7. Rubah Kecil

443 115 312
                                    

• • • • •

UTAITE X READER (Y/n)

Y/n = Your Name

• • • • •

Y/n mengeringkan gelas-gelas bekas minuman para pangeran sambil melamun, mengingat kejanggalan yang baru saja terjadi.

"Hantu? Apa sosok itu sama seperti yang kulihat di kolam pemandian waktu itu? Tapi ... aku kok nggak bisa ingat wajahnya ya," ucap Y/n sambil menepuk-nepuk kepalanya.

"Ngapain lo?" tegur pangeran bersurai merah di belakang Y/n, "menepuk kepala lo sampai pintar?"

Y/n berpura-pura tidak melihat Sakata dan berjalan melewati pangeran itu setelah pekerjaannya selesai. Sakata geram, ia pun menahan lengan Y/n.

"Hebat, lo bisa meluluhkan hati ke-empat saudara gue. Pake pelet dari dukun mana?" sindir Sakata. Mulut pangeran satu ini memang ceplas-ceplos minta ditampar.

Y/n menghentakkan tangannya agar terlepas dari genggaman Sakata. "Kamu tamvan dan kaya, pangeran. Tapi sayangnya miskin cara berpikir dan etika."

"Hah?! Lo juga nggak punya sopan santun," tunjuk Sakata, "inget? Lo udah ngedorong seorang pangeran ke kolam loh."

"Trus?" tanya Y/n sambil memiringkan sedikit kepalanya.

"Y-ya... minta maaf lah!" perintah Sakata.

Y/n menghela napasnya, ia melangkah menghampiri Sakata, memegang wajah pangeran bersurai merah itu dengan kedua tangannya. Wajah Sakata menegang namun ia berusaha tenang, apa gadis di depannya ini hendak menciumnya?!

Y/n menarik perlahan wajah Sakata agar mendekat padanya. Ia juga sedikit berjinjit karena Sakata lebih tinggi darinya. Sakata menelan salivanya, jantungnya berdetak cepat, "Tu—tunggu—"

"HAAACHIIIMM!!!!"

Y/n segera berlari sambil tertawa setelah bersin dengan brutalnya di depan Sakata. Sedangkan korban dari semburan liur Y/n itu masih mematung dan mencoba memahami apa yang baru saja terjadi.

🍎

Panas matahari sangat terik hari ini. Nqrse dan Y/n sedang membalik rengginang yang dijemur di halaman belakang istana. Demi menjaga identitas Y/n dari orang selain ke-lima pangeran yang sudah mengetahui identitasnya, maka Y/n harus menyamar menjadi pelayan laki-laki agar bisa berbaur dengan penghuni istana lainnya.

"Padahal gue udah itung bener-bener, ada tujuh orang di kamar Eve Sou tadi." Nqrse melamun, ia masih saja memikirkan kejadian tadi pagi sampai otaknya mengeluarkan asap dan berbau seperti sambal terasi.

"Masa iya, di istana ini ada HANTU!!!" teriak Nqrse di akhir kalimatnya. Ia terkejut sebab ada buah kelapa yang jatuh dan menimpa seng kandang kuda lumping di dekat mereka.

"Ngagetin aja lo!" ucap Nqrse geram sambil menginjak buah kelapa yang menggelinding ke arahnya sampai retak. "Kayak gitu kerjaan hantu juga kan? Ngejatuhin buah gitu. Gabut banget."

"Bukan ... menurut yang kupelajari, buah jatuh itu karena adanya hukum gaya gravitasi. Itu gaya tarik bumi, penyebab benda jatuhnya ke bawah," jelas Y/n.

"Hm ...," gumam Nqrse sembari mengangguk paham, "jadi hukum gravitasi itu bikin sesuatu jatuh ke bawah ... tapi hatiku kok jatuh ke kamu, ya?"

Seketika Y/n menoleh ke pemuda bersurai pink di sebelahnya. "Eh? M-maksudnya?"

"Eh?" Nqrse ikut menoleh, melakukan kontak mata dengan Y/n sekejap lalu mengalihkan pandangannya. Ia segera berdiri dan melangkah pergi. "Rebusan kunyit gue udah blukutuk-blukutuk tuh! B-berarti dah mendidih. G-gue tinggal dulu yak," ucap Nqrse sambil tersenyum kikuk.

『𝕾𝖈𝖆𝖗𝖑𝖊𝖙 𝕳𝖊𝖆𝖗𝖙』 𝚄𝚝𝚊𝚒𝚝𝚎𝚡𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang