"Wen.. Kayaknya Bu Budi telat dateng deh ini. Yuk kita telfon Tani Agronya?"
"Yakin Seul?"
"Iyaaa.. Udah ah yuk." Seulgi menarik tangan Wendy ke luar kelas. Mereka berdua lgsg menuju kelas kosong di sebelah.
"Bentar gue paketin dulu Wen."
"Sip"
"Eh iya apa aja yg mau ditanyain?"
"Apa aja ya.. Persyaratan..?"
Seulgi yg udah selesai maketin paket nelfon di kartu simpatinya pun meraih pulpen dan kertas hvs yg ada dihadapannya.
"Gue tulisin ya poin2nya. Ntar lu yg ngomong ya Wen hehe."
"Dasar.."
Tut tut tut...
Nyambung.
Halo selamat siang.
"Selamat siang Ibu.." Wendypun tidak lupa menekan 'rekam'
...........
"Baik, terimakasih atas informasinya Ibu."
"Sip Wen, memang mantab suaramu."
"Apaan deh Seul. Btw tadi kayaknya gue liat Bu Budi masuk ke kelas."
"Okee kuyyy."
♦ Kantin
Seulgi sama Wendy tiba-tiba ga sengaja ketemu Johnny.
"Halo Johnny." sapa Seulgi dengan balasan dongakan Johnny yang sok keren (tapi, emang keren sih).
"Sok keren banget sih ih." Wendy mencubit perut Johnny.
"Aw sakit Wen. Emang gue keren kali." dengan kedua alis mengangkat dihadapan Seulgi dan Wendy.
"Iyuuhhh.." seru Wendy dan Seulgi kompak.
"Eh btw, mau ikut survey ga kalian?"
"Kapan John?"
"Habis ini. Ayolah."
"Gila lu, kita kuliah woy!" bentak Seulgi.
"Santay napa Seul. Hahaha. Kan gue cuman nawarin." seru Johnny yang dibalas kebodo amatannya Seulgi.
Etapi Wendy yang bales, "Kita loh udah telfon kantornya."
"Kok ga bilang kalian?"
"Orang barusan juga tadi."
"Ooh begitu.. Terus gimana hasilnya?"
"Udah di rekam kok di hape Seulgi. Minta dia aja coba."
"Seul.. Lu kok diem aja kalo udah telfon?"
Seulgi tak berkutik karna sedang asik memilih jajan."Wey Seul.. Seul Seulgi Seul Seulgi." Johnny yang niatnya manggil Seulgi keasikan malah jadi diiramain.
"Apaan sih John, gue lagi milih makanan. Berisik." Bentak Seulgi yang masih sibuk memilih jajan.
"Aihehehe maafin gue Seul." yaa.. Jelas, dibalas kacang sama Seulgi. Orang-orang di kantin pada nahan ketawa ngeliatnya. Kalo si Wendy yang ada di sampingnya sih udah ngakak abis.
"Yah gue dikacangin." agak malu, Johnny segera mengeluarkan Hpnya. Biar ada bahan main.
"Eh Wen jangan ketawa mulu napa.."
"Iya iya nih gue coba berhenti hahaha"
Johnny tiba-tiba kepikiran, "Wen, lu berdua belum join grup magang gue ya?"
Ketawa Wendy akhirnya resmi berhenti, "Belum John."
"Sip. Ini udah gue invite barusan."
"Oke makasih ya John."
"Wendy, ayoo ke kelas." ternyata Seulgi udah ada di depan pintu keluar kantin.
"Iya Seul."
"Makasih banyak ya John, duluaan kita." seru Wendy sambil membawa tentengan jajan yang tadi dia beli."Iya hati hati." balas Johnny.
Sebenernya, Johnny punya pemikiran lain saat itu juga. 'Seulgi ga beneran marahkan?' itu pikirannya.♦ Kosan Seulgi
"Eh gue ada undangan grup line Squad Magang? Lu juga Wen?"
"Iyaa sama Seul.. Acc apa gimana?"
"Etapi Wen, Mina belum join? Ini serius kita ikut mereka?"
"Hmm.. Gimana dong, lo masih bimbang?"
"Iyaa gue. Lo juga ga?"
"Gue juga sebenernya.."
"Yaudah liat besok aja deh. Stress kepala kita lama-lama Wen."
"Iyaa ntar makin botak kan sedih :("
"Hahahaha Wen kocaaak."
"Ya ampun, receh banget sih lu Seul."
"Maapin selera humor guee.. Hahaha." Wendy hanya memasang wajah datar. Iyaa emang si Seulgi mah receh. Batu nyemplung ke air aja bisa bisa dia ketawain, ga ngerti juga kadang Wendy sama selera humornya Seulgi.
"Kita, diskusi lagi sama Woozi apa?"
"Boleh Wen."
Masih belom Join.
Woozi: sekelas sama Wendy dan Seulgi, jadi koordinator pelajaran Statistika, terus hobinya juga ngumpulin uang jajan dan makanan dari keikutsertaannya menjadi seorang asisten praktikum. Orang yang selalu mendahulukan logika, selalu menjadi tempat curhat Wendy dan Seulgi + tugasnya yg ga pernah absen buat dimintain. Masih banyak lagi deh. Sayang dia ini beda 2 tahun sama Wendy ama Seulgi, karna dia anak yang eksekutif gitu. Pintarnya kelewatan soalnya.
Udh ya, cape penulis jelasinnya.. Bakal banyak banget, ga ada habisnya deh 😂
And say Hi to Woozi!😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUAD MAGANG
De TodoDrama permagangan yang super random. By: elnaiska (21 Oktober 2018)