang selesai mengelap bibir Rhena. 

Rhena malah menatap kosong kedepan. Ia masih merasakan rasa gugup dan tubuh menegangnya. Ia sangat ingin berteriak kencang. 

" Heii, kenapa jadi melamun? " tanyanya dengan menyadarkan Rhena.

" Hah? E-enggak kok kak " jawabnya sambil melanjutkan makan es krimnya, agar rasa gugupnya mereda.


****

Assalamualaikum semuaaa...

Aku update nichhh.. 

jangan lupa votenya yaa^^

Senyuman Maut  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang