3.

623 58 7
                                    

Mila pergi ke pabrik pembuatan minyak kelapa sawit. Banyak pekerja di sana, menatap aneh ke arah gadis itu yang sibuk mencari kendi besar dan menuangkan minyak di dalamnya dengan tergesa.

"Apa yang kau lakukan Mila?" bisik wanita paruh baya sambil curi-curi lirik ke beberapa tentara Belanda yang menjaga di sana. Bagai tidak ada suara yang menghampiri, Mila tetap berkutat dengan kegiatannya.

Usai wadah terisi penuh, ia menutupnya. Mila mengambil langkah pasti untuk segera keluar dari sana. Ia menuju ke arah kantor Belanda. Sebuah gedung, yang di bangun khusus untuk para militer Belanda tempati.

Beberapa prajurit Belanda hanya melihat tak acuh kepada Mila yang kini masuk dengan mudahnya ke sana. Gadis itu hanya berbekal beberapa kalimat, ketika di tanya beberapa penjaga.

"meneer heeft dit bericht aangevraagd, (Tuan meminta kiriman ini,)" ucapnya dengan wajah datar.

Siapa yang bisa menyangka di antara mereka, kalau ada seorang wanita akan membakar habis kantor mereka di siang bolong seperti ini. Itu hanya terdengar konyol di telinga mereka, sebelum itu benar-benar terjadi di depannya.

" Hei, je baas zei dat je binnen moest komen, (atasanmu menyuruhmu masuk,)" teriak agak kencang Mila ke arah para prajurit yang berlalu lalang di depan gedung.

Mereka saling berpandangan. Tapi, tanpa berpikir panjang mereka masuk ke dalam. Merasa semua sudah masuk, Mila dengan cekatan menutup pintu.

Sebelum ke sini, ia sudah berbekal sebuah kunci dari rumah. Menggunakan kunci itu, ia mengurung para prajurit yang tampak menggebrak daun pintu.

Usai menuangkan seluruh minyak di sana, dengan wajah yang memendam begitu besar amarah ... Mila menyalakan pematik.

Air matanya menetes, seiring dengan pematik itu terjatuh dari tangannya. Kilatan api yang mulai menari di kedua bola matanya ... membuat sudut bibir Mila terangkat. Para prajurit itu, kelabakan seperti orang yang sudah tidak waras di sana ... mencoba mencari jalan untuk keluar.

"Bahkan jika aku harus mati hari ini, aku tidak akan pernah ragu mengirim kalian ke neraka!"

















Brantas Kediri, Bungkam Mati(End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang