Special Content

524 53 1
                                    

[Name] duduk merenung di kamarnya. Gadis itu mengangkat tangan untuk mengeluarkan busurnya. Ia menatap benda itu lamat‐lamat kemudian menghela nafas panjang.

"Tidak bisa begini terus, aku juga mau belajar beladiri!" serunya.

Keesokan harinya ia menghampiri dua penggunaka beladiri yang ia kenal. Sujin dan Ilpyo memandang bingung gadis itu. Rasanya aneh mendengar peminjam kekuatan malah ingin jadi petarung sejati.

"Jadi kau minta diajarkan beladiri?"

[Name] mengangguk. Ia menyatukan kedua tangannya dan memasang wajah memelasnya.

"Tolong ajari aku taekwondo juga."

"Kalau begitu kenapa tidak minta diajarkan oleh Mori?" tanya Ilpyo. Gadis itu terdiam setelah mendengarnya.

Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuatnya tidak berani meminta Mori mengajarinya. Salah satunya karena merasa cukup minder dengan kekasihnya itu. Ia merasa tidak percaya diri diajari oleh Mori.

Setidaknya ia ingin bisa menguasai beberapa teknik agar perlu terus mengandalkan kekuatan pinjamannya. Ia mungkin akan menjadi lebih kuat sehingga tidak harus terus dilindungi.

"Tolonglah, aku sangat ingin belajar taekwondo."

"Tapi yang bisa kulakukan adalah taekwondo gaya utara."

"Tidak masalah! Ayo ajari aku."

"Baiklah kalau begitu."

Sujin menyuruh [Name] melakukan pemanasan lebih dulu sebelum mulai melatihnya. Ia mengajari gadis itu beberapa pose dan gerakan dasar di awal.

"Lalu lakukan seperti ini."

[Name] mengangguk seolah paham. Ia mengangkat kaki kemudian menendang pohon di hadapannya. Gadis itu meringis sedikit kala merasakan kakinya yang bergetar.

"Sakit?"

"Ya ... ah tidak! Aku baik-baik saja."

"Tidak perlu terburu-buru memakai tenaga begitu, lakukan perlahan saja, sesuai kemampuanmu."

"Baik ssaem."

[Name] kembali melanjutkan latihannya. Gadis itu hampir saja melakukan tendangan memutar saat beberapa orang tiba-tiba menginterupsi kegiatan mereka.

Ia, Ilpyo, juga Sujin menoleh ke asal suara. Ternyata mereka adalah Mori, Mira dan Daewi. Ketiganya sedikit bingung melihat pemandangan di depan mereka. Mori sendiri sudah berjalan menghampiri [Name].

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Daewi.

"Tidak ada," jawab [Name] singkat. Ia melirik pada Sujin dan Ilpyo. Kepalanya menggeleng pelan, melarang mereka bicara.

Dahi Mori mengkerut melihat sang kekasih. Gadis itu terlihat gugup saat ini. Mori menjadi curiga dengan situasi sekarang.

Ia lalu melirik ke arah Ilpyo. Mori menatap pemuda itu seolah meminta jawaban. Ilpyo yang paham membuka suara begitu saja.

"Oh, [Name] bilang ingin belajar beladiri."

"Kak Ilpyo!"

"Tidak perlu disembunyikan, [Name]." [Name] rasanya ingin bersembunyi di lubang semut. Di dalam hati ia terus memaki Ilpyo yang bermulut ember.

Mori juga Mira dan Daewi cukup terkejut mendengarnya. Pasalnya [Name] bukanlah orang yang suka dengan olahraga sejenis beladiri. Rasanya aneh melihat gadis itu tiba-tiba ingin melakukannya.

"Dia tadi bilang ingin belajar taekwondo, jadi kami mengajarinya." Sujin tiba-tiba menyeletuk. [Name] semakin ingin menghilang rasanya. Ia sangat malu dipergoki seperti ini. Walau yang ia lakukan bukanlah hal yang memalukan.

Monkey Boyfriend || Jin MoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang