Bagian ²²

726 49 9
                                    


Satu tahun kemudian, Hansung sudah tumbuh besar walaupun badan nya masih kecil, satu tahun ini Hansung sudah tidak tinggal di Seoul lagi, Hansung pindah ke Busan dengan Eomma nya, Hansung pindah sekolah juga dikarenakan suatu alasan. Hansung sebenernya sedih harus pindah ke Busan tiba-tiba, tapi setelah mendengar alasan sang Eomma, Hansung menerima nya dengan sepenuh hati dan lapang dada.

"Eomma, Hansung ingin donat."

Jungkook menoleh dan tersenyum. "Baik, akan Eomma pesan kan, sebanyak yang Hansung inginkan." ucap Jungkook. Ia mengangkat tubuh Hansung dan menciumi ya berulangkali. Ia sangat sayang terhadap Hansung, seakan Hansung itu benda berharga yang langka.

"Tapi Eomma, Hansung juga ingin minuman yang bisa Hansung minum. Hansung sangat ingin merasakan nya lagi."

"Apapun yang Hansung mau, Eomma akan berikan."

.
.
.
.

Frustasi.

Kacau.

Tidak bisa mengontrol diri sendiri.

Gila.

Anak dari Tuan Kim ini benar-benar sudah kehilangan akal, karena seseorang yang begitu ia cintai, ia sudah mencoba menembak seseorang itu namun sudah di tolak berulang kali. Begitu sedih mulai dari sana lah ia mulai kehilangan akal, dan ketertarikan pada orang lain kecuali orang itu.

Perasaan nya campur aduk, ia tidak konsentrasi dalam agensi ya, setiap ada rapat ia terus melamun entah memikirkan apa. Berulang kali, Jimin memangil namanya namun Taehyung tidak fokus.

"Akan sampai kapan, kau terus begini?"

"Taehyung, kau sudah menganggap kami keluarga mu kan? Kenapa kau tidak bercerita saja pada kami." ucap Hoseok.

Taehyung menghela napas, "Aku baik-baik saja Hyung, aku hanya memikirkan sesuatu." ujar Taehyung, dan tersenyum pada semua.

Semua tampak sedikit aneh dan bingung melihat Taehyung, Taehyung sangat bisa meniru semua orang dengan pandangan nya. Taehyung sangat pintar menipulasi orang-orang di dekatnya. Salut lah.

"Ya, karena pikiran itu, kami di buat cemas oleh mu Taehyung. Apakah kau berfikir sampai sana?" amuk Jin, ia pantas bilang seperti itu karena ia dan member yang lain begitu menyayangi seorang Kim Taehyung.

"Maaf Hyungdeul, aku sudah membuat kalian cemas. Aku jujur tidak apa-apa, hanya sedikit pusing dan ingin ke kamar." ujar nya, tanpa di sadari Yoongi menatap nya datar, sifat es batu nya kembali ada.

"Kalau begitu sebaiknya kau istirahat, lagi pula ini sudah malam, Istirahat lah semuanya."

"Tapi Hyung, kita belum buat jadwal untuk jalan-jalan kita nanti." komentar Hoseok, Jimin menepuk pundak Hoseok dan mengedipkan matanya.

"Besok saja, sebaiknya kita pergi tidur. Dan ya, Taehyung aku ikut tidur di kamar mu." Taehyung mengangguk.

.
.
.
.

"Dongeng malam sebelum tidur-!!!"

"Begitu bersemangat, Eomma akan bawa buku cerita nya dulu. Hansung, gosok gigi dulu. Oke, setelah Eomma kembali, semua sudah siap." kata Jungkook.

Jungkook pergi ke kamar sebelah, dimana banyak tumpukan buku yang belum di rapikan, Jungkook sengaja membawa banyak buku ke Busan agar Hansung tidak kesepian. Ia menghela nafas, dan mencoba mencari buku yang akan ia baca kan pada anak nya.

Tangan nya bergerak, dan memindah-mindahkan buku ke dalam kardus, agar terlihat rapi.

5 menit mencari buku itu, dan akhir nya ketemu. Jungkook membersihkan buku itu yang terdapat banyak debu di atasnya. Dan membuka buku itu secara random dan secarik kertas terjun bebas ke lantai.




.TBC.

Malam Senen prennn ✨
duka ah teu terang, abdi tos lami teu nulis, ieu teh bakal nyambung atawa henteu, ya teu terang.

dibacana anu slow we ya hehe 😁
apa kabar ih tos lami teu Aya kabar, cing sarehat ya hehe 😁

dibacana anu slow we ya hehe 😁apa kabar ih tos lami teu Aya kabar, cing sarehat ya hehe 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guilty FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang