Ch. 2 - 'Penilaian' Gila Ashley

170 12 0
                                    

Sedang mencoba menulis dengan rate dewasa ... Nggak tahu kalian bakal suka apa engga, tapi i hope so. Bagi yang masih di bawah umur dimohon lebih bijak memilah bacaan. Happy reading and See you soon :) don't forget to voment ^^

***

"Bagaimana menurutmu? Bukankah itu terdengar tidak masuk akal? Apa katanya? Aku tidak bisa memuaskannya? Apa dia gila? Aku mungkin akan tahan jika ia melemparkan perkataan semacam, aku yang tidak kaya atau aku yang terlalu sibuk dengan diriku sendiri, tetapi ini?"

Ashley mencurahkan segala isi hatinya dengan menggebu-gebu, sementara Nathan yang duduk di sampingnya, dengan terpaksa hanya bisa mendengarkan segala ocehan yang keluar dari bibir wanita itu, sembari sesekali merelakan dirinya menjadi pelayan dengan menuangkan minuman beralkohol dalam botol itu pada temannya.

"Apa ia tidak tahu berapa banyak pria yang ingin kembali tidur denganku? Dasar pria brengsek."

Dari kegiatannya yang tidak sungguh-sungguh menyimak perkataan wanita itu, Nathan dapat menyimpulkan jika kekasih wanita itu memutuskannya dengan alasan Ashley yang tidak bisa memberikan kepuasan seksual pada pria itu, dan sejujurnya, mendengar hal semacam itu keluar dari bibir Ashley memperkuat penilaian Nathan jika kekasih wanita itu tidak hanya seseorang yang tidak berguna, tetapi juga hanya seorang pecundang yang kebetulan diuntungkan dengan wajah dan tampilannya yang menarik.

"Aku curiga jika ada wanita lain dalam hubungan kami ini. Namun, kalaupun begitu, kenapa harus mengatakan hal semacam itu untuk memutuskanku? Lagi pula, aku yakin aku jauh lebih baik di ranjang ketimbang wanita manapun yang sedang dekat dengannya itu. Sialan. Dia tidak bisa memperlakukanku seperti ini."

Nathan menggelengkan kepalanya lelah, sekalipun wanita itu mencurigai kekasihnya berselingkuh, ia masih saja menomor-satu-kan harga dirinya untuk masalah seksual mereka.

"Bagaimana menurutmu?"

Mendapat pertanyaan itu dengan asal Nathan berujar membalas, "yah ... melihat gerak gerik dari pria itu ... aku yakin jika ia memang memiliki wanita lain selain dirimu."

Ia meraih gelas yang berada di depannya, kemudian menyesap minuman yang kali ini bisa didapatkannya dengan gratis itu.

"Bukan, bukan itu maksudku. Menurutmu, bagaimana aku ini? Apa aku terlihat tidak bisa memuaskan seseorang di ranjang?"

Pertanyaan tidak terduga dari Ashley itu membuat Nathan seketika itu juga terbatuk. Ini bahkan hanya sesapan kecil, bukan tegukan, jadi, bisa dibayangkan bagaimana perkataan temannya itu begitu mengejutkannya?

"Ada apa? Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?" Tanya Ashley menanggapi respon terkejut dari temannya. Rasanya ia mengatakan sesuatu yang biasanya ia bicarakan dengan teman-temannya.

"Sesuatu yang aneh? Itu bukan lagi aneh, tetapi sangat aneh. Lagi pula, bagaimana kau bisa menanyakan hal semacam itu padaku?"

Jari telunjuk Nathan terangkat menunjuk ke arah wajah wanita itu. Senyuman mengejek seketika muncul di bibirnya, "ah, kau pasti sudah mabuk sekarang."

Menggelengkan kepalanya dengan cepat, Ashley segera membantah perkataan pria itu.

"Aku masih sangat sadar, dan kurasa pertanyaanku tidak terdengar aneh seperti apa yang kau katakan."

Memangnya ada yang salah dari pertanyaanya? Selain itu, bukankah wajar untuk membayangkan seseorang itu sebelum melakukannya dengannya? Rasanya itu normal saja untuk dilakukan. Terkadang Ashley juga memikirkan apakah seseorang bisa memuaskannya di ranjang atau tidak untuk lebih membuatnya merasa bergairah, tetapi mengapa temannya yang satu ini malah terlihat terkejut dan kebingungan dengan perkataannya hingga menyebutnya sangat aneh? Baginya, wajar-wajar saja memiliki pemikiran seperti itu. Bahkan, jika Ashley diminta untuk menilai kemampuan Nathan dilihat dari tampilan pria itu saja, ia bisa mengatakannya dengan pasti.

Are We Still Friends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang