10 (Last)

1K 169 31
                                    

The Ragnarok
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perang besar Ragnarok itu sangat kacau. Seluruh dunia sudah berubah menjadi medan pertempuran.

Hui Mori telah tiada bersamaan dengan kepulangan sosok yang Asli. Mori yang sebenarnya akhirnya berhasil kembali ke bumi.

Dengan kekuatannya ia menciptakan ribuan klon lainnya.

Pemuda itu melirik ke arah Lee Sujin yang melayang di udara. Ia menghampirinya dan menggendong tubuh wanita itu untuk turun.

Setelah itu ia menghampiri sang kakek yang baru saja akan menghadapi Odin. Mori langsung memeluk Taejin dengan antusias.

"Kakek!!!"

"Hei cucuku."

"Aku sangat merindukanmu kakek."

Taejin menatap sebentar ke arah cucunya itu. Ia kemudian melakukan beberapa gerakan taekwondo yang dibalas oleh Mori. Iapun menyadari bahwa itu adalah Mori yang asli.

"Ah cucuku!!"

"Kakek!!"

Keduanya berpelukan lagi. Terlihat sangat harmonis. Dari belakang [Name] tersenyum melihatnya.

Ia berusaha sekuat mungkin menahan diri. Gadis itu sengaja menundukkan kepalanya agar tidak ada siapapun yang melihatnya menangis.

Tiba-tiba saja ia merasakan tepukan hangat di kepalanya. Gadis itu mendongak dan mendapati Mori yang tersenyum padanya.

"Mo-"

GREP!!

Mori memeluknya, sangat erat. [Name] terdiam sebentar. Tubuhnya berusaha mengenali apakah ia benar-benar kekasihnya atau hanya klon lagi.

Nyatanya itu adalah Mori. Tangis [Name] langsung pecah. Ia balas memeluk pemuda itu.

"Monyet sialan, kenapa kau kembali? Tinggal saja di sana, aku membencimu, aku sangat membencimu!!" Umpat [Name].

"Aku juga mencintaimu [Name]. Apa kau tidak tahu betapa tersiksanya aku selama ini."

"Sial, kau..kau pria jahat. Aku tidak ingin menemuimu, aku sangat membencimu!!"

Tindakan [Name] sangat bertolak belakang dengan ucapannya. Ia justru makin mengeratkan pelukannya. Mori terkekeh kecil sembari mengusap punggung gadis itu.

Sentuhan Mori membawa rasa tenang pada [Name]. Perlahan-lahan isakan tangisnya mulai berhenti. Ia melepas pelukannya untuk menatap wajah pemuda itu.

"Waah kau harus lebih sering menangis, kau sangat cantik."

PLAK!!

Taejin menghantam punggung Mori cukup keras.

"Dasar anak ini. Apa begitu caramu berbicara dengan pacarmu? Dia calon menantuku!! Cepat minta maaf, kau sudah membuatnya menangis."

"Aduh! Baiklah baiklah."

Mori mengusap perlahan sisa air mata di pipi [Name]. Ia kemudian mengecup pucuk kepala gadis itu dan mengusapnya.

"Maaf ya ratuku, aku terlambat."

"Kau sangat terlambat. Kemarin Mujin sudah melamarku."

"[Name] tolonglah."

[Name] terkekeh melihat wajah cemas pemuda itu. Gadis itu berjinjit untuk memberikan satu jitakan di jidat Mori.

"Aww!! Untuk apa itu?"

Monkey Boyfriend || Jin MoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang