Kamis, 31 Agustus 2017
-
-
Selamat pagi, sayang ❤️
Sent 07:18Gue tampol lo Dra
Sent 07:19Lagi mau deketin orang nih gue
Sent 07:19Lo tiba-tiba ngechat pura-pura jadi pacar
Sent 07:19Pacaran aja lo sama Lin Dan
Sent 07:20Sama-sama buaya bego
Sent 07:20Liat aja besok gue hajar lo
Sent 07:20Sayang kamu juga ❤️
Sent 07:21-
-
Jumat, 1 September 2017
-
-
Sudah dua hari chat Hendra tidak dibalas oleh Ahsan. Kenapa anak ini tidak membalas, Hendra tidak akan mengetahui alasannya. Ia juga tidak kebagian jadwal hari Kamis dan Jumat di kampus, sehingga ia tidak dapat bertemu dengan Ahsan.
Terlintas di otak Hendra untuk memulai percakapan dengan Ahsan terlebih dahulu, tetapi Hendra takut jika Ahsan tidak ingin membalasnya.
Ketukan yang sangat kuat terdengar di pintu kos Hendra. "Woi! Buka!" Gigi-gigi Hendra seperti bergetar kedinginan, pengetuk pintu itu pasti tidak lain dari kakak tingkatnya yang mempesona dan aneh, Taufik.
Menarik nafas yang panjang, ia memegang gagang pintunya dan memutar kuncinya, bersiap untuk menyambut Taufik dengan senyuman kecut.
Pintu itu terbuka lebar, memberikan alam semesta sebuah gambaran wajah Hendra yang tersenyum dan wajah Taufik yang sudah siap mencekik Hendra sampai ia pingsan. Tangan Taufik yang sering diledek oleh Hendra sebagai mungil melingkar di leher Hendra dan mencekiknya sembari menggoyangkan lehernya.
"Elo kenapa sih! Gue betot pala lo!" "Ampun Opik, aduh!"
Mereka berdua bergulat, Hendra yang mencoba membela dirinya dan Taufik yang mendorong Hendra hingga ia tiduran di lantai kemudian duduk di atas perut Hendra mulai menjabak rambut Hendra. "Sama Lin Dan aja lo! Biar begonya bareng!" Hendra terus menahan tangan Taufik agar tidak menjambaknya sampai botak, tidak lupa menjawab Taufik.
"Jangan Lin Dan lah, nanti yang top siapa dong?"
Semua gerakan Taufik terhenti. Tangannya masih mengepal rambut Hendra, dunia seakan-akan berhenti berputar untuk sementara.
Dengan keluhan kecil, Hendra memukul tangan Taufik ketika Taufik menarik rambutnya tanpa aba-aba. "Tap top tap top mata lo, elo aja masih ngehindar dari crush malah nyuruh gue jadi pacar!" Ia merasa jika ia tidak berhentikan aksi katingnya ini, ia akan pergi ke rumah sakit untuk x-ray tulangnya yang sudah digeraki oleh katingnya ke arah pinggulnya sambil menjambak rambutnya.
Taufik berhenti menjambak rambut Hendra dan memutuskan untuk menggigit pundak Hendra yang tertutup hanya seutas kaos yang tipis. Hendra berteriak kecil dan menjambak rambut Taufik dari belakang, walaupun itu tidak mempan, tetapi gigitan Taufik ternyata sakit sekali.
Terdengar suara sebuah tas yang jatuh di depan pintu kos Hendra yang belum sempat ditutup akibat dari Taufik yang langsung menyerang Hendra. Keduanya menoleh dengan cepat. Hanya di saat itu keduanya baru merasa bahwa posisi mereka bukanlah posisi yang polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating // The Daddies (Hiatus mau UKK)
Fanfiction"Halo kak. Pembayarannya sudah dilakukan ya." "Halo kak?" "KOK CENTANG SATU SIH" "WOI NIPU YA?" "Eh maaf kak, saya habis luluran, tadi belom ngeresep jadinya gak megang henpon deh.." "Saya proses ya.." - - "Lu kating gue?" "Tentu saja. Apa saya terl...