GLORY

439 31 4
                                    

Akhirnya kita mencapai glory (kejayaan) dari hubungan yang kian memusingkan.

•HIM•

Hari ini adalah hari yang sangat pentinh bagi Singto. Karena hari ini adalah hari kelulusannya. Setelah sekian lama mengabdi dan mencari ilmu di universitas, akhirnya dia bisa menggenggam gelar sarjana.

Tentunya Krist ikut bahagia, dia mempersiapkan segalanya untuk Singto di apartemen. Balon-balon indah, foto mereka, dan tidak lupa ucapan 'happy graduation singtuan' di dinding ruang tamu. Juga ada bucket bunga di atas nakas, bucket itu sudah diberikan oleh Krist semalam.

"Happy Graduation my Lion. Hopefully you'll get better. I love you."

"Makasih baby... Kenapa ngasihnya ga besok aja heum?"

"Soalnya gue mau jadi yang pertama ngucapin dan ngasih hadiah buat mas pacar."

"Gemesnya pacar saya, sekali lagi makasih ya. Besok di acara wisuda kamu dateng kan?"

"Ya jelas dong, tapi mungkin telat dikit hehe."

"Kok gitu?"

"Rahasiaaaa, udah mending sekarang p' Sing tidur buat persiapan hari istimewa besok."

Krist melihat hasil karyanya sekilas, dia merasa puas dengan tangan ajaibnya yang bisa merubah apartemen mwnjadi secantik ruang pesta. Krist mengambil tas dan topi, dia harus menghadiri acara wisuda pacarnya.

"Udah cakep kan, leggoooo... Singtuan I'm coming."

Sesampainya di kampus, hanya kerumunan manusia yang bisa dia lihat. Seseorang menepuk pundaknya, Krist berbalik dan menemukan Primily.

"Au Prim, lu ngapain di sini?"

"Hai P' Kit, gue pengen ucapin happy graduation buat P' Singto. Ah iya congrats ya jadian sama P' Sing."

"A-ah thanks ya, maafin gue soal yang dulu."

"Gapapa elah, dibawa selow aja Phi. Gue seneng kalo lu seneng, P' Namtan juga ikut bahagia buat kalian. Btw udah berapa lama?"

"1 tahun 2 bulanan kayanya."

"Langgeng amat, semoga makin lengket ke depannya hahaha. Kalo tengana kabarin gue ya, 2 tahun lagi kan lu lulus hihihi."

"Apa dah ngaco banget, gue masih belum mau nikah Prim. Mau berkarir dulu sampe Hedon."

"P' Sing udah sultan ngapain kerja biar hedon sih?" tiba-tiba suara Namtan menyahut dari arah belakang.

"Eh Namtan. Apa kabar?"

"Baik kok, btw p' Singto udah nungguin lu di saja. Buruan samperin keburu dianya badmood."

"Ah okay thanks Namtan, gue pergi dulu ya Prim."

"Yoi Krist / P' Kit."

"Gini amat nasib kita Prim, ternyata orang yang kita suka malah sama-sama suka." Namtan memeluk pundak Primily dan berkeluh kesah.

•HIM• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang