04

1.3K 239 11
                                    

Still Mad
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini para mantan peserta GOH yang tidak lain adalah Mori juga teman-temannya memutuskan untuk latihan bersama.

Tidak lama lagi mereka akan membuka gerbang ke negri Tao di Oraeguk. Dunia asal dari Mori.

"Ada apa dengan anak itu?" tanya Mira pada [Name] yang sedang memperhatikan Mori. Gadis itu bergidik. Ia juga bingung dengan sikap Mori sekarang.

Pemuda itu menjadi sangat pendiam dan kaku, bahkan ia berbicara singkat seperti robot saja.

"Sudah dua hari dia seperti itu, aku juga bingung harus melakukan apa" keluh [Name].

"Kalian tidak bertengkar kan? Kulihat sikapnya semakin menjadi saat dekat denganmu."

"Tidak Mira, kami baik-baik saja. Maka dari itu aku bingung dengannya sekarang. Sudah coba kutanyakan, tetapi ia bilang baik-baik saja."

[Name] menghela nafas berat. Sebaiknya ia melanjutkan latihannya. Gadis itu ingin lebih mengembangkan kekuatan pinjamannya.

"Oh iya [Name], kekuatan pinjamanmu itu, dewi Artemis ya?" tanya Mira. [Name] mengangguk menjawabnya.

Gadis itu meraih busur dan anak panahnya lalu mulai berlatih. Baru beberapa menit, tiba-tiba saja ia merasakan energi yang sangat kuat.

Semua orang menoleh, menatap dua petarung terkuat yang sedang beradu itu.

Mori dan Ilpyo menggunakan kekuatan dewa mereka masing-masing. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda siapa yang akan menang.

Dahi [Name] mengernyit. Ia merasa bahwa Mori terlihat kesal sekarang.

Kedua pemuda itu masih bertarung. Tenaga yang dikeluarkan tidak main-main. Mori bahkan menggunakan Jin Hoecook-nya. Sayangnya Ilpyo membelokkan serangan itu.

Keduanya sama-sama tersentak kala melihat arah serangan yang tertuju pada [Name].

"Eh?"

[Name] yang terkejut hanya bisa membeku di tempatnya. Entah mengapa refleks tubuhnya tidak bekerja.

Mira dan Daewi langsung menghadang di hadapan gadis itu. Menangkis serangan Mori yang sangat kuat.

Tentu saja yang terjadi adalah mereka bertiga terpental cukup jauh.

Otak [Name] yang baru bekerja langsung mengeluarkan anjing Artemis-nya untuk menangkap tubuh Mira dan Daewi.

Ketiganya sama-sama meringis kesakitan. Serangan Mori memang tidak main-main. Entah apa yang akan terjadi kalau Ilpyo sampai mengenainya.

"Dasar anak itu, kenapa menggunakan kekuatan sebesar ini saat latihan!!"  gerutu Mira.

"[Name] kau baik-baik saja kan?" Gadis itu mendongak dan mendapati wajah Ilpyo yang menatapnya khawatir.

Ia melirik tangan pemuda itu yang terjulur ke arahnya. [Name] lantas meraihnya dan bangkit. Gadis itu tersenyum ramah mengatakan ia baik-baik saja.

Matanya melirik ke arah Mori yang sedang bersama Daewi. Pemuda itu kadang mencuri pandang untuk melihat [Name].

Ia khawatir, tapi terlalu takut untuk menghampiri sang kekasih. Belum lagi ada Ilpyo di sana. Sejujurnya ia masih tidak nyaman dengan apa yang terjadi tempo lalu.

"Kau kuat juga [Name], masih bisa berdiri dan tersenyum seperti itu."

"Ah bukan seperti itu, tadi Daewi dan Mira kan melindungiku, jadi aku tidak terkena serangan langsungnya."

Monkey Boyfriend || Jin MoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang