Ep 10 : King Potrea

1K 132 1
                                    

Hari ini dengan semangat Haruto berjalan ke arah rumah Shio, dia sudah memiliki rencana akan menghabiskan waktu nya di hari libur nya ini dengan Shio bahkan dia sudah tau apa saja yang akan dia lakukan nanti.
Rumah Shio sudah berada di pandangan nya namun dia melihat seseorang menaiki kereta kuda mewah dari depan rumah Shio lalu berjalan melalui nya, dia sempat melirik kedalam kereta itu dan yang dia lihat itu hanya seseorang dengan telinga Elf.

Haruto tidak menghabiskan waktu nya untuk berpikir siapa itu saat dia melihat Shio sedang berdiri di depan rumah nya bersama seluruh keluarga nya, baru saja Shio ingin kembali ke dalam rumah, Haruto dengan keras meneriaki nama nya.
Ibu Shio tidak mau tau dan tetap berjalan masuk sedangkan ayah Shio bilang kepada Shio untuk menyuruh Haruto masuk kerumah nanti.

Dan disini Ravn memutar mata nya tidak suka lalu mengikuti ibu nya masuk kedalam rumah.

"SHIOOO!! Ehehehe Hallooo", sapa Haruto saat sudah berada di depan Shio, Shio tersenyum dan membalas sapaan nya lalu menawarkan nya untuk masuk kedalam rumah.

Tentu saja Haruto tidak menolak dan dengan senang hati untuk memasuki rumah Shio.
Ini pertama kali nya dia masuk kedalam rumah Shio, dua sangat kagum karena hawa di dalam sana sangat tentram dan nyaman.

"Kamu Haruto kan?? Keponakan nya Gen?", tanya Ayah Shio yang sedang duduk di kursi nya.

" Iya paman ehehe", jawab Haruto gugup.

"Sini minum dulu pasti kamu cape kan lari-lari gitu kesini? ", tawar Ayah Shio yang dengan senang hati Haruto terima.

Setelah beristirahat sebentar Haruto meminta izin membawa Shio bermain di luar yang tentu saja di bolehkan oleh Ayah nya karena kapan lagi Shio bermain dengan seseorang.
Dia sangat senang melihat Shio sudah mulai mempunyai banyak teman dan juga hubungan nya dengan Ravn membaik jadi mana mungkin dia menolak permintaan Haruto.

"Kita mau kemana Haruto?", tanya Shio, Haruto tersenyum lembut lalu memegang tangan Shio.

" Sudah ayo ikut sajaaa", jawab Haruto lalu menarik Shio keluar dari rumah nya.

Mereka berjalan cukup lama hingga mereka berhenti di depan tempat yang Shio belum pernah kunjungi seumur hidup nya.

"Di sini sedang merayakan Festival musim semi jadi aku kira kamu bakal suka kalau aku ajak kesini", jelas Haruto sambil menggaruk kepalanya.
Namun Shio tetap diam di tempat membuat Haruto kebingungan apa Shio suka di ajak kesini atau tidak?

" Shio?? Umm maaf kalau kamu tidak suk-", belum saja perkataan Haruto selesai Shio memeluk Haruto dengan erat membuat Haruto terkejut dan wajah nya memerah.

"Terimakasih Haruto! Aku benar-benar ingin kesini! Terimakasih sudah membawa ku", ucap Shio sambil memeluk Haruto.

" Yukkk kita mainn!!!", lanjut Shio lalu menarik Haruto ke berbagai tempat, sedangkan Haruto hanya bisa tersenyum kecil dengan wajah yang memerah.

Mereka banyak menghabiskan waktu di sana seperti, melihat pertunjukan tari di sana, makan manisan yang banyak, menonton lomba yang diadakan di sana dan banyak lagi.

Sekarang mereka sedang duduk dibawah pohon rindang mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah setelah mengunjungi semua tempat di Festival ini.
Haruto melirik Shio lalu memegang tangan Shio membuat Shio menoleh kearah nya.

"Shio... Terima ini, Ravn bilang ulang tahun mu lusa bukan? Aku pasti akan membelikan kamu kado lagi cuman untuk sekarang aku ingin memberi mu ini", ucap Haruto lalu tersenyum malu.

Shio menatap hadiah dari Haruto dengan tatapan bingung.

" Ini apa?", tanya Shio.

"Ahhh itu untuk nama nya kalung choker buat di leher kek nya cocok kalau kamu pakai, tapi kalau menurut mu ini aneh kamu gak usah make juga gak apa kok ehehehe", jelas Haruto gugup, dia rada menyesali kenapa dia membeli kalung itu kenapa dia tidak membeli hal yang lebih normal seperti baju atau topi.

"Kamu gak usah membelikan ku kado lagi nanti pakai saja uang nya untuk kebutuhan kamu", balas Shio sambil tersenyum lembut.
Terlihat di sana Haruto tidak suka dengan jawaban Shio.

" Tidak! Aku akan tetap memberi mu kado nanti, sekarang coba saja itu kasih tau aku kamu suka apa tidak okeyy?", jawab Haruto lalu mengusap kepala Shio lembut.

Yah Shio sudah tidak bisa apa-apa lagi dia sudah kenal Haruto satu bulan lebih dan menurut nya Haruto itu orang yang sangat keras kepala jadi tidak ada guna nya berdebat dengan dia.

"Iya iya aku pakai", jawab Shio lalu tersenyum dan segera memakai kalung itu.

"Gimana Haruto? Bagus?", ucap Shio setelah memakai kalung itu, Haruto hanya bisa nenelan ludah nya berkali-kali dengan wajah nya yang memerah.

" Ba-bagus kokk", balas Haruto lalu menutup wajah nya karena malu, Shio hanya tertawa melihat tingkah Haruto, yahh ini pertama kali nya seseorang membelikan nya hadiah selain ayah nya pasti akan dia jaga seumur hidup.

"Shio..."

Shio tersentak saat mendengar suara seseorang yang memanggil nya.
Dia mengedarkan pandangannya kesana kemari namun yang dia temukan hanya Haruto.

"Ha-Haruto?!! Kamu dengera tidak ada yang memanggil ku?", tanya Shio rada ketakutan.
Melihat itu Haruto mendekatkan diri nya ke arah Shio lalu memeluk nya.

" Tidak, aku tidak mendengar apa-apa memang nya ada apa Shio?", jawab Haruto sambil mencoba menenangkan Shio.

"Firasat ku tidak enak Haruto, aku mau pulang", ucap Shio dengan mata yang tertup, badan nya juga gemetar hebat di tangan Haruto membuat Haruto tidak tega melihat nya.

" Baik-baik ayo kamu ku antar pulang... Udah tenangin diri mu ok? ", balas Haruto sambil mengusap-usap badan Shio agar tenang.

Shio perlahan membuka mata nya namun diri nya terkejut dengan melihat sosok tinggi hitam di dalam hutan tersenyum melihat diri nya, sosok itu sangat tinggi bahkan menyaingi pohon-pohon di sana membuat Shio menjerit histeris lalu tidak sadarkan diri.

Haruto panik dan menggendong Shio sambil berlari meminta bantuan karena teman nya pingsan.
Sebelum Shio sepenuh nya hilang kesadaran dia mendengar bisikan di telinga nya.

"Mereka menemukan mu"



Bersambung


🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

Autor note :

Hiii guyssss ehehehehehehehehehehheheheh moga kalian sukaaaaa lovee u

See u lusaaaaaaaa 。・:*:・(✿◕3◕)❤

Ephemeral ( BL ) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang