Ep 14 : Marigold

641 95 0
                                    

Hari ini setelah Shio selesai melakukan pekerjaan rumah dia memutuskan untuk merebahkan diri nya di kasur sambil membaca buku yang ayah nya baru beli kan untuk nya.
Dia tidak bermain dengan Haruto seperti biasanya karena lusa adalah hari ujian akhir Haruto dimana dia akan mengetes kemampuan fisik, kekuatan dan juga kepintaran nya jadi dia akan sangat sibuk begitu pula dengan kakak nya karena mereka satu sekolah.

Louise juga menelefon dia jika untuk beberapa hari ke depan dia akan sibuk dan tidak bisa mengunjungi Shio karena keluarga nya akan mengunjungi beberapa rumah bangsawan beralaskan dengan pekerjaan.

Karena itu dia memutuskan untuk membaca buku saja namun belum lama dia membaca buku nya suara ketukan dari pintu kamar nya berbunyi dan pintu itu terbuka menunjukkan sosok kakak nya sedang berdiri di sana.

Shio menutup buku nya dan menaruh buku itu di meja samping kasur nya lalu membangunkan diri nya dan berjalan ke arah kakak nya.

"Ada apa kak?", tanya Shio, Ravn hanya menatap Shio dalam diam dan langsung menarik nya keluar dari kamar nya.

Mereka berjalan ke arah kamar orang tua mereka lalu berhenti sebelum sampai di sana.
Ravn melirik Shio lalu menempelkan jari telunjuk nya ke bibir nya mengisyaratkan Shio untuk tidak berisik.

"Dengar", bisik Ravn kepada Shio.

Shio terkejut atas apa yang di dengar oleh diri nya, disana dia mendengar ibu dan ayah nya sedang bertengkar hebat di dalam kamar nya, terdengar jelas oleh diri nya jika ayah nya membentak ibu nya dan mengeluh atas apa yang ibu nya lakukan kepada Shio.

" Aku menikah dengan mu agar anak ku bisa merasakan kasih sayang seorang ibu!! Bukan malah di siksa seperti ini!!"

"Kamu ini ngomong apa?? Aku tidak menyiksa Shio!"

"Kamu tidak perlu berbohong lagi, aku sudah tau semua nya! Kamu selalu memperlilakukan Shio dan Ravn dengan sangat berbeda, aku sudah pernah bilang sayangi Shio walau dia bukan anak kandung mu tapi apa? Kamu tidak pernah berubah! Aku ingin Shio bahagia bukan di siksa mental nya, sekarang aku harus memikirkan gimana masa depan rumah tangga ini aku tidak tau aku bisa melanjutkan nya atau tidak"

Shio menutup mulut nya tidak percaya lalu menangis, Ravn yang melihat itu membawa Shio ke kamar nya lalu mendudukan nya di kasur nya.

"Tenangkan diri mu", ucap Ravn sambil memberikan Shio segelas air putih.
Shio menerima nya lalu mencoba menenangkan diri nya dengan cara menarik nafas nya dalam-dalam dan memejamkan mata nya sejenak.

" Aku... Aku yang memberitahu ayah atas apa yang terjadi antara aku,kamu dan ibu", ucap Ravn kemudian, dia tidak metap ke arah Shio melainkan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Shio terdiam sambil menatap kakak nya dengan pandangan terkejut.

"Kenapa kak?", tanya Shio dengan suara nya yang sangat lirih.
Ravn melirik Shio lalu menghembuskan nafas nya kasar.
Dia berdiri lalu secara tiba-tiba meninju dinding kamar nya membuat Shio terkejut.

"Aku seorang pecundang Shio... Jika saja aku tidak takut dengan diri mu karena kejadian itu, jika saja aku bisa bilang kepada ibu ku jika yang dia lakukan itu salah, jika saja aku terus membela mu dan bilang soal ini ke ayah bertahun-tahun yang lalu mungkin kejadian ini tidak akan pernah terjadi", lirih Ravn, dia kembali memukul dinding rumah nya dengan keras hingga Shio panik dan menarik Ravn untuk berhenti melakukan itu.

Ravn tidak peduli walau darah mengucur dari tangan nya dia hanya ingin mengeluarkan rasa bersalah di hati nya yang selalu dia pendam.
Air mata perlahan keluar dari Ravn, perlahan dia memeluk Shio bahkan pelukan nya semakin erat.
Ravn tidak mengeluarkan suara sedikitpun, badan nya hanya bergetar hebat dan Shio juga merasakan baju nya yang mulai basah karena air mata nya Ravn.

Mereka berpelukan cukup lama hingga Ravn tertidur di pelukan Shio.
Shio tersenyum lalu perlahan membaringkan Ravn di tempat tidur nya walau dia rada kesusahan karena badan kakak nya yang sangat berat itu.
Shio mengusap kepala Ravn lalu menyelimuti nya lalu segera kembali ke kamar dia.
Shio tau jika Ravn tidak pernah jahat kepadanya karena dia tau jika Ravn selalu diam-diam membantu nya dan peduli pada nya walau tidak pernah dia tunjukan secara langsung.

Baru saja Shio membuka pintu kamar Ravn di depan nya sudah berdiri sang ibu dengan wajah berantakan karena menangis.
Tanpa basa basi sang ibu menarik Shio ke kamar Shio lalu melempar nya hingga terjatuh.
Tidak sampai di situ dia menjambak rambut Shio lalu menampar nya berulang kali hingga Shio menangis.

"Ingat ya Shio! Jika suami ku menceraikan ku ini semua salah mu dan jangan harap aku kan diam saja", ancam sang ibu lalu mendorong Shio dan segera keluar dari kamar Shio dengan tatapan dingin yang di lontarkan ke arah Shio.

Shio menangis tersedu-sedu sambil memeluk boneka beruang nya karena hanya itu yang membuat nya tenang di saat seperti ini.







Bersambung


🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

Autor note :

Muehehehehehehehe bentar lagi ehehehe moga kalian sukaaa

Lup yu and see u lusa!!!

Ephemeral ( BL ) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang