TANTANGAN

29 0 0
                                    

Basecamp GANGSABOYS kini dipenuhi oleh ke 10 pria tampan yang sedang bergurau ria. Basecamp itu terletak disebelah ruang olahraga dekat kelas 12 IPA.
Sudah menjadi kebiasaan jika anak GANGSABOYS bolos dan bermain di tempat yang dianggap rumah kedua bagi mereka, "sederhana serasa hotel bintang lima" katanya.

Zyen pria manis berkacamata itu nampak membagikan kartu satu persatu diatas meja bundar pembawa keberuntungan kalau rezeki ataupun sebaliknya.

"Ada tantangannya ga?" Tanya Ekhar sembari menghitung kartu remi.

"Pastilah" sahut Zyen.

"Jangan yang cupu dong challenge nya sekali-kali yang menantang maut gitu" ujar Iqbal.

"Menantang maut? Sono lu main sama malaikat Izrail" sahut Ehkar diiringi tawa kecil oleh teman-temannya.

"Sttt!!Jangan bisik cog sebelah pelajaran" tegur Amer .

"Lah lu malah main kesini" ujar Jay.

"Bosen dikelas gurunya ga asik" sahut Amer sembari menata kartu Remi nya.

"Btw tantangannya apa nih kalo kalah?" Tanya Ekhar lagi.

"Beliin bakso ke pak Surip?" Usul Zyen.

"Skip-skip makan mulu ga asikk" sahut Aden.

"Macarin mbak Ning, biar makan gratis terus kita?" Timpal Ekhar.

"Nah kalau mba Ning entar kasih tantangannya ke Jay" ujar Amer.

"Udah-udah main dulu aja" putus Jay memulai permainan.

Ekhar mulai membagi kartu ke masing-masing anak.Satu demi satu kartu dikeluarkan, mereka memainkannya dengan tenang dan fokus. Kalau sampai kalah pasti mereka akan memberikan tantang yang tak biasa, kaya kejadian Iqbal waktu itu kalah main kartu disuruh baperin guru paling killer yang ga pernah senyum sama sekali. Kebayang kan nervesnya Iqbal waktu itu dan berakhir di ruang BK.

Dan beriringan juga satu persatu dari 10 orang itu kini keluar dari permainan dan menyisakan Jay, Amer dan Aden. Kalau hanya menyisakan mereka bertiga maka kekalahan dari salah satunya yang paling ditunggu-tunggu, meski nantinya ketua geng yang kalah mereka pasti akan memberikan tantangannya yang diluar nalar. Kalau ginii mending bayar uang.

"Yes!!" Ujar Aden girang karena bebas dari permainan kartu yang menegangkan ini.

Sementara Amer dan Jay, kedua orang yang tersisa semakin fokus sembari melihat gerak gerik dan was-was dengan kartu masing-masing yang akan di keluarkan.

Tinggal satu kartu lagi dari keduanya maka akan terlihat siapa yang menang dan siapa yang akan mendapat tantangan.

Jay menatap tajam sorot mata Amer yang nampak menaik turunkan kedua alisnya. Satu kartu yang tersisa ditangan Jay kini telah diluncurkan, baru kali ini detak jantung Amer bergetar tak beraturan ketika kartu Jay terpampang jelas lebih besar dibandingkan kartu Amer. Matanya membulat sempurna diiringi senyuman geli dengan maksud licik dari teman-temannya.

"Anjj!" Amer melempar kartunya dengan kasar.

"Tantangannya ape nihh" ujar Ekhar.

"Kalau ketua harus lebih menantang sihh" sahut Jay sembari tersenyum puas.

Amer memutar bola matanya malas. "Ingat gua siapa disini jangan macem-macem".

"Semua sama Broo kita gapernah nganggep lu malaikat jadi apapun tantangan nya lu harus terima" tegas Jay, jujur yang berani ngomong kek gini tuh cuma Jay seorang sii soalnya secara tingkat Jay itu sempantaran Amer jadi gabakal dibentak ataupun kena anceman.

Tok... Tok.... Tok

Suara ketukan pintu mengheningkan suasana yang semula berisik. Semua mata menatap penasaran siapa yang berani mengetok pintu saat GANGSABOYS sedang asik bermain.

Secret Love Behind FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang