Chapter 19; Tears Of Misery

349 51 14
                                    

Berjalan di Jurang Tanpa Batas seperti menjelajahi labirin tanpa akhir, membuat tidak berani menurunkan sedikit pun kewaspadaan bahkan bagi Yoongi sekalipun. Entah sudah berapa lama mereka berjalan tanpa arah, tidak ada sedikit pun tanda bahwa pencarian ini akan segera berakhir.

Lucia mulai merasa sangat bosan.

Tapi kemudian ujung matanya menangkap sosok yang langsung melarikan diri ketika pandangannya terarah sekilas pada ujung dinding batu yang baru mereka lewati. Tampak jelas seperti sosok itu sudah memperhatikan mereka dan melarikan diri setelah keberadaannya diketahui.

"Jimin, apa kau merasa kalau kita diikuti?" Lucia berniat mengetes sesuatu.

"Apa menurutmu aku akan diam saja kalau memang iya?" Jimin menjawab tanpa menoleh ke belakang. Tapi kemudian, pria itu menyadari sesuatu, langkahnya terhenti dan berbalik, menatap Lucia dengan mata menyipit. "Apa kau 'melihat' ada yang mengikuti kita?'

Lucia mengangguk, meningkatkan kewaspadaannya karena itu tidak bisa dianggap mudah jika harus berhadapan dengan sosok yang bahkan tidak bisa dideteksi oleh seorang Iblis tingkat tinggi sepertinya. 

Malaikat Maut mendeteksi seseorang yang memiliki napas kehidupan, terlepas dari makhluk jenis apa itu, sedangkan Iblis seperti Lucia akan mendeteksi melalui emosi negatif dari suatu makhluk, terlepas dari hidup atau matinya makhluk tersebut. Dan terlepas dari faktor supranatural macam itu, mereka masih bisa menggunakan hal dasar seperti pendengaran. Namun karena terlalu banyak hal-hal aneh dan suara aneh yang mereka lalui di sepanjang jalan, mereka berdua tidak terlalu ambil pusing.

Tapi karena sosok itu bersembunyi setelah tak sengaja tertangkap olehnya, bukankah berarti dia tidak ingin diketahui keberadaannya sehingga lari untuk menyelamatkan hidupnya? Jadi tanpa pikir panjang, Yoongi mengejar ke arah perginya sosok itu.

Tidak butuh banyak usaha—sampai Yoongi sendiri pun diam-diam terheran dibuatnya, Yoongi menemukan sosok itu yang ternyata berwujud wanita, rambut hitamnya tergerai berantakan dan dari keseluruhan penampilannya yang lusuh, sulit mengatakan apakah dia makhluk hidup atau mayat yang bisa berjalan.

"Manusia?" Lucia tercengang, dia berseru bersamaan dengan kedatangan Jimin yang langsung melihat wanita asing itu dengan pandangan penuh selidik.

Bagaimana bisa ada manusia yang bisa bertahan di dalam Jurang Tanpa Batas? Itu saja tidak masuk akal hingga Jimin ingin mengoreksi penilaian Lucia dengan sangat keras. Namun bahkan setelah berkali-kali, mengulangi untuk melihat wanita itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, dia pun tidak mampu menyusun kalimat sanggahan satu frasa pun.

Wanita manusia itu ketakutan, dia langsung menunduk tidak berani menatap keduanya, diam-diam meringkuk dan memeluk dirinya sendiri. Tapi meskipun begitu, entah  mengapa kakinya tetap tertancap di sana dan tidak berusaha untuk lari, meski hal itu harus dibayar dengan seluruh tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar.

Jimin mencengkeram bahu wanita itu, kepalanya bergejolak memikirkan bagaimana makhluk lemah seperti manusia bisa bertahan di Jurang Tanpa Batas. "Sudah berapa lama kau di sini?" Jimin bertanya.

Wanita itu kesulitan bicara, dia tergagap dengan suara dengungan yang tidak jelas, entah apakah dia berbicara dengan bahasa yang sama dengan yang digunakan Jimin. Tapi dari gelagatnya bisa disimpulkan bahwa wanita itu pun, sepertinya sudah lama tidak berbicara. 

"Apakah dia bisu?" Lucia menerka.

"A-aku bi-bisa," wanita itu tiba-tiba menyahut dengan susah payah. Tapi menghadapi tatapan keduanya yang semakin membara, dia menundukkan kepalanya semakin dalam.

"Katakan yang kau tahu," Jimin berkata.

"Kami tidak akan melakukan hal yang buruk padamu," Yoongi menambahkan, membuat Jimin meliriknya dengan pandangan aneh, seolah mempertanyakan jenis iblis macam apa yang mempertunjukkan sikap manusiawi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel with Black WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang