[Chap4] | hanya mitos

3.7K 264 9
                                    

Rumah Sakit Suka Sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Sakit Suka Sehat.

Seorang gadis berkulit kusam kini tengah mengalami koma. Ini sudah hari ketiga dia terbaring lemah tak berdaya. Tidak ada siapapun diruangan serba putih itu, hanya ada dirinya. Dan tak ada yang menjenguknya kecuali dokter dan suster yang berkali-kali mengecek keadaanya.

Jari tangan gadis itu mendadak bergerak samar. Sedikit demi sedikit gadis itu mencoba membuka matanya. Dahinya mengernyit ketika cahaya terang memasuki retina mata. Gadis itu menatap sekitarnya dengan bingung, ruang serba putih yang sama sekali tidak dikenalinya.

Tak sampai satu menit ketika kedua matanya terbuka. Banyak suster dan dokter berhambur masuk menghampirinya. Memeriksa monitor, memeriksa matanya dengan senter, memeriksa nadinya, dan memeriksa detak jantungnya. Dengan pandangan yang buram dan setengah sadar ia masih bisa melihat senyum lega para suster dan dokter yang memeriksanya.

Gadis itu kembali fokus mengedipkan matanya berkali-kali berusaha berpikir dengan tenang dan mengingat kembali ingatan terakhir kalinya.

Tiba-tiba saja, kepala nya sakit. Sakit yang sangat menyengat seperti dihantam benda keras dan tumpul berkali-kali. Dia mencoba memukul-mukul kepala nya. Hati nya sangat sakit, ingin rasanya dia menangis sekencang-kencang nya.

"Vina.. Vinaa.. kamu dengar Saya" tanya dokter Reza

"De.. kamu baik-baik saja?" ucap suster cemas

Tiba-tiba gadis itu langsung pingsan tak sadarkan diri.

***

Vira menarik nafas dalam bersamaan dengan mata terbuka sepenuhnya, mengedipkan berkali-kali. Belum selesai kebingungan dari mimpi aneh, kini Vira berada di taman yang sangat indah.

Banyak orang yang bersantai di atas dipan-dipan yang bertahtakan permata. Mereka duduk bersandar di atas dipan-dipan sambil bercengrama. Mereka dikelilingi seperti bidadari-bidadari yang berkulit putih bersih bagaikan mutiara-mutiara yang berjajar rapi dan tak lupa mereka memiliki mata yang indah. Bidadari-bidadari itu membawakan gelas-gelas, kendi-kendi, dan sloki yang penuh khamr.

Vira menyerngit bingung karena mereka tidak pening dan tidak pula mabuk meminum khamr itu. Mereka juga dijamu dengan buah-buahan sesuai pilihan mereka. Dan dijamu juga dengan daging burung yang mereka sukai.

Vira masih memperhatikan keadaan disana dan memutuskan untuk menghampiri seorang gadis yang hanya duduk dan tersenyum sambil memperhatikan dirinya. Vira yang masih bingung, mencoba mencari informasi ada dimana dia sekarang. Vira hanya mendengar ucapan salam sejatera lagi penuh kasih sayang. Tidak ada mendengar perkataan-perkataan buruk dari orang-orang disana.

TRANSMIGRASI INTELIGEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang