RIO POV
aku pun terbangun dari tidurku, dan melihat jam yang menggantung di tembok pukul 07.30 dan saat aku melihat ke sebelah ternyata tidak ku temukan Aluna disana, dimana dia sepagi ini, dan aku memutuskan untuk turun dari tempat tidur dan segera mencari dimana Aluna berada.
setelah, mengecek ruang televisi aku pun bergegas menuju ke arah dapur, karena mendengar suara mamah yang sedang berbicara. setelah sampai di dapur, terlihat Aluna dan mamah sedang menyiapkan untuk kami sarapan.
"loh Rio kamu sudah bangun?" ucap mamah yang menyadari kehadiranku di sini.
Aluna pun sempat melihat ke arahku dan melanjutkan lagi menyusun makanan yang sudah mereka buat di meja makan.
"iya mah sudah, aku mencari Aluna dimana, ternyata dia disini" ucapku.
"iya tadi Aluna yang ngajak mamah untuk buat sarapan pagi ini, yaudah kamu bangunin alice dan kasih tau papah untuk sarapan, papah di kantornya"
"oke mah Rio ke kamar Alice dulu" ucap ku dan berlalu pergi.
Tidak ada cara lain membangunkan alice, dia sangat susah sekali untuk di bangunkan. aku pun mengambil kunci serep dari kamar mamah dan segera membuka pintu kamar alice.
"lice bangun.."
"ALICEEEE!!!!!"
karena gemes anak satu ini tidak bangun juga akhirnya aku memutuskan untuk menjewer kupingnya dengan keras dan berkata "BANGUNNNNNN" dengan teriak di salah sayu kupingnya.
"HUAAAAAAAAAAAAAA, KAKAK APA-APAAN SIH! kupingkuuu sakitt tauu!" ucap alice bangun dan kesal.
"makanya bangun, ayo sarapan!" ucapku berlalu pergi.
sempat aku mendengar gerutuan alice di kupingku "kalau bangunin aluna aja manis banget, bangunin adenya aja kaya ibu tiri" ucap alice mengusap-usap kupingnya.
ALICE POV
aku pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuju ruang makan dengan wajah ditekuk malas, dan duduk di salah satu kursi kosong di selah mamah.
"kamu kenapa alice? pagi-pagi mukanya sudah gitu" ucap papah.
"aku bete sama ka rio, masa bangunin aku kuping aku di jewer di teriakin pula, kan sakit pah.. marahin ka rio pah" ucapku mengadu ke papah dengan manja.
"ye lagian susah banget di bangunin" ucap rio masih tenang dan melanjutkan memakan sarapannya.
"ka rio mah gitu, kalau bangunin aluna aja manis banget, kalau bangunin adeknya aja kaya ibu tiri yang jahat, sebel" ucapku kesal.
"iyalah aluna kan istri aku" ucap rio singkat.
"sudah.. sudah.. alice ayo makan makananmu, ini masih pagi udah bertengkar saja." ucap mamah berusaha melerai.
"iya iya" ucapku malas.
AUTHOR POV
"jadi kalian akan menginap sampai hari minggu kan disini rio?" ucap mamah citra di sela-sela sarapan pagi.
"rencananya kami akan pulang siang nanti mah" ucap rio menatap mamahnya.
aluna pun yang sedang menyendokan nasi gorengnya ke mulutnya terhenti dan melihat ke arah rio seolah memikirkan sesuatu.
"kenapa buru-buru sih ka, aku kan masih mau main sama aluna" ucap alice asal.
riopun menatap alice tajam dan berkata "tidak ada main-main lagi alice, kamu dan aluna terlalu banyak main-main! kamu juga harus ingat aluna sedang hamil dan butuh istirahat, tidak keluyuran tidak jelas! ujar rio kesal.
aluna pun yang merasa andil dalam jalan-jalan kemarin pun angkat bicara.
"ka itu bukan salah alice, itu aku yang mengajak alice untuk keluar, kemarin aku ingin berenang di waterboom ka tap-" ucapan luna pun terpotong.
"APA? berenang di waterboom" ucap rio gemas.
"ah kakak lebay ah, berenang doang juga" alice menyeletuk.
"berenang doang katamu!? kolam berenang umum itu sangat ramai alice! kalau luna kepeleset jatuh dan membahayakan kandungannya bagaimana?" ucap rio kesal.
"sudah-sudah rio, jangan marah-marah dong" ucap mamah menenangkan.
aluna pun tampak kesal dengan sikap rio yang suka marah-marah tidak lihat tempat, di depan kedua orangtuanya " bener-bener ya ka rio ini!" ucap luna dalam hati.
luna pun angkat suara " kakak dengerin dulu makanya, aku gak jadi berenang ka, karena baby nya tiba-tiba gak mau berenang dan aku memutuskan untuk mengajak alice nonton di mall" ucap luna sabar.
"tapi kan bisa ijin sama kakak, tidak langsung telepon dimatikan seperti itu" ujar rio lembut.
aluna pun tampak lebih bete mendengar ucapan rio, dia merasa point baik di depan orangtua rio pun berkurang beberapa point, karena ucapan rio "seperti istri yang pembangkang, dan tidak nurut pada suami".
akhirnya aluna pun menunduk dan meminta maaf kepada ka rio "aluna minta maaf ka, aluna gak akan ulangi lagi" ucap aluna masih menunduk.
"kamu juga rio, jangan terlalu sering marah-marah pada aluna, dia kan sedang hamil, mungkin aja dia stres di rumah, makanya dia ingin keluar kan? kamu juga jangan terlalu sibuk di kantor dong rio" ucap mamah citra.
"iya benar rio, papah dulu juga begitu sangat susah membagi waktu kantor dan rumah, tapi pinter-pinter kamu ngaturnya yo" ucap papah rio.
aluna pun tersenyum, merasa dewi fortuna menghampirinya, lihat kedua orangtua rio membelanya. aluna pun bersuara "mungkin memang aluna yang gak ngertiin ka rio mah, pah, ini salah aluna" ucapku menundukkan kepala seakan aluna sedang sedih.
ya saat ini aluna sedang mengerjai rio, biarkan saja dia isengi suami tampannya yang suka marah-marah itu.
"iya nanti rio akan lebih lagi perhatian pada aluna dan calon anak kami" ucap rio singkat.
rio merasa bahwa selama ini semua perhatiannya hanya pada aluna dan anak mereka, tidak pernah sekali pun rio tidak memikirkan aluna dan anak mereka. rio merasa aluna sedang bermain-main padanya.
"Baiklah selama 3 hari rio akan cuti untuk menemani aluna" putus rio.
Aluna yang mendengarpun kaget.
"APA?" ucap aluna spontan.
"Hmm maksudku, apa tidak apa-apa kakak tidak bekerja selama 3 hari? aku gak apa-apa kok ka di tinggal aku bisa minta temenin alice di rumah" ucap aluna lagi.
Aluna kaget dengan apa yang diucapkan rio, mau cuti selama 3 hari? Menurut aluna itu adalah malapetaka, karena apa?
Aluna yakin rio tidak akan membuatnya cape dan akhirnya mereka menghabiskan waktu selama 3 hari di dalam rumah saja."Kalau kamu sudah di satuin dengan alice kamu menjadi liar!" Ucap rio biasa.
"APA Maksud kakak? Aku liar begituu?" Ucap alice kesal.
"Bukan kamu, tapi kelakuan kalian yang menjadi liar" ucap rio masih santai.
Aluna pun terlihat kesal dengan ucapan rio barusan. Enak saja rio mengatainya "liar" memang dia mau anakknya menjadi liar nanti?
"Yaudah lun, mending kita rencanain liburan aja toh udah di bilang liar juga sama suami mu ini" ucap alice menyindir rio.
"Tidak! Aluna tidak akan kemana-mana tanpa seijinku sekarang" ucap rio lagi.
"Sudah-sudah, kalian ini masih aja dilanjutin" ucap mamah citra.
"Ini nih mah ka rio kolot banget, masa aluna jalan-jalan gak boleh" ucap alice kesal.
"Sudah, habiskan sarapan kalian" ucap papah rio melerai.
Dan mereka pun melanjutkan sarapan pagi mereka dan memulai aktivitas hari itu.
KALAU KALIAN SUKA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA..
FOLLOW JUGA BOLEH KOK. HEHEHE..THANKYOUUU 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan KITA
RomanceMenceritakan sebuah cerita cinta. Seorang Rio Alvaro Dewantara yang mempunyai wajah tampan, postur badan yang bagus dan kulit yang putih. membuatnya dia disukai oleh adiknya sendiri. Sikap dingin, tegas dan tak terbantahkan adalah karakter dari pri...