NEW NUMBER

24 0 0
                                    

"Duluan yah"gadis itu mencangklong tasnya dan beranjak pergi dari bangku kelas.

"Ra jangan lupa nanti kalau pr nya udah, share di grup yah"ujar gadis manis berambut sebahu sembari menunjukkan gigi ratanya,sebut saja Manola.

Nara hanya mengancungkan jempol sebagai balasan.

Tampak dari arah kelas XII-IPA segerombolan 10 bujang yang tampan menuruni anak tangga dengan sedikit sendau gurauan. Seperti biasa formasi depan terdapat sang ketua geng anti banting,pecah, dan sejenisnya bersama Jay disampingnya.

Gadis yang baru saja keluar dari kelas XII-Bahasa itu nampak menjadi sorotan untuk kedua kalinya.

"Cewe yang tadi ga si?"tanya Ekhar memulai pembicaraan.

"Siapa tadi namanya?"kini Jay kembali bertanya.

"Ruby"sahut Aden.

"Bukan,panggilannya bukan itu"jawab Jay sembari mengingat.

"Nara"balas Amer yang langsung diberi tatapan berbinar oleh Jay."itu yang gua maksud".

"Yah Nara mengingatkan tentang suatu tantangan seseorang"sindir Ekhar.

"Orangnya A M E —". Amer langsung menatap Aden sembari memincingkan sudut bibirnya. "Gausa dibahas".

Kini mereka telah sampai di parkiran sekolah, masing-masing mulai menaiki sepeda ninja maupun Vespa yang menjadi tunggangannya. Terkecuali Jay, Aksa dan Iqbal yang masih bersender di samping sepeda sembari bersalaman kepada teman-temannya.

"Duluan frend".

"Nginep sini lu bertiga"tanya Amer sembari membukan helm full face nya.

"Bentar masih ada bisnis"jawab Jay sembari tersenyum manis.

"Awas lu bertiga sampai buming di sosmed karena bisnis narkoboy. Gua duluan"pamit Amer yang dibalas anggukan oleh ketiga temannya.

Sepeda ninja berwarna hitam itu kini melaju meninggalkan sekolah, halaman depan gerbang biasa penuh dengan siswa yang menunggu jemputan memberikan celah saat suara sepeda ninja itu menggelegar. Seperti biasa sorak ciwi-ciwi yang memberi teriakan maupun berbisik dengan rekan mengagumi ciptaan tuhan yang lewat barusan.

"Amer!!!"

"Ketutup helm aja gantengnya tetep keliatan!!"

"Minggir ganteng gua lewat!!"

Terdengar seperti itu sorakan dari mereka, maklum ganteng di luar batas ya gini banyak yang kagum tapi gaada yang miliki. Haha sad.

Tak terkecuali gadis yang tengah fokus dengan ponsel miliknya, seperti menjelajahi kontak dan beranjak call dengan seseorang.

"Hallo"sapannya dibalik suara itu.

"Ya. Kenapa?".

"Lu masih di dalam kelas?"tanya Nara.

"Udah di parkiran sekolah".

"Lu bawa motor kan? Nebeng yah".

"Lu dimana gua samperin habis ini".

"Keluar aja gua di depan gerbang".

"Oke tunggu sana".

"Baik banger bestie thxuu"jawabnya dengan nada sweet.

"Iya Naraaaaa". Panggilan itu di matikan secara sepihak.

Pria yang kini sedang melirik gadis yang baru saja mengantongi ponselnya itu nampak mendekat sembari menepuk pundak gadis tersebut. Siapa lagi kalau bukan si tampan Jay.

"Tadi teleponan sama Nara yah?"tanya Jay yang membuat gadis tersebut memincingkan sebelah alisnya secara depan namun dalam hati mah udah gelagapan ga karuan. Maklum ketemu salah satu geng coganeble.

Secret Love Behind FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang