5.9K 512 88
                                    


Disinilah Rindou Haitani, termenung di balkon gedungnya yang sangat mewah dan mahal itu. Tepatnya di Roppongi yang merupakan daerah kekuasaan Haitani bersaudara.

Semua dunia malam dan organisasi yang legal maupun ilegal diurus oleh kedua Haitani itu. Apa lelah? Tentu lelah.

Namun menjadi Haitani bersaudara itu tak mudah, banyak sekali hal yang harus mereka lakukan secara terperinci dan hati-hati karena mereka merupakan kriminal yang sangat dicari dan disegani.

Kali ini Rindou seperti yang kita tahu, menyesap batang rokok ganja yang ia punya, entah sudah berapa batang yang ia sesap.

Namun nampaknya dirinya tetap saja menghidupkan yang baru lagi. Mungkin dirinya berusaha menenangkan dirinya kali ini karena banyak hal yang terjadi dalam hidupnya.

Tak lupa dengan whisky yang ada di mejanya, dengan botol cantik serta gelas yang indah itu. Cuaca di Roppongi akhir-akhir ini sangat sejuk dan pemandangan kota malam itu membuat laki-laki bersurai violet itu terhanyut ke dalamnya.

Dirinya terhanyut dengan angin yang sayup-sayup terdengar serta suara klakson mobil dan motor. Tak lupa dengan lampu kota yang sangat bercahaya dan bervariasi membuat kota makin cantik.

Termenung dalam diam, membawa sang empu ke masa lalu saat dia masih anak murid SMA. Mengingat ketika seorang gadis cantik dan polos yang menjadi juniornya itu.

Astaga, jika bisa dikatakan. Itu cinta pertama Rindou, cinta pada pandangan pertama. Senyumannya, matanya yang indah itu dan oh, apa lagi yang bisa membuatnya gila?

Bibir sang gadis.

Bibir yang bisa ia sesap seperti wine, tidak itu bukan wine. Ganja? Tidak. Heroin? Tidak juga, lalu apa? Itulah pikiran nya dan kalian. Namun Rindou tidak peduli, asal dia bisa mencicipinya saja dia sudah sangat bersyukur.

Oh entah kenapa semua wanita yang sudah Rin ajak tidur tidak ada yang pernah membuatnya merasakan suatu hal yang bisa ia rasakan terhadap adik kelasnya itu.

Melihat wajah polosnya saat mengobati luka sang empu, air mata berlinang dan pipi yang merah itu. Membuat orang yang melihat sisi sang gadis menjadi gila.

"Ah, melelahkan." Ucap Rindou sambil mengela nafasnya beserta asap rokok yang ikut keluar dari hembusan nafasnya itu.

"(Name), kapan aku bisa menemukan mu?" Ucap Rindou sambil menyesap whiskey-nya itu.

Dirinya mengeluarkan tawa kecilnya dan melihat ke arah langit sambil menyeringai.

"Aku akan membuatmu menginginkan ku, hingga membuat mu gila terhadap ku."

Dirinya akhirnya bangkit dari posisinya dan mandi. Dirinya akan pergi ke klub malam hari ini, bersama kakaknya itu. Ran Haitani.

Mandi dengan air hangat dan digantikan dengan air dingin untuk mendinginkan pikirannya yang sumpek itu.

Setelah selesai, Rindou mengambil kemejanya, setelan jas biasa dan formal. Dan tak lupa menata rambutnya itu.

Dia keluar dari mansionnya itu dan mengendarai mobilnya, pergi ke klub malam yang sudah di janjikan oleh kakaknya itu.

Jujur, jika bisa dibilang Rindou sangat tidak ingin datang ke tempat itu hari ini. Dia lelah mau sebagaimana pun itu dia memang orang yang pemalas.

Namun jika sudah serius dia akan menjadi sangat telaten dalam pekerjaannya.

Sesampainya di klub itu, para bodyguard langsung tunduk di depan pintu masuk tersebut dan membuka pintu masuk yang ada dibelakang mereka.

"Silahkan masuk tuan Rindou."

Wicked Games - Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang