9

600 97 13
                                    

Yoongi dan jimin melihat reyjin yang masih belum sadar dengan mata berkaca kaca, melihat reyjin yang terbaring dengan masker oksigen membuat mereka teringat seokjin.

"Kenapa aku yakin ya kalau dia itu seokjin? Tapi...mungkin seokjin dalam versi lain" kata jimin, tangan nya langsung buru buru mengusap mata nya yang berair.

"Jin, aku merindukan mu - aku sangat merindukan mu..." tangis jimin, dia terus melihat reyjin sambil menangis.

Yoongi langsung mengusap wajah nya dengan kasar, setelah nya dia melihat jimin.

"Jangan menangis jim! Dia bukan seokjin, kau lihat sendiri kan saat pemakaman nya?

"Kau lihat kan saat peti seokjin di masukan ke dalam tanah? Kau juga lihat sendiri kan saat peti seokjin di timbun dengan tanah sampai tak terlihat lagi?" kata yoongi dan jimin mengangguk sebagai jawaban.

"Itu artinya, dia bukan sahabat kita. Dia bukan ~ " yoongi menghentikan ucapan nya saat melihat reyjin membuka mata nya.

Dengan buru buru yoongi mengusap mata nya dengan lengan baju nya.

"Dimana ini?" gumam reyjin, dia langsung merubah posisi menjadi duduk saat melihat jimin dan yoongi.

"Di uks"- yoongi.

"Apa aku pingsan?" - reyjin.

"Eoh. Kau pingsan seperti orang bodoh" sahut yoongi dengan ketus.

Reyjin memanyunkan bibir nya sambil melihat yoongi.

"Tck galak sekali sih dia ini, sudah kecil kulit seperti vampir, menyebal kan lagi" gerutu reyjin, dia memainkan bibir nya seperti anak kecil.

"Aku mendengar mu bodoh" sahut yoongi dengan sinis.

"Hehe dengar ya? Ku kira tidak" reyjin menggaruk leher nya yang tidak gatal, setelah nya dia melihat yoongi.

"Apa kita sudah berteman sekarang?" - reyjin.

"Lupakan! Aku tidak mau berteman dengan mu" sahut yoongi dan langsung pergi dari sana.

Jimin yang bingung dengan jawaban yoongi langsung buru buru mengikuti nya.

"Apa maksud mu yoon? Dia sudah lari 10 putaran, tapi kau malah mempermainkan nya seperti ini?" bingung jimin, dia menahan tangan yoongi.

Yoongi menghela nafas, setelah nya dia melihat jimin dengan mata berkaca kaca.

"Aku tidak bisa berteman dengan nya jim, dia benar benar mengingatkan ku pada seokjin, aku tidak bisa jim - aku tidak bisa" jelas yoongi dan kembali melanjutkan langkah nya.

Jimin berdecak melihat sikap yoongi, setelah nya dia juga ikut pergi dari uks, bukan ke kelas seperti yoongi, tapi jimin pergi ke perpus dimana dia sering ke sana bersama seokjin.

Sementara reyjin, dia turun dari ranjang setelah tidak lagi merasa sesak. Dia melihat dokter jaga yang sedang menulis laporan.

"Dokter, boleh aku pergi sekarang?"- reyjin

"Kau masih sesak tidak?"- dokter jaga.

"Sudah tidak dokter"- reyjin.

"Baiklah, kau boleh pergi kalau begitu. Lain kali bawalah inhaler kalau punya asma" kata dokter jaga dan reyjin mengangguk sebagai jawaban.

Setelah nya reyjin pergi dari uks untuk mencari yoongi dan jimin.
.
.
.

"Kemana sih mereka?" gumam reyjin yang tidak menemukan yoongi dan jimin.

"Benar benar menyebalkan, aku sudah lari dan mereka tidak mau berteman dengan ku

"Ah..benar benar minta di pukul Mereka" kesal reyjin,dia menendang botol kosong yang ada di depan nya.

Destiny S.2. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang