Nampak seorang lelaki sudah menunggu Wendy untuk lewat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy menarik nafas banyak lalu menghembuskan dengan keras. Iya, sekesal itu dia saat ini.
"Apalagi?" tanya Wendy malas kepada Jaehyun yang masih memandang Wendy dingin.
Jaehyun melakukan smirk andalannya dimana itu menandakan dia akan melakukan hal buruk.
"Jadi lo blokir gue?" tanya balik Jaehyun namun dengan nada agak sedikit naik.
"Iya" balas Wendy tegas.
Jaehyun berjalan mendekati Wendy, "Biar apa?" katanya.
Wendy hanya terdiam.
Jaehyun sudah berada tepat di depannya. Ia berdiri dihadapannya seolah ingin menerkam Wendy. Mata Wendy tidak fokus, Wendy berharap ada bala bantuan yang akan segera datang.
Wendy tidak berani menatap Jaehyun. Wendy takut.
Jaehyun meraih kedua lengan Wendy dan menghampiri telinga kanannya dan berbisik, "kau tau, ini semua salahmu. Kamu selingkuhin aku." bisikan penuh tekanan.
Nafas Wendy mulai sesak. Wendy pusing bahkan hingga keringat dingin.
Jaehyun memeluk Wendy, mengusap rambut Wendy dengan perlahan.
"Cuma aku yang bisa buat kamu tenang Wendy." serunya.
Wendy hanya bisa menangis lemah dengan wajah terbenam pada dada Jaehyun. Wendy seperti terbelenggu.
Dari kejauhan, Seungwoo yang sedang berjalan sendirian menuju kantin melihat Wendy yang sedang dipeluk Jaehyun. Tanpa berfikir panjang, dia langsung berlari kencang. Melepas Wendy dari Jaehyun dan memukul wajah tampannya dengan satu bogeman.
"Lo jahannam ya!" teriak Seungwoo dan memberikan tonjokkan keduanya.
Bibir Jaehyun berdarah. Matanya melotot dan melakukan smirk itu lagi.
"Dari lo datang kemari udah gue pantau. Gue udah bilang lo buat jauhin Wendy kan!!!" Seungwoo membentaknya.
Jaehyun tertawa, "Adanya lo yang harus jauhin Wendy." tunjuk Jaehyun ke bahu Seungwoo. "Benalu" "Mokondo" "Gajelas"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
