ketika sudah memilih jalannya sendiri..
dua orang menjadi satu.
yaitu kamu & akuAUTHOR POV
"maksut kamu apa Cla?" ucapku tidak mengerti.
"iya aku mau membatalkan pernikahanmu Luna, apa aku kurang jelas aku berbicara?" ucap Clara sinis.
aku pun membuang nafas panjang, apa lagi ini, disaat sudah mendekati pernikahan selalu saja ada yang masalah yang datang.
sabar..
sabar..
"apa cuma itu yang kamu mau bicarakan padaku Cla? kalau sudah aku masih harus masuk kelas sekarang" ucapku dan mulai beranjak pergi dari hadapannya.
Aku kira setelah beberapa hari dia menghilang bukan menghilang sih hanya liburan dengan teman-temannya membuatnya berfikir dengan baik apa yang dia lakukan di hari-hari kemarin, ternyata aku salah.
kalau sudah begini apa aku harus memberi tahu pada kak Rio, bahwa tadi Vlara menemuiku dan berkata seperti itu?
tidak mungkin..
aku yakin pasti kak Rio akan marah sekali pada Clara.
aku tidak mau menjelang hari H pernikahanku dia masih menyimpan amarahnya.
Dering bunyi handphone dari tasku mengalihanku dari lamunanku.
diam-diam aku menggangkat telepon disaat pelajaran berlangsung.
"haloo?" ucapku dengan suara pelan.
"Lun, nanti bisa temani aku meeting sekitar jam 3 an" ucap pak Josh disebrang sana.
"jam 3 ya kak? iya saya bisa kak.. saya keluar kuliah sekitar jam 12 kak" ucapku lagi.
"oke aku tunggu dikantor" ucapnya lagi.
akupun mematikan sambungan telephone dari kak Josh dan mulai memperhatikan dengan jelas dosen yang sedang menjelaskan didepan kelas.
hmmm....
ALUNA POV
15 menit sudah aku menunggu taxi dan tidak ada yang lewat sama sekali.
huh andai saja aku boleh membawa mobil sendiri sama kak Rio, pasti aku tidak akan ribet seperti ini harus minta antar-jemput sama kak Rio.
Jam menunjukkan pukul 12.30 siang, dan aku sudah berada dikantor.
untung tadi ketemu Sindy kalau tidak mungkin aku akan telat ke kantor.
akhirnya aku sampai juga di lantai 10 gedung ini.
dan bergegas ke meja kerjaku.
"makan siang yuk" ucap salah satu karyawati dikantor ini bernama sisy kepadaku.
Aku dan sisi cukup akrab dikantor ini.
apalagi banyak sekali karyawati yang tidak suka padaku, karena aku dengan gampang menjadi assistent pribadi pak Joshua apalagi dengan partime.
aku dan sisi memutuskan untuk duduk di bangku paling pojok di ruangan kantin ini.
"lo gak makan Luna?" ucap Sisy kepadaku.
aku menggeleng dan menjawab "tadi aku sudah sempat sarapan dikampus sy dan sekarang aku belum lapar., heheh.. "ucapku nyegir"
Suara handphoneku berbunyi lagi.
kulihat dan yang menelponku adalah kak Rio.
aku baru sadar bahwa hari ini aku belum berkomunikasi dengannya mungkin dia dan aku sama-sama sedang sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan KITA
Lãng mạnMenceritakan sebuah cerita cinta. Seorang Rio Alvaro Dewantara yang mempunyai wajah tampan, postur badan yang bagus dan kulit yang putih. membuatnya dia disukai oleh adiknya sendiri. Sikap dingin, tegas dan tak terbantahkan adalah karakter dari pri...