Reyjin pulang ke rumah nya dengan menggunakan taksi, awalnya jungkook mau mengatar nya tapi reyjin menolak nya.
"Ah..akhir nya aku kembali ke rumah ku" ucap reyjin setelah sampai di depan rumah nya.
Reyjin menekan pasword nya untuk membuka pintu, setelah terbuka reyjin masuk ke dalam.
"Eomma - appa, jinnie merindukan kalian" reyjin menghela nafas panjang
"Mianhae eomma - appa, untuk sementara Jinnie tinggal di rumah orang dulu nee, ada misi yang harus jinnie selesaikan" lanjut reyjin. Setelah nya dia berjalan ke kamar nya
Reyjin mengambil tas berukuran besar, kemudian memasukan pakaian dan sepatu yang semua nya barang branded dan mahal.
Setelah menyusun pakaian, reyjin mengambil koper dan membuka nya.
"Sampai kapan aku bergantung pada obat dan alat sialan ini" gumam reyjin saat melihat koper yang berisi inhaler.
Ya. Orang tua reyjin menyetok inhaler sebanyak mungkin karena mereka takut kalau saat asma reyjin kambuh inhaler nya habis.
Dengan malas reyjin mengambil 5 - 10 inhaler untuk dia pindah kan ke dalam tas nya. Setelah nya dia mengambil kartu ATM nya yang sudah di buatkan oleh orang tua nya.
"Seperti nya sudah cukup" ucap reyjin dan pergi dari kamar nya.
.
.
.Reyjin berdiri di depan tiga motor sport, dia melihat tiga motor kesayangan nya satu persatu.
"Pakai yang mana ya? Apa merah saja?"- reyjin melihat pada motor warna merah.
"Apa putih saja?" reyjin melihat ke motor yang berwarna putih.
"Atau hitam saja ya?" reyjin memanyun kan bibir nya sambil melihat ke arah motor berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny S.2. ✅
Fanfictionaku hanya ingin keadilan untuk saudaraku kim seokjin,saudara yang dengan tega di lenyap kan untuk keuntungan pribadi.