[INI RECEHAN] 13+
[Transmigrasi, Romance, Comedy]
Udah kayak kursi DPR, direbutin.
"Loh kok enam? Tadi beneran ada tujuh orang!"
"Cewek friendly itu memang nggak worth it untuk dimiliki. Tapi sejatinya dia bisa bedain mana kekasihnya, mana teman, d...
Belum sempat Mafu melanjutkan pembicaraannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Nqrse dengan tidak santuy.
"Nih ngapa di depan kamar lo ada banyak sendal? Pantesan berisik, lo ngundang temen buat judi lagi kan?"
Nqrse teringat sesuatu. Ia memang menyuruh setiap anggota istana harus melepas sandal jika ke kamarnya. Karena ia tidak suka jejak-jejak kehidupan saudaranya mengotori kamar merah mudanya. "Sendal Mafeng sama Sou...."
"Lo ubah warna lo jadi kayak dinding kamar gue bisa nggak, hm?!" desak Nqrse ke Y/n.
"Bang Narseh kan punya baju pelayan yang biasa dipake buat nyelinap keluar istana tuh. Pinjemin dulu coba," saran Sou.
"Oh ya!" Nqrse segera membuka lemarinya lalu terdiam sebentar. "Eh? Lo kok tau kalo gue sering nyelinap keluar?" Nqrse menyipitkan matanya ke Sou.
Sou tersenyum kikuk, "T-tapi Sou nggak ngadu ke Bang Ur kok, beneran!"
"Seh! Cepat itu Sakata udah gedor-gedor pintu kamar lo! Mana bajunya?!" desak Mafu.
Y/n hanya diam menyimak kegaduhan tiga pangeran di hadapannya.
Nqrse segera membongkar lemari dan mencari pakaian pelayan miliknya lalu melemparkan ke arah Sou dan Mafu, "Cepet dandanin dia kayak cowok."
Nqrse membuka pintunya dan seketika disemprot tuturan mendidik dari Sakata.
"Judi itu dosa, Nar."
"Terkadang kita tuh udah tau sesuatu berdosa. Tapi emang, dosa itu enak, Sak," sahut Nqrse sambil membersihkan kotoran di kukunya.
"Nggak kapok lo disiram minyak tanah sama Urata karena ngabisin uang buat judi? Dasar si beban," tutur Sakata.
"Ngabisin duit? Ya emang gini lah gue, lebih jago menyimpan perasaan daripada nyimpen uang," sahut Nqrse.
"Minggir! Biar gue usir teman-teman penjudi lo itu!" Sakata mencoba menerobos masuk kamar Nqrse namun dihadang oleh pemuda bersurai pink itu.
"Orang banyak dosa nggak boleh masuk."
"Ada belek kehidupan di mata lo, Nar!" tunjuk Sakata.
"Anjim!" Seketika suara bariton Nqrse keluar. Ia langsung mengambil cermin di kantongnya dan memeriksa matanya. Padahal Sakata berbohong supaya bisa masuk ke kamar Nqrse.
"Njir dikibulin Sakatod," gumam Nqrse.
Sakata masuk ke kamar Nqrse. Ia pun melihat seorang pelayan alias Y/n sedang merendam kuku palsu milik Nqrse dalam air mawar. Sedangkan Mafu dan Sou bersembunyi.
Nqrse segera menyusul Sakata. Ia sesak napas, kakinya melemas saat melihat Y/n yang manis berubah seperti bapak-bapak gondrong kalah judi.
Betapa berantakannya Sou dan Mafu memakaikan baju pelayan itu ke Y/n. Supaya nampak lelaki, Sou menumpuk bulu mata palsu Nqrse di atas bibir Y/n agar terlihat seperti kumis. Ditambah lagi poni rambut Y/n yang menutup matanya.
"Cuma pelayan toh?" Sakata memicingkan matanya, mengamati Y/n dan mengendusnya.
"Aroma yang manis ini ternyata dari lo. Bapak lo dulu ngidam madu, ya?" desis Sakata, seketika membuatnya Y/n merinding mendengarnya, ditambah hembusan hangat napas Sakata di telinganya barusan.
"Jangan kayak Luz ye lo pelayan laki-laki pun digodain. Pergi sana!" Nqrse menumbuk tengkuk Sakata dengan sikunya.
"Dasar durhaka! Bukan adek gue, lo!" Sakata pun beranjak pergi sembari mengusap tengkuknya. Sebelumnya tak lupa ia mengambil jagung rebus di nakas sebelah kasur Nqrse.
Setelah memastikan Sakata telah pergi, ketiga pangeran itu pun bernapas lega. Nqrse segera menutup rapat pintu kamarnya.
"Aman?" tanya Mafu sembari keluar dari persembunyiannya dan diikuti Sou.
"Kalian jago banget bikin orang jadi jelek. Kasian Y/n," sindir Nqrse kepada dua saudaranya.
• • • • •
🍎
"Onii-chang? Apa kamu tadi menyusup ke pemandian kami bertiga? Aku, Nqrse-nii, dan Mafu-nii?" tanya Sou saat ia tengah rebahan di kamar yang sama dengan Eve.
"Kau pikir aku mau mandi bareng dua orang berisik itu? Aku baru kesana saat nggak ada orang. Supaya mandiku tenang," sahut Eve.
"Hm... jadi siapa satu orang lagi yang dilihat Y/n?" gumam Sou. Ia memiringkan tidurnya, menghadap Eve yang sedang menyibukkan diri di kursi. "Onii-chang, apa menurutmu di istana ini ada hantu?"
"Ada. Di bawah kasurmu."
"Eve!!!" Seketika Sou beranjak dari kasurnya, melompat lalu memukul punggung Eve.
"Bercanda...," ucap Eve sambil terkekeh. "Eh, Sou, apa... kamu pernah lihat benda-benda aneh kayak gini?" tanya Eve sembari memperlihatkan isi sebuah tas kepada Sou.
• • • • •
🍎
Y/n merebahkan diri di kasur lain milik Nqrse. Ia melirik ke kasur di seberang dan dilihatnya pangeran bersurai merah muda itu sudah ngorok dengan merdu, ada cengkoknya pula.
Y/n pun mengendap-endap kembali ke tempat pemandian sembari menyamar menjadi pelayan laki-laki.
Pemandian itu dibagi menjadi tiga tempat yang dibatasi dinding pemisah, Y/n menghampiri kolam tempat dimana pertama kali ia muncul.
"Perasaan pas lompat ke genangan air... aku masih pakai tas. Tapi kenapa tasnya nggak ada ya? Mana ada bukunya anak kelas sebelah yang tadi kupinjam...." Y/n menceburkan diri ke kolam dan menyibak air untuk mencari tasnya.
"Hmmm." Seseorang berdeham di belakang Y/n. "Sedang apa seorang pelayan tengah malam main air disini? Ritual?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Bersambung-
1 Desember 2021
Don't forget to vote, comments and share Thank you so much for reading 🍵(◐∇◐*)
Next #4 _Patahmu akan pulih, cepat atau lambat semua akan terbiasa dan baik-baik saja_