16

496 85 12
                                    

Reyjin menghentikan motor nya di rumah shinhye, setelah mendengar semua cerita yoongi dan jimin, dia memutuskan untuk tetap tinggal di rumah shinhye.

Seperti sekarang, reyjin memasuki rumah dengan santai. Dia menghentikan langkah nya saat melihat jungkook - shinhye dan taehyung yang ada di ruang tengah.

"Aku pulang" ucap reyjin seraya menghampiri mereka.

Jungkook melihat reyjin dengan lekat." rey" panggil jungkook.

"Apa?, Ng..Kau sudah menerima kematian seokjin? Tumben kau panggil aku rey"- reyjin

"Ya. Aku sudah menerima nya dan aku sudah sadar kalau aku salah selama ini, aku salah karena sudah menganggap mu seokjin selama ini"- jungkook.

"Baguslah kalau begitu, aku senang mendengar nya"- reyjin.

Jungkook mengangguk. " karena kau bukan seokjin, jadi pergilah dari rumah dan kembali lah pada keluarga mu

"Maaf karena aku sudah menganggap mu seokjin selama ini"-  jungkook

Reyjin terkekeh saat mendengar ucapan jungkook. Setelah nya dia melihat jungkook, taehyung dan shinhye bergantian.

"Aku tidak akan pergi, aku akan tetap di sini sampai misi ku selesai" sahut reyjin dengan santai.

"Apa maksud mu? Apa kau tidak punya malu? Sudah di usir tapi masih tidak mau pergi"- shinhye.

"Untuk apa aku malu, bukan kah dulu hyung ku tinggal di sini sampai akhir hidup nya?

"Dia bahkan memberikan jantung nya untuk mu jungkook hyung" reyjin melihat jungkook yang terlihat menunduk  saat dia membahas mengenai jantung seokjin.

"Kau begitu memaksaku untuk tinggal di sini saat kau mengira aku adalah seokjin, tapi kau mau seenak nya mengusir ku setelah tau aku bukan seokjin" reyjin melihat jungkook.

"Ng..apa ini sifat asli mu hyung?" lanjut reyjin dengan senyum remeh, setelah nya dia melihat taehyung dan shinhye.

"Jangan fikir aku tidak tau perbuatan kalian selama ini pada seokjin, sebagai kembaran nya

"Aku tidak terima perlakuan kalian terhadap hyung ku" reyjin menghela nafas panjang.

"Sebenar nya aku bisa melaporkan kalian semua ke polisi, tapi sayang bukan itu misi ku" lanjut reyjin membuat shinhye melihat nya dengan emosi tertahan.

"Kalau kalian tidak suka aku tinggal di sini karena kalian menganggap ku numpang. Aku bisa bayar perbulan atau pertahun selama aku tinggal di sini

"Kalau perlu aku bisa beli rumah ini, jadi kalian yang akan menumpang pada ~ "- reyjin.

"TUTUP MULUT MU" sentak taehyung, dia langsung mengayunkan tangan nya untuk memukul reyjin, tapi dengan cepat reyjin menangkis tangan taehyung.

"Wah....apa kau sering melakukan ini pada hyung ku? Kau sering memukul nya seperti ini?" reyjin mendorong taehyung dengan kasar.

"Aku benar benar tidak menyangka, kau sangat jahat hyung" kata reyjin dan pergi begitu saja menuju kamar seokjin yang sekarang menjadi kamar nya.

Taehyung dan shinhye benar benar kesal dengan sikap reyjin, sementara jungkook memilih pergi dan masuk ke kamar nya.
.
.
.
.

Di kamar.

Reyjin buru buru mencari inhaler yang ada di bawah bantal dan memakai nya untuk mengurangi rasa sesak nya, perlahan dia duduk di kasur sambil mengatur nafas nya.

Tangan nya bergerak mengeluarkan dua lembar foto dari kantong nya. Satu foto bayi nya bersama seokjin dan satu nya foto seokjin.

Jimin memberikan foto seokjin pada reyjin sebelum reyjin kembali ke rumah shinhye, air mata nya mengalir saat melihat foto seokjin yang dia pegang.

Jimin memberikan foto seokjin pada reyjin sebelum reyjin kembali ke rumah shinhye, air mata nya mengalir saat melihat foto seokjin yang dia pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jin hyung, harus bagaimana aku mencari keadilan untuk mu? Aku lemah hyung, aku takut penyakit ku akan di jadikan senjata oleh mereka

"Harus pada siapa aku balas dendam? Jungkook - taehyung atau ahjuma? Siapa di antara mereka yang membuat mu begitu menderita hyung?" reyjin mengusap wajah seokjin dengan lembut di foto itu.

"Kau boleh gunakan tubuh ku sesuka hati mu hyung, asal kau bisa mendapat keadilan nanti nya.

"Aku harus mencari tau kebenaran dan mendapat kan bukti nya, tapi...aku harus mulai dari mana?" gumam reyjin, kemudian memeluk foto seokjin dengan erat.
.
.
.
.

"Bagaimana ini? Kenapa anak itu tidak mau keluar dari rumah ini, aku yakin misi anak itu pasti ada hubungan nya dengan ku" kesal shinhye.

Dia mondar mandir sambil berkacak pinggang di kamar nya, dia terus memikirkan cara menyingkirkan reyjin. Shinhye menghentikan langkah nya, saat dia teringat sesuatu.

"Bukan kah dia punya asma?" gumam shinhye, dia memincingkan bibir nya saat memiliki rencana jahat untuk reyjin.

Shinhye melihat jam yang sudah menunjukan jam sebelas malam, dia yakin anak anak sudah tidur. Setelah nya dia mengambil sesuatu untuk melakukan rencana nya.
.
.
.

Reyjin yang sedang tidur dengan nyenyak tiba tiba saja langsung membuka mata nya dengan tarikan nafas panjang.

Dia terbatuk saat mencium sesuatu yang mengganggu pernafasan nya. Reyjin langsung bangun saat tidak bisa lagi bernafas dengan benar

Asap. Ya, asaplah yang membuat reyjin sampai terbangun dari tidur nya. Dia terus batuk sambil mengatur nafas nya yang mulai sesak

Reyjin langsung buru buru turun dari ranjang untuk keluar dari kamar.

"Sial..siapa yang mengunci pintu nya?" kesal reyjin karena pintu di kunci dari luar.

Reyjin terus berusaha membuka pintu nya sambil memegang dada nya.

"Buka pintu nya! To - tolong buka pintu nya" kata reyjin yang sudah merasa lemas dan sesak.

Reyjin melihat ke segala arah untuk mencari jalan keluar. Dengan buru buru dia pergi ke jendela kamar.

"Astaga....aku benar benar tidak bisa keluar dari sini" kesal reyjin saat melihat jendela nya terpasang tralis besi yang tidak bisa di buka.

Dengan penglihatan yang semakin memburam dan tubuh yang melemas, reyjin kembali berjalan ke pintu.

"Buka pintu nya brengsek!" umpat reyjin dengan kekesalan nya, dia menutup mulut dan hidung nya dengan tangan, tapi asap itu benar benar menyiksa nya.

"Hyung - jin hyung, to - tolong aku. Ji - jin hyu - hyung" ucap reyjin saat melihat sosok seokjin berdiri di samping nya.

Dia terus memegang dada nya sambil bernafas dengan mulut nya, antara sadar atau halusinasi  tapi reyjin memang melihat seokjin.

"To - tolong hyu - hyung"- reyjin.

"To - tolong hyu - hyung"- reyjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny S.2. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang