Ep 11 : Sunflower

858 122 1
                                    

Shio membuka mata nya dan yang dia pertama kali lihat adalah wajah khawatir ayah nya.
Ayah nya tersenyum lega saat melihat anak nya telah sadar dan langsung memberi nya segelas air putih.

"Bagaimana keadaan mu nak? Sudah mendingan?", tanya ayah nya dengan suara yang lembut sambil mengusap kepala Shio.
Shio tersenyum kepada ayah nya dan menganggukkan kepala nya pelan.

" Kenapa kamu bisa seperti ini nak?", tanya sang ayah yang hanya di jawab dengan keheningan karena Shio tidak membuka mulut nya sama sekali, ayah nya sadar jika mungkin ini belum saat nya menanyakan itu dan memaklumi tingkah Shio.

Karena tidak ingin suasana makin canggung Shio akhirnya membuka suara nya untuk bertanya dimana Haruto, disana ayah nya manjawab jika Haruto sudah pulang belum lama ini dan menjelaskan kalau tadi dia menghubungi keluarga Shio saat dia sudah berada di klinik kesehatan di desa ini.

Ayah Shio tersenyum kecil lalu menjelaskan jika Haruto meminta maaf berkali-kali di telefon dan suara nya bergetar karena menahan air mata dan yahh benar saja saat ayah Shio dan Ravn sampai di klinik itu mereka melihat Haruto dengan mata nya yang memerah dan juga bengkak.
Ayah Shio juga menjelaskan jika Ravn mengatai Haruto seperti perempuan dan terlalu berlebihan padahal Shio cuman pingsan padahal mata nya juga mulai memerah seperti Haruto.

Shio hanya bisa tertawa di ranjang nya mendengar semua cerita itu.
Saat sedang asik bercerita pintu rumah Shio di ketuk oleh seseorang, Ayah Shio berdiri lalu meninggal kamar Shio dan bergegas membukakan pintu itu. di sana dia melihat Pangeran Louise bersama penjaga nya di luar rumah mereka.

"Permisi paman, Saya ingin bertemu dengan anak anda", ucap Louise sopan yang tentu saja di bolehkan masuk oleh ayah Shio.

" Shio ada di kamar nya dia baru saja sadar karena tadi dia sempat tidak sadarkan diri saat bermain dengan teman nya", jelas sangat ayah yang langsung saja Louise bergegas ke kamar Shio membuat Shio terkejut melihat Louise yang tiba-tiba masuk ke kamar nya dan memeluk nya.

"Shio bagaimana keadaan mu sekarang? Ada yang sakit?? Dimana?? Mau aku antar ke Healer ternama? Aku kenal banyak!", tanya Louise sambil meraba-raba tubuh Shio mencari tempat yang menurut nya sakit.

Shio tertawa kecil lalu memegang tangan Louise agar dia berhenti meraba nya.

"Saya tidak apa-apa pangeran terimakasih", balas Shio lalu tersenyum lembut.

Louise terdiam karena terpana oleh senyuman Shio yang indah dan cute itu dan karena itu senyum di wajah nya tidak bisa dia tahan lagi, dengan gemas dia mencubit kedua pipi Shio lalu mengusap kepala nya.

" Kalau begitu bagus, jangan lupa istirahat yang cukup kalau perlu minum obat dan pergi ke healer! saya pamit pulang, tapiii sebelum itu apa kamu punya nomor HP?", tanya Louise yang di balas dengan tawa Shio.

"Tidak pangeran, saya saja tidak punya HP apalagi nomor nya, lagi pula bagi saya benda itu tidak terlalu berguna toh juga harga nya sangat mahal saya tidak mau merepotkan ayah saya", balas Shio sambil tersenyum.

Louise terkejut akan jawaban Shio karena di jaman ini mana mungkin ada remaja yang tidak mau HP namun karena itu dia memiliki ide yang bagus.

"Kalau begitu lusa mau pergi dengan saya?", tanya Louise sambil membangunkan dirinya dari duduk.

" Lusa seprti nya tidak bisa pangeran, ayah saya bilang lusa dia mau merayakan ulang tahun saya yang ke 16 tahun", jawab Shio tidak enak namun Louise malah tersenyum lebar.

"Wahh kalau gitu sih tidak apa! Tapi saya boleh hadir kan?", tanya Louise samangat, Shio tersenyum dan menganggukkan kepala nya.
Lagi pula yang akan hadir selain keluarga nya hanya Haruto, Sei dan Jiyoo jadi tidak masalah jika menambah 1 orang lagi.

Setelah itu Louise pamit pulang karena dia ada sesuatu yang harus di lakukan lalu keluar dari kamar Shio.
Sampai di luar rumah Louise di antar oleh kedua orang tua nya Shio dan mendoakan agar Louise selamat di jalan.
Louise tersenyum lalu memanggil salah satu penjaga nya untuk mengambil sesuatu di kereta nya.

"Bapak, ibu... Ini hadiah dari saya mohon di Terima ya... Nominalnya nya mungkin sedikit namun saya harap kalian bisa menerima nya, saya pamit dulu... Saya akan datang kembali saat ulang tahun Shio, sampai jumpa", pamit Louise sambil menyogohkan satu tas berisikan uang.

Kedua orang tua Shio terkejut melihat nya karena itu bukan nominal yang dikit.
Ayah Shio mencoba mengembalikan Tas itu karena bagi nya itu terlalu berlebihan dan juga untuk apa???namun di tolak mentah mentah oleh Louise dan tas itu langsung di rebut oleh sang ibu.

"Terimakasih pangeran!! Sering-seding datang kesini ya", ujar sang ibu rada berteriak saat kereta kuda Louise pergi dari rumah nya.

Louise tersenyum puas melihat itu lalu melihat ke arah foto Shio yang dia ambil saat Shio tertidur waktu itu.

" Apa ini yang di namakan cinta pandangan pertama? Boleh juga", ucap Louise sambil mengelus foto Shio.

~~~~~~~~~~~

Di suatu Kuil kuno yang sudah runtuh, seorang wanita menatap matahari tenggelam dan mengulurkan tangan nya seperti mengambil sesuatu.
Dia memejam kan mata nya dan tampak sedikit gelisah.

"Ada yang Aneh dengan desa dekat hutan hitam, kalau tidak salah mereka sedang merayakan Festival musim semi disana", ujar wanita itu dengan mata yang tertutup.

Dengan perlahan dia membuka mata nya dan menatap seorang pemuda di hadapan nya.

" Kamu pergilah dan periksa tempat itu! Firasat ku tidak enak", jelas wanita itu.
Pemuda itu tanpa basa basi langsung berlari menembus hutan yang gelap.



Bersambung

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

🦋

Autor note :

Moga kalian suka ama eps ini!!!!
Bentar lagi fantasi nya bakal kerasa
Moga sukaaa!!!

Ephemeral ( BL ) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang