NSFW
Saat ini kedua insan tersebut mencicipi satu sama lain, ciuman yang sangat mendalam. Kedua lidah pasangan tersebut beradu untuk mencari siapa yang akan menjadi pemenang gulat itu. Rin tersenyum melihat sang gadis.
Perasaan menggebu-gebu, nafsu libido yang sangat kuat dari kedua belah pihak. Suara decakan basah dari mulut mereka dan suara erangan kecil dari sang wanita. Semuanya terlihat sempurna. Kini piyama sang perempuan sudah terlepas dari tubuhnya.
Ciuman intens tersebut berakhir karena gadis yang sudah memukul dada bidang Rindou karena kehabisan nafas. Nafas berat yang terdengar dari sang gadis. Wajah yang bersemu merah, dia terlihat cantik. Sangat cantik.
Rindou kini meraba bagian bawah sang gadis yang membuat bibir manis tersebut mengeluarkan erangan kecil. Dia sudah sangat basah, dia menginginkan Rindou, dia mencintai Rindou. Presetan dengan dunia! Jiwanya sudah tersiksa dengan hidup yang tidak ada artinya.
Namun berkat Rindou! Berkat Rin ia tau jika arti hidupnya hanyalah Rindou sendiri. Tanpa Rindou ia tak bisa hidup, tanpa Rindou dia akan mati, tanpa Rindou ia akan kembali ke hidup yang menyiksa itu! Ia tidak mau!
"Rindou, kumohon." Lirih sang wanita.
"Kau memohon untuk apa? Aku tidak tau." Balas Rindou dengan senyuman yang nakal.
Jarinya memainkan labia sang gadis untuk menyebarkan cairan cinta dari sang gadis. Sengaja melakukan hal tersebut untuk membuat si gadis memohon kepadanya, membuat wanita ini rusak secara perlahan, membuatnya menangis, membuatnya memanggil namanya. Membuatnya tau apa yang diinginkan olehnya. Membuatnya tau siapa pemilik wanita ini. Itu yang ingin ia tau.
Bilang dia gila, tapi inilah yang ia nantikan, hidup bersama gadisnya yang tercinta, membuatnya tau bahwa gadis ini miliknya, dan hanya miliknya. Mencintainya sepenuh hati dan jiwa. Sangat mudah memancing kelinci ini ke perangkapnya. Sangat mudah. Jiwa terkoyak dan nilai diri yang rendah membuatnya mudah untuk membuat gadis ini jatuh cinta kepadanya.
Walau ia tau ini sangat - amat tidak boleh dilakukan, memanfaatkan seseorang karena keadaannya, tapi ini satu-satunya cara agar Rin dapat hidup bersama gadis ini. Tidak ada seorangpun yang akan membantu gadis ini. Karena ia tak memiliki apa-apa.
"Aku bahkan belum menyentuhmu, kau sudah sebasah ini." Bisik Rin.
Deru nafas yang bisa wanita rasakan dengan telinganya yang digigit olehnya membuatnya merinding. Perasaan yang ia nantikan, sangat ia nantikan. Tapi ini lama sekali.
"Kumohon, berikan." Dirinya memohon, ia menantikannya sangat menantikannya.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Rin.
"Puaskan dirimu, kumohon." Jawab wanita dengan nafas yang berat.
Rin terkekeh kecil, ia memasukan jarinya yang membuat sang gadis menjerit. Suaranya sangat lucu. Ia mulai memasukan dan mengeluarkan jarinya dengan tempo cepat yang membuat tubuh wanita melemas. Suara desahan dan rengekan terdengar.
"Pelan-pelan." Ucap sang wanita.
"Pelan-pelan? Kau ingin aku merasa puas. Mengapa sekarang begini? Kau menarik perkataanmu?" Rindou bertanya.
Dirimu sudah tak bisa berpikir untuk kesekian kalinya. Ini terlalu nikmat, gelombang euforia menggelitik perutmu. Kaki yang mulai bergetar menandakan ia sudah mendekati pelepasannya. Namun sayang seribu sayang, Rin melepaskan jarinya.
Suara rengekan terdengar yang membuat Rindou tersenyum puas. Wanita ini sudah rusak didepannya. Sangat indah sekali suaranya. Apa-apaan ini, mengapa sangat nikmat melihat perempuan ini. Melihat kemaluan sang wanita yang berdenyut yang meminta untuk dimasuki.
Sangat indah sekali. Rindou menatap mata (name). Wajah yang bersemu merah dengan manik yang indah dan bening. Sangat indah dilihat. Atmosfer yang menenangkan sangat indah, sangat cantik.
"Rindou, kumohon buat aku keluar. Kumohon, buat aku keluar untukmu."
Suaranya yang putus asa hanya untuk diberikan belaian, perhatian, kasih sayang dan rasa cintanya. Oh tuhan, dia sangat cantik.
Sebuah rasa sakit yang terasa di pahanya. Suara tamparan keras terdengar dengan jeritan kecil sang wanita. Rasa sakit yang ia rasakan sangatlah nikmat. Ekspresi sakitnya yang dilihat membuat Rindou makin terangsang. Ia terlihat sangat menggoda. Tamparan keras terdengar kembali yang membuat sang gadis mendesahkan nama Rindou. Ekspresi sakitnya sangat indah.
"Dosa apalagi ini." Gumam Rindou
Dia sudah tidak tahan lagi, memposisikan dirinya didepan kemaluan (name) dan memasukannya tanpa aba-aba yang membuatnya menjerit kenikmatan.
Pinggul yang ia gerakan dengan tempo cepat yang membuat sang gadis keluar secara instan. Rasanya sangat nikmat, pasokan udara yang terus berkurang seiringnya waktu. Stimulasi yang terus diberikan oleh Rindou membuatnya ingin menangis.
"Rasanya sangat nikmat!" Jerit (name).
Lidah yang menjulur keluar dengan saliva yang mengalir dari mulutnya. Netra yang melihat keatas dengan air mata yang terus mengalir karena kenikmatan yang terlalu banyak. Tubuhnya masih terlalu sensitif untuk semua ini. Tapi sangat sulit untuk menghentikannya. Suara desahan yang membuat Rindou makin terangsang.
"Kau keluar lagi?" Bisik Rindou dengan nafas yang memburu.
Perempuan itu tak bisa berkata-kata hanya mendesah dan menjerit. Nafsu sudah menguasai tubuh dan pikirannya. Semuanya ia ambil, ia gunakan, dia lakukan dan ia rasakan. Tidak mempedulikan apa yang dampak dari hal yang ia lakukan. Apapun itu sudah ia serahkan pada Rindou.
Decakan tersebut tetap terdengar, sang perempuan sudah tidak tau berapa kali ia keluar, euforia yang ia rasakan terus-menerus mendesaknya. Kenikmatan abadi tanpa batas yang diberikan oleh Rindou. Ia tau ini adalah hal yang membuatnya rusak seperti pelacur, namun apa daya, ini sangat nikmat. Tidak ada hal yang lebih nikmat dan menenangkan dari ini.
"Kau terlihat seperti pelacur."
Dalam hitungan detik dirimu dibuat keluar oleh ucapannya itu, ini seharusnya menyakitkan, tapi ia menemukan kesenangan tersendiri dari kata-kata yang mempermalukan dirinya.
"Memang benar, kau adalah wanita pelacur yang sangat rendah. Lihatlah dirimu. Sudah rusak."
Perkataannya hanya seperti dengungan di telinganya, ini sudah sangat nikmat. Ia tidak bisa fokus karena dirinya sangat sensitif. Dalam pergerakan Rindou, dia mulai lengah dan ceroboh. Kecepatannya juga tak beraturan dan kemaluannya juga berdenyut.
"Sial, aku akan keluar."
Suara Rindou sangat keren, indah dan menenangkan. Deru nafas didekat telinganya membuatnya gila. Ibu jari Rindou mulai memainkan klitorisnya yang membuat gadis dibawahnya mengerang.
"Oh tuhan, aku. Rin!"
Tubuhnya bergetar hebat dan Rin mengeluarkan benihnya didalam. Rasa yang menggelitik diperut (name) membuatnya menggelinjang hebat. Rin hanya tertawa melihat ekspresi gadis itu.
Membuat dirinya tau bahwa wanita ini sudah jadi miliknya. Membuatnya hancur dan rusak adalah rencananya sejak awal. Membuatnya menderita namun memperbaiki yang malah membuatnya makin hancur.
Itulah tujuan Rindou. Tak peduli apapun caranya, ia akan membuat gadis bodoh ini menjadi miliknya. Bahkan jika ia harus mengorbankan banyak hal. Sangat menyenangkan merusak hidup gadis ini, sangat menyenangkan membuatnya menderita.
Namun, kini gadis ini miliknya. Tak ada yang bisa memisahkan mereka. Dia mencintainya, sangat mencintainya. Cinta yang berlebihan yang membuatnya gila. Membuat orang lain gila. Itu yang ia rasakan. Demi wanita ini, ia akan melakukan apapun itu.
"Will you marry me?"
To be continue.
![](https://img.wattpad.com/cover/288731417-288-k299506.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games - Haitani Rindou
عاطفيةHaitani Rindou x fem! Readers Rindou Haitani yang bertemu dengan teman masa kecilnya. TW! Selfharm, rape, blood, etc.