1.7K 177 8
                                    

Perjalanan yang sunyi dengan suara radio dan rintik-rintik hujan. Sangat menyenangkan, Rindou tetap terfokus ke jalan raya yang tidak ada kendaraan sama sekali. Tak ada kehidupan warga disini. Tempat ini terasa sepi.

Rindou tetap menjalankan kendaraannya untuk menemukan mansion yang ia punya di tempat yang terpencil. Radio memutar lagu favorit wanita itu yang membuat sang wanita bersenandung ria. Wajah bahagia dengan darah yang mengering di wajahnya. Terkesan imut untuk pria yang mendampinginya.

"Lagu favoritmu?" Tanya Rindou.

"Iya, lagu favorit ku." Jawab (name) sambil menghentakkan kakinya karena dia sangat bahagia. Dia bersikap seperti anak kecil sekarang.

Rindou hanya terkekeh kecil melihat kelakuan wanitanya. Dia mengerti bahwa gadis ini sudah menderita selama hidupnya. Dirinya bertekad untuk membuat wanita ini merasakan kebahagiaan di dunia kejam ini. Dunia suram dan menyiksa, hanya berisi rasa takut, sedih, monoton dan sesuatu yang sangat menyedihkan.

Rindou mencintai gadis disampingnya, dia sangat mencintainya. Tak ada kata-kata yang bisa ia ucapkan untuk wanita disampingnya, dirinya benar-benar cinta padanya. Sangat menyukai bagaimana gadis ini bersamanya. Semuanya terasa berada di tempatnya, semuanya terasa pa saat bersama gadis ini.

Mereka saling mencintai satu sama lain, itulah yang mereka tau, tidak peduli apa kata dunia tentang hubungan mereka. Mereka ingin berjuang untuk kehidupan mereka.

Saat mereka sampai ditujuan, mata (name) berbinar, sungguh sejuk dan indah tempat yang akan mereka tinggali, berada di tengah-tengah hutan dan sangat indah nuansa rumah tersebut. Karena hujan, terdapat aroma khas yang sangat disukai olehnya, dedaunan yang tertiup angin serta suara samar-samar gemericik air. Sangat indah jika bisa dilihat.

"Hey, ayo masuk. Bersihkan dirimu kau sangat kotor." Ucap Rindou sambil melihat wanita yang sedang melihat pemandangan.

Mereka masuk, dan Rindou memberikan gadis itu handuk dan pakaian. Si gadis menerima hal tersebut dan pergi ke kamar mandi. Dilain sisi Rindou hanya melihat suasana ruangan tersebut. Seperti selera orang tua karena Ran yang menatanya.

"Orang bodoh itu." Gumam Rin sambil melihat langit-langit.

"Wanita itu akhirnya milikku. Dia tak bisa lari dari tempat ini. Semua rencanaku berhasil." Batin Rin sambil tertawa.

Dirinya tau bahwa dia mencintai gadis ini, namun ini berbeda. Dia sangat mencintainya, tidak ada yang bisa mendekatinya. Dia cinta, sangat cinta. Dan oh tentu saja wanita lemah itu sangat bodoh, dia bisa memanfaatkan kebodohan wanita itu. Dia bisa memperdaya wanita itu untuk jadi miliknya.

"Sepertinya malam ini akan menjadi sesuatu yang menarik."

Suara pintu terdengar yang memperlihatkan seorang wanita dengan gaun tidur berwarna hitam. Netra pria tersebut melihat lekuk tubuhnya, mengagumi sosok yang ada didepannya. Mengingat secara detil dan membuat rencana gila dipikirannya untuk membuatnya hancur. Suara, tidak! Lagu yang akan didengar dari bibir sang gadis dengan air mata yang akan berlinang serta ekspresi rasa sakit yang nikmat akan ia lihat malam ini, dia sangat tidak sabar.

"Rin, aku sudah selesai, kau bisa mandi sekarang."

Rindou tersadar dari pikiran gilanya dan melihat kearah wajah gadis itu, wajah yang terkesan dewasa dan tidak seperti anak kecil. Dirinya sangat suka dan oh, matanya yang sangat menyayat hati, tatapan yang hilang arah dan oh air matanya dan bagaimana mata tersebut akan memintanya melakukan sesuatu yang gila dan memalukan, bagaimana dirinya akan mempermalukan gadis ini karena tingkahnya sendiri.

Wajah sendu yang akan berubah menjadi hal yang sangat mahal untuk dibayar nantinya. Sungguh hal tak terduga. Rindou hanya tersenyum melihat wajah (name), dirinya berjalan ke arah gadis itu dan mengelus pipinya. Mencium bibir ranum sang gadis dan menyisir surai sang gadis.

"Bersiaplah untuk malam ini, atau mungkin setelah mandi." Ucap Rin dengan suara yang rendah, sangat halus namun tegas.

Si gadis tau maksud dari Rin, dia juga tidak masalah jika Rin akan menggunakannya, dirinya sangat cinta pada lelaki ini. Dia tak ingin lepas dari Rin, Rin adalah pegangan hidupnya. Tanpa Rin dia tidak bisa hidup. Pikirannya yang mengingat pada malam pertama kalinya ia berhubungan.

"Oh, indahnya tuan Rin." Gumam perempuan itu dengan suara kecil dengan nafas berat. Paha yang menghimpit satu sama lain.

Pikiran liar sang gadis dengan bagaimana liar dan kasarnya permainan Rin, dia menyukai adrenalin itu, pikiran dan hatinya merasa sangat kooperatif kali ini, wajah bersemu merah dan panas. Rasa hangat dari tubuhnya kian menjalar ke seluruh tubuh nya. Dia sangat menantikannya.

"Mengapa diriku seperti ini?" Batinnya.

Padahal jelas-jelas dia baru saja mengalahkan kejadian yang sangat amat buruk. Mimpi buruk yang tak pernah terbayangkan. Namun apa salah jika dia merasa bahagia sekarang?

Dia bisa merasakan cairan lengket yang mulai meluruh ke paha bagian dalam, dirinya makin basah setiap menit, tidak setiap detik bahkan. Semua ini karena Rindou, dia tidak menyangka bahwa Rindou benar-benar hebat. Dia sangat tampan mempesona dan kharismatik. Sangat dingin, kasar dan liar. Namun dilain sisi sangat penyayang dan selalu ada disampingnya. Dia termakan rayuan dan masuk ke perangkap Rindou Haitani. Seorang pria licik yang sangat pintar.

"C'mon let me taste you."

To be continue.

Maaf saya lama sekali update- well ulangan dan banyak hal yang terjadi, maaf

Wicked Games - Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang