1.

1.2K 78 3
                                    

"Sungainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sungainya ... sangat merah," ucap gadis berusia delapan belas tahun dengan rambut cokelat panjangnya. Ia tengah menatap kosong pantulan wajahnya di air yang pekat.

Plukkk ... lemparan batu membuat air sungainya beriak. Gadis itu refleks menutup wajahnya saat cipratan air hampir mengenai. Kekehan suara dari si pelaku, membuat gadis itu menatap sebal ke arahnya.

"Martha ... jangan bercanda!" sungutnya kepada wanita cantik berusia sama dengannya itu. Kekehan Martha terhenti seketika ... tergantikan dengan raut wajah yang tertegun.

"Mila ...," ucapnya dengan tubuh kaku, menatap seonggok mayat tanpa kepala mulai mengambang ... tepat di air yang terkena lemparan batunya tadi. Tatapan yang tak lepas dari belakangnya, membuat gadis bernama Mila itu menoleh.

Kedua gadis itu terdiam, membungkam ketakutan ... yang harus mereka pendam.

"Akkkhhhh!!!" jerit kencang anak-anak kecil yang memekakkan telinga, mereka yang sedang bermain di tepi sungai agak jauh dari Mila dan Martha. Keduanya saling lempar pandang, sebelum tanpa sepatah kata, memutuskan untuk menghampiri arah sumber suara.

Beberapa anak kecil tampak terduduk di pinggiran sungai, dengan raut ketakutan tercetak di wajah mereka. Dengan perlahan, mundur ... bersamaan tangis histeris mereka yang mulai terdengar.

Beberapa potong tangan menepi di sana. Dengan lekas Martha memeluk anak yang terlihat sangat ketakutan, sambil berusaha menenangkan yang lain.

Mila mendekat ke arah sungai.
Bisa ia lihat dengan matanya yang berkaca-kaca ... ratusan mayat tanpa kepala, mulai naik satu persatu ke permukaan. Menghiasi sungai, yang mulai menghitam ... penuh darah dan amarah.














Brantas Kediri, Bungkam Mati(End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang