14?

6 0 0
                                    


Pagi ini, pria yang tengah berjalan dengan penampilan kra seragam sedikit terbuka dan menampilkan dada bidang itu menunuju ke arah kelas bahasa.

Entah ada keperluan maupun tujuan tersendiri. Tapi tidak salah bukan jika menebak-nebak kepada seorang gadis yang kerap ia temui bahkan dinginkan. Pria itu tampak mengintip dari jendela kelas yang berhasil menangkap gadis yang tengah fokus mengerjakan tugas.

Dengan percaya diri yang tinggi sembari menyigar rambut kebelakang, ia dengan sopan mengetok pintu kelas bahasa yang membuat semua isi kelas tertuju padanya.

"Assalamualaikum, permisi" ucapnya.

"Waalaikumsalam" jawab guru mapel tersebut sembari membuka knop pintu.

"Bu"sapanya sembari tersenyum manis.

"Ada keperluan?"tanya guru tersebut.

"Ada Bu, bahkan saya kesini dengan adanya banyak keperluan"jelasnya.

"Itu kancing seragam kamu putus? Atau sengaja pamer dada?"ujar guru tersebut sembari menunjuk ke arah yang dimaksud.

"Kancing saya ngga putus kok Bu cuma lagi ldr aja"jawabnya sembari nyengir.

"Ngajak becanda kamu? Hmmm"tukasnya.

"Bu saya ada perlu loh kesini kok bahas yang lain, nanti kan bisa dilanjut ke wa aja bahasnya saya online 24 jam kok Bu"ujarnya.

"Ga minat wa kamu, ga penting juga. Emang ada keperluan apa kamu kesini?".

Pria itu menyorotkan matanya kepada gadis yang tampak sibuk dengan kegiatannya. "Saya perlu sama Nara Bu".

Guru itu membalikan badan dan tertuju kearah Nara. Sementara gadis yang dimaksud tampak bingung dan merasa tidak enak dengan keadatangan pria tersebut.

"S-saya Bu? Ada perlu apa emangnya?"jawab Nara ragu.

"Tanya sendiri sama temen kamu tuh"balas beliau sembari kembali ke meja guru.

gadis itu tampak mengangguk paham dan bergegas melangkah menuju orang yang dimaksud.

"Ada perlu apa si lu sama gua?"tanya Nara sedikit sinis.

Tanpa menjawab, pria itu malah memandangi wajah Nara sembari tersenyum sangat manis melebihi gula.

"Kenapa si liatin gua gitu? Lu tadi emangnya ada perlu apa" tukasnya yang masih diberi respon sama.

"Selamat tanggal 14 nara"ujarnya pelan.

"14? Bukan tanggal ultah gua sorry"sahut gadis itu.

"14 adalah Valentine's Day dan gua ada kado buat lu, TERIMA"tekanya di beberapa kata dengan nada pelan.

"Ga mau!! Kasih orang lain aja!"seru Nara sedikit berbisik.

"Terima dong sayang, kamu gausa malu-malu gitu gemesin tau"kali ini dengan nekat pria itu mengeraskan suaranya yang membuat seisi kelas menyorotkan kembali ke arah mereka berdua.

"Ada apa?"sahut guru mapel tersebut.

Gadis itu benar-benar di buat malu kali ini, kalo boleh marah pasti ia akan marah sebesar-besarnya kepada pria brengsek di depannya ini.

"N-nggak kok Bu, m-maaf"ujarnya.

"Pacar saya suka gitu bu kalau di beri kejutan tuh pasti malu-malu. Sayang ini buat kamu terima yah"ujar pria itu lantang.

Kini emosi Nara benar-benar di atas kepala rasanya ingin meledak dengan omongan pria freak dan paling ia benci selain Amer.

"Udah terima aja Ra, masa gamau dikasi kado sama cowo ganteng di hari valentine. Mubazir tauu" sahut temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love Behind FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang