"Berhasil Tidak Dipuji,
Hilang Tidak Dicari,
Gagal Dicaci Maki."
Motto yang selalu kuingat bahkan sampai diakhir hidupku. ~ Shavira Veren Waltz
=============
Shavira Veren Waltz. Perempuan berusia 21 tahun yang memiliki kehidupan yang sangat luar bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa sudah 2 jam lebih Vina berada di rumah Charlie.
"Buset hampir setengah 6 sore. Gak kerasa padahal baru berapa kali latihan." kejut Vina
"Char, latihan nya udah dulu ya. Nanti kalo ada waktu kita latihan lagi. Oke." ujar Vina
"Hmm.."
"Okedeh makasih makanan dan minuman nya. Makasih rumahnya juga. Makasih semuanya deh. Gue pulang dulu." pamit Vina
"Lo pulang naik apa?" tanya Charlie
"Naik angkot maybe." jawab Vina sambil mikir
"Gue antar." putus Charlie
"Eh gak usah Char. Gue bisa sendiri."
"Gue antar atau gak usah pulang."
"Kok gitu sih. Yaudah antar gue pulang. Kan gue jadi enak. Hemat ongkos hahahah."
"Hmm.."
Charlie langsung mengambil mobilnya di garasi.
"Bi Ijah aku pamit dulu ya. Makasih ya bi, maaf merepotin." pamit Vina dengan Bi Ijah
"Santai aja non. Gak ngerepotin kok."
"Oke bi. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam".
"Naik." ucap Charlie
"Siappp." jawab Vina
"Rumah lo dimana?"
"Jalan aja, nanti gue arahin."
"Hmm.."
Vina hanya diam dan memperhatikan pemandangan di luar jendela. Sedangkan Charlie hanya diam fokus menyetir mobil. Sesekali melirik Vina yang sedang melamun.
"Itu yang nomor 29 Char."
"Oke sudah sampai."
"Makasihh Charlie. Baik juga ternyata. Hehehe.."
"Oh iya minta nomor WhatsApp lo." ujar Vina sambil menyondorkan Iphone nya
"Buat apaan?" tanya Charlie
"Buat berteman lah. Emang buat apaan lagi. Huh. Harus extra sabar kalo gini gueh." jawab Vina
Tanpa menunggu lama Charlie sudah mengetikan nomor WhatsApp nya.
"Sudah." jawab singkat Charlie dan mengembalikan Iphone Vina
"Okedehh boy. Maaf ngerepotin ya. Kamsahamnida." ujar Vina sambil membungkuk kan badannya
