01 II LATER

19 2 1
                                    


"Kamu lebih mentingin dia ya, daripada aku?" tanya Gadis Cantik itu, Cowok didepannya hanya menatap Nara datar, tidak ada niat untuk membalas. 

Hanya diam seribu bahasa. 

Yaps... Nara, singkatan nama panjang dari Kinara Anastasia, pacar dari yang ada di hadapannya sekarang ini. 

Dan Gara, Gazara Adesta Laki-Laki tampan, bertubuh tinggi dan sekarang menjabat sebagai Ketua Osis di sekolah swasta bergengsi yaitu SMA Lentera Bangsa.

"Apa jangan jangan kamu suka sama Alana? Aku udah sakit hati berkali-kali dan aku selalu minta waktu kamu buat aku sedikiiitt aja,apa ngga cukup? Ak ---"ucapan Nara dipotong oleh Gara, mata manik cokelat yang khas itu, kini menatap Nara tajam. 

"Bukan gitu, Nar... Dia sakit ! Apa kamu ngga tega liat dia keluar masuk Rumah sakit terus?" tegas Gara.

"Justru itu, kenapa harus kamu? Keluarga dia kemana? Apa nggak mungkin Orangtua dia juga enggak jaga anaknya yang lagi sakit?" kata Nara pedih. 

Gara memegang kedua bahu Nara dan mengusap nya pelan, 

"Mau gimana Nar, aku itu sahabat Alana... dan satu-satunya yang Alana butuh cuman aku," ucap Gara meyakinkan Gadisnya itu. 

Nara menepis kedua tangan Gara kasar, "Kamu selalu ber alasan begini terus ! Itu yang aku nggak suka !" bentak Nara.

Nara langsung pergi meninggalkan Gara sendirian di lorong Rumah Sakit itu, Gara memijit pelipisnya pelan, merasa lelah dengan keadaan selalu saja begini... setiap hari.

Berdebat, dan berdebat dan melibatkan nama Alana. Dimana gadis itu sekarang sedang terbaring tidur di atas brankar kamar Rumah sakit karena penyakit nya kambuh.

-----------------------

------

"Halo,Rin?"

"Halo,kenapa Nar? Tumben lo sore-sore gini nelfon gue?"

"Rin, Lo dirumah kan?"

"Iya, kenapa?"

"Gue mau kesana"

"OKEE CINTAAAA, DITUNGGUUUUU MUACHHH"

Nara terkekeh pelan, "Alay."

Diseberang sana terdengar suara tawa yang keras, "Yaudah, Gue tunggu nih yaa"

"Iya,"

Nara segera memesan Ojek di Aplikasi Online yang sedang ramai dikalangan Anak muda bahkan Orang tua.

Nara segera bersiap-siap kerumah Sahabat receh satunya itu.

Airin Hanasta Arshala, Sahabat setia Nara dari masa SMP, mereka selalu bersama disetiap saat, dan jangan lupakan mereka berdua selalu menempel bak saudara kembar.

-----

"Ada masalah apa lo kesini?" tanya Airin dengan membawa sepiring buah-buahan dan menaruh nya diatas kasur yang empuk itu, Nara segera mengambil buah yang ada di dalam piring itu dan melahapnya satu-persatu. 

"Gapapa sih, cuman bosen doang," jawab Nara santai sambil menikmati buah anggur yang manis itu. 

Airin menelisik mata Nara, pasti ada masalah yang telah dihadapi oleh gadis itu beberapa saat yang lalu, "Masalah sama Gara lagi?" tanya Airin memastikan.

Nara mengangguk pelan, "Yah, biasa" balas Nara. 

Airin mengangguk paham, sudah pasti gadis itu selalu menghadapi masalah bahkan setiap hari, entah itu pertengkaran dengan orang rumah, entah itu dengan Gara dan lain lain. 

Gadis itu terus ber ambisi untuk menjadi Gadis yang Kuat tetapi Raga nya tidak. 

Airin sangat merasa kasihan dengan kehidupan sahabatnya satu itu, karena Airin tahu bagaimana rasanya meskipun tidak bisa diungkap dengan kata.

Tetapi, Airin lah selalu menjadi tempat pulang nya Nara jika ada masalah yang menimpanya, meskipun ada satu cowok yang sangat Nara cintai. 

Namun dimana Nara ingin terbuka dengan masalah nya kepada Gara, cowok itu selalu saja sibuk dengan alasan yang kadang tidak masuk akal, hal itulah yang membuat Nara tidak ada waktu untuk terbuka kepada Gara. 

Meskipun hanya mempunyai waktu berdua sebentar, tetap saja belum cukup bagi Nara

Nara selalu mengeluh dan meminta waktu untuk menghabiskan waktu berdua saja, jangankan menghabiskan waktu berdua, sekedar untuk berbicara hanya 30 menit saja tidak bisa. 

Untuk meminta minta waktu, walaupun itu 20 menit saja sudah cukup bagi Nara. Namun Gara tetap kekeuh, dia hanya selalu memikirkan Alana, Alana ,dan Alana. 

Tanpa memikirkan satu orang yang sedang tersakiti dibelakang.

Lantas, kenapa Gara membawanya untuk masuk ke hubungan ini? Jika dia selalu haus waktu dengan Alana mengapa Ia dilibatkan? 

Sebuah tanda tanya yang besar bagi Nara untuk Gara, namun mustahil untuk ditanya. 

Karena Gara... selalu menjawab dengan pertanyaan yang sama.

"Aku sayang kamu, Nara."

 Satu kalimat yang selalu membuat hati Nara terasa tercampur-aduk disaat Ia sendiri bertanya tentang 'pertanyaan yang sama', dan itu selalu

Menjadi Boomerang bagi Nara.






LATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang