09

49 9 0
                                    

HAPPY READING AND JANLUP KASIH VOTEMENT

NO SILENT2 READER >.<













_____________









"Gimana keadaan lo?"

Mattheo menoleh sebentar ke arah Darius, ia mengendikkan bahunya.

"Tangan gue harus digini'in, gabisa nyetir motor dulu. Good!" Keluh Mattheo, Darius tertawa terbahak-bahak.

"Btw Rey tadi malem khawatir banget sama lo, pake pelet lo?"

Mattheo terdiam, ia senyum-senyum sendiri. Darius menatap heran Mattheo, agak sedikit jijik melihatnya yang sedang senyum-senyum.

"Ngapain lo?"

Mattheo tertawa, ia mengusap lembut tangan kanannya yang di gips.




....










TINGGGGGGGG !!!!
























































Ragil : Rey dibully sama Shasha, Shasa nuduh Rey itu jalang pribadi lo
















Mattheo mengumpat, ia mencengkeram kuat ponsel ditangannya.

Saat ini Mattheo baru kembali bersekolah, tangannya masih belum pulih makanya ia harus memakai gips kemana-mana. Disampingnya ada Zergan, keduanya tadi berpapasan dan Zergan lebih memilih mengikutinya Mattheo sambil mengobrol.

"Kata Ragil, Rey dibully?"

Zergan menoleh, ia mengangguk. Mattheo sedikit heran, bagaimana bisa Rey dibully?

Mattheo kembali bertanya. "Udah lama? Gara-gara apaan?"

Zergan memainkan ponselnya sebentar, ia mengecek jam berapa sekarang. "Katanya gara-gara Rey tinggal dirumah lo, ada yang nyiduk lo berdua. Dan Shasa bilang kalau Rey itu jadi budak seks lo, lucu ga sih?"

Lucu? Apa yang lucu?

Mattheo hanya melongo, Zergan yang sebagai kakaknya Rey malah terlihat santai saat adiknya dibully. Mattheo yang bukan siapa-siapanya malah khawatir, ia jadi tidak tenang.

Zergan menepuk bahu Mattheo dengan pelan, takut juga sih kan tangannya Mattheo habis patah. Kalo ia nepuknya keras-keras ntar patah lagi :)

"Gaada yang bisa ngebully adek gue, Yo. Lo tahu sendiri gimana kejam dan ganasnya adek gue, ditambah Shasa jadi dalang semua ini. Shasa yang salah lawan, gue yakin Rey bakalan gak tinggal diam kalo cewek lenjeh itu masih nyari gara-gara sama dia."

Mattheo mengangguk menyetujui ucapan Zergan, ia yang notabenenya laki-laki saja takut kepada Rey. Gimana Shasa yang menurutnya sangat amat lemah? Mattheo jadi nyesel kenapa dulu suka sama Shasha, padahal lebih cantikan Rey kemana-mana.

"Zergan, adek lo ribut sama Shasha di lapangan. Adek lo robek bajunya Shasa awokwok, keknya dia bakalan nelanjangin Shasa deh."

Wisnu— temen sekelasnya Zergan datang, ia memberitahukan kalau Rey sedang ribut dengan Shasa dilapangan. Zergan tersenyum lebar, ia menepuk pundak Mattheo.

"Apa kata gue? Yok nonton, mayan lah liat-liat dikit wkwkwkwk."
























































Don't call me &quot;Mas&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang