RIO POV
"Kak, udah dong masa marah lagi sih sama aku, baru aja kemarin kita baikkan?" Ucap Aluna disebelahku.
Aku, Aluna dan Alice pun pulang, kami ada di mobil untuk pulang sekarang.
Bagaimana aku tidak kesal, kalau tadi Luna bilang hanya minta dinyanyin oleh penyanyi itu, yang bernama Afgan Syahreza.
Tapi nyatanya, pake peluk-peluk segala lagi.
"Kamu tadi bilang sama kakak, hanya di nyanyikan saja ya, gak pake peluk-peluk" ucapku cuek.
Ya bagaimana tidak cemburu, kalau Aluna-nya dengan tidak sadar atau sadar memeluk dan bermanjaan pada Afgan.
Padahal jelas ada suaminya disitu!
"Aku minta maaf deh kak, tadi itu spontan ke inginan baby ka" ucap Aluna memelas.
Selalu seperti itu, ke inginan baby,
ke inginan baby..
Apa ke inginan dia?
"Yasudah.. dimaafkan, tapi lain kali tidak Aluna" ucapku tegas.
"Iya.. thankyou kakak" ucap Luna mengecup pipi Rio.
"Kak Rio kita cari makan dulu yuk" ucap Alice yang duduk di kursi belakang.
"Loh memang kamu belum makan Lis?" Ucap Rio.
"Belum kak, tadi waktu aku ajak Aluna makan dia gak mau, ya terpaksa aku ikutin dia, gak mungkin kan aku tinggalin dia saat kakak sedang berbicara bisnis dengan teman-teman kakak"ucap Alice panjang.
"Alice apaan sihh, pernyataannya gak penting deh ahhh, kesell jadinya!" Ucap Aluna kesal.
Aku pun beralih menatap Aluna.
"Aluna, jadi kamu belum makan?" Ucapku serius.
"Aduh kak, bukannya aku gak mau makann tadi tapi tadi semua makananya buat aku mual, jadi aku gak makan deh, eh tadi aku sempet makan sedikit kok, makan buah semanka ka 3 potong" ucap Aluna manja.
Selalu, kalau Luna sudah buat salah pasti dia akan bicara dan berprilaku manja kepadaku.
"Itu bukan makan namanya itu nyemil, jadi kamu mau makan apa?" Ucapku.
"Aku.. hmmmm aku mau bubur ayam kak" ucap Aluna tersenyum bahagia.
"Yaudah kita cari" ucapku.
"Tapi, aku maunya bubur ayam yang kita pernah beli di bekasi kak yang waktu itu kita ke rumah temen kakak loh kaa.. yang di deket Mcdonals itu ka" ucap Aluna cengengesan.
"APA??" Ucapku dan Alice berbarengan.
"Hehehe... iya kak aku mau yang di situ" ucap Aluna lagi.
"Eh Aluna jangan aneh-aneh deh, udah malem nih jam setengah 9, masa harus ke bekasi sih?" Ucap Alice kesal.
"Yasudah kalau tidak mau tidak apa-apa, masih bisa ditahan kok makannya sampai besok" ucap Aluna tersenyum.
"maksud kamu, kamu tidak makan malam ini begitu? Ingat kamu sedang hamil, oke kita ke tempat bubur yang di bekasi sekarang" ucapku dan memutar balik arah masuk jalan tol ke arah bekasi.
"Asikkkkk... " ucap Aluna bersemangat!
ALUNA POV
Wah, usia kandunganku sudah memasuki 4 bulan, sangat tidak berasa.
Ya walaupun aku sesekali mual.
tapi aku lebih kasihan pada kak Rio, kenapa aku selalu ingin sesuatu yang aneh, hihihi.Nak nak, kalau kamu mau apa-apa jangan yang susah-susah ya nak, kasihan daddy kamu sayang.
Tiba-tiba kak Rio masuk ke kamar, ya aku, kak Rio dan Alice sudah sampai rumah, setelah tadi kami makan bubur ayam di bekasi.
Kasihan sekali suamiku ini, pasti dia lelah menyetir.
"Kamu lagi ngapain sayang? Sudah di minum susunya?" Ucap Rio.
"Nanti aja kak, aku masih kenyang nih" ucapku sambil membaringkan tubuhku ke tempat tidur.
"Kakak akan tungguin kamu sampai kamu menghabiskan susunya" ucap Rio dan duduk di pinggir tempat tidur.
"Ah kakak, minum susunya di pending besok pagi aja kak, aku sudah ngantuk nih, huaaaa" ucapku sok-sok menguap dan menarik selimut hingga kepala.
Kak Rio pun menarik selimut yang ku tarik tadi dan berkata:
"Jangan alasan, ayo habiskan susunya, sudah selang 1 jam ya kamu makan bubur masa masih kenyang? Ayo habiskan" ucap Rio menarik lembut aku hingga aku terduduk dan menyodorkan susu coklat kepadaku.
"Kakak, bisa gak aku gak usah minum susu, kakak kan tau aku gak suka susu ka" ucapku kesal.
Kalian tau gak sih kalau aku gak suka susu! Ahh aku selalu saja enek kalau minum susu, rasanya tidak enak.
Ah curhatnya tentang susu melulu yaa.. jadi bosen."Demi baby kita sayang" ucap Rio lembut.
Sudah.. sudahh kalau kak rio sudah bilang baby, aku bisa apa? Kak Rio memang benar ini untuk babyku juga kan.
"Yasudah mana sini" langsung ku ambil susu yang berada di tangan kak Rio dan meminumnya hingga setengah lebih.
"Sudah kak, nih" ucapku menyodorkan gelas ke kak Rio.
"No, habiskan, tinggal sedikit lagi" ucap Rio tegas.
"Ahh kakak gak enak kaaa" ucapku merajuk.
"Yasudah tunggu 5 menit lagi, habiskan" ucap Rio lagi.
sudah 5 menit ayo habiskan Luna, ditaruh dulu handphone-nya"ucap Rio lagi."Iya kak iya.." ucapku malas.
Ini demi kamu babyku, mommy rela kok ngelakuin apa saja, mommy sayang kamu.
"Sudah? Ayo kita tidur" ucap Rio mengambil gelas dan meletakannya di meja lampu tidur kami.
"Peluk kak.." ucapku manja.
"Yasudah sini"ucap Rio lagi.
AUTHOR POV
Pagi pun datang, matahari bersinar dengan cerahnya.
Membuat hari itu terasa begitu indah.
"Yasudah kakak berangkat ke kantor dulu ya, kalian hati-hati di rumah" ucap Rio berpamitan pada Aluna dan Alice.
Setelah 15 menit Rio pergi bell rumah besar itu pun berbunyi, pemilik rumah yang sedang menonton pun itu saling berpandangan.
"Apa itu kak Rio ya? Masa balik lagi ngapain coba?" Ucap Aluna
"Bisa aja, siapa tau ada barangnya yang tertinggal"ucap Alice.
"Yasudah aku bukain pintu dulu ya Lis" ucap Aluna meninggalkan Alice.
Suara bel
"Iya sebentar kak"
Aluna pun membuka kunci pintu dan berkata "kok kakak pulang lagi memang-Clara?"
GIMANA? GIMANA? HAHAHAHAHAH
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAA

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan KITA
RomanceMenceritakan sebuah cerita cinta. Seorang Rio Alvaro Dewantara yang mempunyai wajah tampan, postur badan yang bagus dan kulit yang putih. membuatnya dia disukai oleh adiknya sendiri. Sikap dingin, tegas dan tak terbantahkan adalah karakter dari pri...