KOLOR HITAM

17 0 0
                                    

Hari ini waktunya mapel olahraga, pelajaran yang paling banyak digemari oleh para siswa. Aktar, segera memberi aba-aba sebagai ketua dan dilanjut dengan pemanasan. Kemudian Pak Amar, selaku guru mata pelajaran memberikan materi setelah pemanasan berhenti. Banyak properti mulai dari macam-macam permainan bola besar dan alat olahraga lainnya berjajar di area lapangan. Untuk kemudian beliau membiarkan anak didiknya bermain sesuai kesukaan.

"Baik anak-anak cukup sekian materi pembelajaran olahraga untuk selanjutnya kalian boleh bermain di area lapangan"jelas Pak Amar kemudian beliau berjalan meninggalkan lapangan.

"Baik pak"jawab serentak.

Kemudian para murid kelas XII-BAHASA itu mulai melakukan kegiatannya. Ada yang bermain basket, raket, sepak bola dan ada pula yang berduduk santai sembari berghiba ria, ini khusus ciwi-ciwi geng.

Selang beberapa waktu terpampang geng besar GANGSABOYS itu memasuki area lapangan. Jika dilihat dari sudut pandang seorang Amer, pria itu melambaikan tangannya seperti mengisyaratkan untuk orang yang di maksud berjalan mendekatinya.

"Gas main yuk sama temen-temen gua"ajak Amer.

"Oke siapa takut, setiap tim sebelas orang yah"jawab Agas.

"Tim gua kurang satu"—

"Woy lu sini. Gua ambil temen lu buat lengkapi tim gua"lanjut Amer kemudian menempatkan ke area masing-masing gawang.

Mereka memulai pertandingan sepak bola dengan fokus. Tak banyak dari siswi kelas bahasa itu memberikan dukungan yang berpihak ke salah satu tim masing-masing, tapi lebih dominan ke tim GANGSABOYS sii. Aneh yah kelas sendiri yang dukung cuma tiga orang, wkwk.

Selang beberapa waktu kemudian langit-langit yang tadinya begitu cerah nan indah, kini berganti mendung. Awan yang nampak bergeseran menyelimuti mentari seakan menandakan cuaca yang akan berganti. Tak usah menanyakan permainan sepakbola, mereka masih tetap lanjut di area sana meski sekarang rintik hujan yang mulai turun seakan awan sedang menangis mengeluarkan air mata.

Para ciwi-ciwi seketika berteriak melihat pemandangan yang mungkin menajubkan bagi mereka. Seragam putih yang dikenakan kini basah dan menampakan sebuah dada bidang serta abs yang mereka punya. Apalagi kedua pria itu nampak sengaja memang mebuat hati para wanita tak karuan. Kala mengoper bola sii Jay dan Amer masih sempatnya membuka dua kancing seragam yang nampak membela dada, sesekali mereka menyigar rambutnya yang begitu layu dan basah.

Sorakan mereka semakin menjadi-jadi sepertinya itu membuat Jay, orang yang selalu tebar pesona melakukan aksinya. Jay nampak menoleh kearah para gadis yang kini sedang berteduh di teras depan kelas sembari memberi flaying kiss dan mengedipkan salah satu matanya. Semakin dibuat melenyot kalau gini caranya mah.

Setelahnya tim GANGSABOYS memenangkan permainannya dengan skor 4-2. Mereka tampak berjalan ke pinggir lapangan dengan rintik air yang kini berubah menjadi gerimis.

"Gua haus nih, boleh minta airnya?"pinta Amer sembari mengibaskan rambutnya yang tampak basah dan menyigarnya ke belakang.

Gadis yang dimintai adalah Nara, dengan sedikit ragu ia memberikan botol minumnya kepada Amer.

Dengan sigap Amer menuguk air minum itu dengan cepat. Tonjolan jakun yang kini naik turun membuat gagal fokus pandangan Nara. Ternyata pria itu nampak sexy dan begitu tampan meski habis keguyur hujan. Oh Tuhan memang tidak salah jika dia banyak dikagumi oleh wanita.

Amer segera menyodorkan botol minum Nara yang kini sedang gelagapan membuyarkan pandangan. "Makasih", ujarnya sembari tersenyum manis.

Tangan Nara nampak mengangkat botol minum yang kini tak tersisa air sedikitpun, rupanya pria menyebalkan itu telah menghabiskan semuanya. Bola mata Nara beralih menatap langkah pria yang kini sudah berjalan tiga langkah dari hadapanya.

Secret Love Behind FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang