9. Talk Show

297 43 0
                                    

" Hyun Bin?"

" ya, kenapa?"

" kau serius akan terus mengikutiku?" 😑

" kemanapun!"

" aku bukan tawananmu. Jangan terus menjadi ekorku!" 😑

" aku akan menahanmu agar tidak tertidur."

" kau gila?! Apa kau mau merubahku menjadi panda?"

" aku jadi takut melihatmu tertidur sejak aku menyuntikkan obat bius itu padamu."

" kalau begitu biarkan aku tidur secara alami, oke?"

" kau tidak takut dengan mimpi itu lagi? Kau bilang sebelumnya, kalau kau kembali maka raja gila itu akan meminta satu hal darimu?"

Hyun Bin benar. Ini sudah lebih dari enam jam disana. Aku lupa tentang kesepakatan itu. Aku sudah bertekad untuk tidak akan kembali. Tapi setelah melihat dia yang ada di zaman ini, kenapa aku merasa begitu merindukan dia yang ada di mimpiku? Setidaknya walaupun dia seorang raja gila, tapi aku masih bisa menggapainya. Dia yang disini seorang Idol, jelas hanya keajaiban lah yang bisa membuatku berada di sisinya.

" bagaimana? Kau masih mau tidur?" ujar Hyun Bin membuatku semakin tidak yakin untuk kembali.

" baiklah, kau menang. Temani aku selama empat hari ini, dan pastikan agar aku tidak terlelap sedetikpun."

" kau yakin?"

" ya. Kau masih punya obat itu?"

" yaa. Saat aku melemparnya ke jendela waktu itu, aku langsung mengambilnya kembali." 😅

" tidak tahu malu." 😒

" aku sudah tau kau akan membutuhkan ini lagi saat bangun dari tidur panjangmu."

" ya, rupanya kau memang benar. Berikan obatnya padaku."

" makan dalam dosis yang benar, agar tidak merusak tubuhmu."

" ya, baiklah. Kau punya permainan apa untuk mengisi empat hari ini?"

" jangan khawatir, permainan anak hingga dewasa sudah aku siapkan." 😎

" permainan dewasa?! Permainan macam apa itu?!" 😫

" kau akan tahu setelah memulai permainan nya nanti, haha.." 😜

Dua hari berlalu.

Aku berhasil terjaga, dan Hyun Bin masih menemaniku. Aku tidak membiarkannya terjaga sama sepertiku. Dia harus mendapatkan jam tidur normalnya.

" entah kenapa, semakin hari.. Aku semakin merindukannya." 😢

" sikapnya yang arogan, tiba-tiba menjadi lembut saat aku memutuskan untuk pergi."

" tatapan nya yang menyedihkan, seakan tak ingin aku meninggalkannya sendiri."

" si Bibi, babi kecil yang pemarah itu. Aku benar-benar merindukannya. Tapi sekali lagi, dia hanya palsu. Dia bukan hal nyata yang bisa aku gapai."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja Gila (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang