[Chap19] | gombalan maut

1.4K 112 3
                                    

"Kalau saja mulutmu itu BPKB, pasti sudah kugadaikan."

~ Shavina Andini

Vina menatap nanar tukang bakso di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vina menatap nanar tukang bakso di hadapannya. Bukan karena jatuh cinta dengan abang tukang baksonya. Karena ia yakin abang nya udah punya istri, Vina tidak mau jadi pelakor, apalagi jadi bini kedua. Amit-amit. Ia menatap nanar tukang bakso karena ia sudah sangat lapar, tidak sabar untuk segera membawa pulang bakso yang dipesannya.

"Ini pesanannya, mbak."

Penuh semangat empat lima Vina menghampiri tukang bakso. "Makasih, pak" katanya sembari memberi uang pas.

"Sama-sama mbak."

Vina berjalan di malam hari seorang diri. Tenang, wilayah di sini aman jadi tidak ada istilah begal atau penculikan. Di sini juga ramai. Banyak anak kecil yang masih keluyuran. Ada juga anak remaja yang nongkrong di sepanjang jalan.

Nongkrong ko di pinggir jalan sih. Vina tertawa terbahak-bahak.

"Eh, kesurupan lo?"

Vina menoleh ke belakang. Tawanya terhenti. "Lah? Jefrin?" Vina mengerutkan kening melihat Jefrin di belakangnya dengan sepeda.

"Lo lagi lomba ketawa sama penghuni sini, ya? Serem gila!" Jefrin mendelikkan tubuhnya, merinding.

"Enak aja!" ketus Vina. "Lo kenapa ada di sini."

"Gua lagi main di rumah Novan. Noh rumahnya dekat sana." Jefrin menunjuk ujung jalan. "Yang ada pintunya!"

Vina tadinya serius melihat ke arah yang di tunjuk, tapi langsung mendengus. "Semua rumah ada pintunya!"

"Ada yang nggak ada. Rumah keong."

Vina terkekeh. "Terus ngapain lo sepedaan malam-malam begini."

"Mau ke warung. Minjem sepeda adeknya Novan." Kata Jefrin. "Untung adeknya Novan murahan, gua kasih goceng mau minjemin gua."

Vina tertawa.

"Tadinya nggak mau minjemin. Sampai gua sumpahin bisulan juga tetap medit nggak mau minjemin."

"Baru mau setelah di kasih goceng?"

"Iya. Gua bilang sekarang goceng dulu. Gocapnya tanggal 31."

"Sekarang tanggal 30. Berarti besok gocapnya?"

"Iya." Jefrin tertawa.

"Eh, tapi kan tanggalnya cuma sampai 30?" Vina baru sadar kebohongan Jefrin langsung tertawa.

"Kemarin gue denger lo mimisan ya babu?" Tanya Jefrin.

"Hmm.. tau dari mana lo?"

"Apasih yang nggak gue tau..." Sahut Jefrin bangga.

TRANSMIGRASI INTELIGEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang